66. Gak Jadi di Aussie, Gass ke London

35 5 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Matahari hangat menyambut langkah Kania pagi ini.

Ia ingin berjalan-jalan, membeli sarapan dan menikmatinya di pinggir danau.

Aussie sedang berada dalam musim panas, cuaca hangat yang menyenangkan.

Kania membeli sepotong roti bakar dari salah satu penjual makanan di truk dan membawanya menuju kursi di pinggir danau.

Sementara itu, tangannya sibuk membalas pesan dari Rojer.

From Rojer :
Pinter nguping ya sekarang

Kania tergelak sambil membalas pesan Rojer.

To Rojer :
Abisnya aku curiga, tiba-tiba aja Abang minta beli nasi uduk padahal udah sarapan roti bakar. Abang kan jarang banget makan berat kalo pagi.

From Rojer :
Jadi, kamu denger semuanya?

To Rojer :
Iya.
A

ku denger semuanya termasuk dia yang mau nembak aku di Aussie.

Tempo hari saat Qeenan pamit untuk pemotretan pada Rojer dan segenap rencana untuk menyatakan perasaan pada Kania, semuanya sudah Kania dengar.

Meski merasa malu setengah mati, tapi di satu sisi, Kania merasa lucu karena telah mendengar sebuah rencana yang ditujukan untuknya sendiri.

Semalam, Qeenan mengirim pesan kalau cowok itu sedang berada di Aussie. Tentunya, Kania pura-pura terkejut mengirim balasan.

Lalu, hari ini Qeenan berjanji akan menjemput Kania untuk acara jalan-jalan berdua yang tercium seperti sebuah ajakan ngedate.

From Rojer :
Nanti dia bakal jemput kamu?

To Rojer :
Iya.

From Rojer :
Sok banget tuh anak wkwk. Kalau dia nembak kamu pura-pura kaget aja ya.

To Rojer :
Hihihi oke

Qeenan akan menjemput jam empat sore. Ada restoran pasta enak yang dikunjunginya dan ia ingin Kania juga mencicipi pasta enak itu.

Setengah jam lebih awal, Kania sudah siap.

Ia mengenakan kemeja polos biru langit dengan lengan yang digulung sampai siku dan bawahannya rok lipit denim di bawah lutut. Kania hendak mencoba flat shoes biru yang tahun lalu dibelikan ayahnya, namun Kania tidak pede alhasil ia mengenakan sneakers putih andalannya. Kania lebih nyaman seperti itu.

Namun, sudah satu jam lebih Qeenan juga tak datang.

Kania sudah memastikan dengan benar kalau alamat yang ia kirim tidak salah.

Hujan di Sore Hari (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang