25. Lara Ngambek

51 12 28
                                    

Warn 18+ 😳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warn 18+ 😳

**

Menjelang sore, Kania terbangun dari tidur siangnya yang gak disengaja. Kenapa gak disengaja? Karna Kania ketiduran habis main game sama Fero. Dan tidurnya di kamar Fero. Jangan bersumsi yang jelek yang jelek dulu. Kania beneran pure tidur dan Fero juga.

Kania mengamati sesaat langit-langit kamar dan teringat kalau ia ketiduran. Ia langsung menoleh ke televisi yang layarnya gelap. Agaknya televisi itu sudah dimatikan. Lalu perhatiannya teralih pada Fero yang tidur telentang di bawah sofa dan terlihat tenang.

Kania menumpu wajahnya dengan lipatan tangan sembari berbaring menyamping. Ia menatap Fero yang masih tidur.

Ganteng banget! Hanya dua kata itu yang muncul di kepala Kania seraya mengamati wajah Fero.

Tangannya lalu terulur menyentuh pipi Fero yang agaknya membuat cowok itu terusik. Kelopak matanya bergerak lalu mengerjap-ngerjap pelan.

"Kania?" Fero berujar dengan suara serak khas bangun tidur.

"Sorry. Aku ngebangunin kakak ya?" Kania menarik tangannya.

"Engga. Di sini aja." Fero meraih kembali tangan Kania dan menaruhnya pada permukaan pipi cowok itu. Ia kembali memejamkan mata. "Tetap kayak gini lebih lama."

Kania menurut. Gak menarik tangannya menjauh. Ia mengamati Fero yang memejamkan matanya. Lalu meluncur begitu saja kata-kata dari mulut keduanya. Secara bersamaan. Seolah membuktikan kalau keduanya memang sehati. Atau... hanya terbawa suasana saja.

"Aku sayang Kak Fero."

"Aku sayang kamu Kania."

Fero membuka matanya yang langsung menatap pada Kania. Kontan ia tertawa geli disusul Kania.

"Jam berapa sih?"

"Hmm... jam empat."

"Udah sore ya berarti."

"He...em."

"Mau main kano gak? Sebelum kita pulang."

"..."

"Kakak yakin cewek-cewek yang tadi udah gak ada."

Kania berdecak pelan. "Kakak tau darimana?"

Tadi saat makan di gazebo, Kania melihat tiga orang gadis sedang bermain kano di sungai sebelah gazebo. Gadis-gadis itu melirik genit Fero, dan tentu saja Kania jadi kesal.

Fero mengedikkan bahu sembari mengubah posisinya dari rebahan jadi duduk. Dengan posisi duduk wajah Kania yang masih rebahan tepat di depan dadanya. Fero lalu menyisir helai rambut Kania dengan jemarinya.

"Tau aja. Lagian kenapa sih kalau ada mereka?"

"Ck. Aku gak suka."

"Kenapa gak suka?"

Hujan di Sore Hari (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang