44. Zona Nyaman Kepura-Puraan

28 6 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Qeenan menaruh nasi bungkus yang dibelinya di atas meja makan. Nasi bungkus itu dibeli di warteg sebrang kampus. Qeenan membeli lauk lengkap. Jarang-jarang sekali memang karna ia baru saja mendapat gaji pertamanya menjadi model gel rambut Tante Naya. Jadi, ia ingin memberi reward pada diri sendiri untuk mencicipi hasil kerja sendiri.

Rasanya menyenangkan. Apalagi setelah rumor itu hilang dan lingkungan kampus menjadi lebih baik. Bahkan kemarin Qeenan sudah ditawari untuk turut andil dalam pemilihan BEM tahun depan.

Semuanya perlahan membaik. Membawa Qeenan kembali ke masa-masa dulu saat ia begitu ambisius untuk mencapai tujuan yang ia mau.

Tapi, sekarang Qeenan hanya ingin seperti ini saja. Bukannya Qeenan trauma menjadi orang yang paling dikenal sekampus seperti menjadi ketua BEM. Namun, hanya saja Qeenan ingin hidup santai seperti mahasiswa lainnya yang hanya belajar, berteman dan menjalin kisah cinta.

Omong-omong soal kisah cinta, Qeenan benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Kania. Kenapa juga ia harus berusaha baik-baik saja dengan tidak menghubungi pacarnya dan berdalih hal itu akan membuatnya merasa lebih baik sebelum benar-benar putus.

Kenapa tidak langsung putus saja? Lebih gampang. Tidak ribet. Simpel.

Memang ya jalan pikiran perempuan itu rumit. Padahal ada yang gampang malah memilih yang susah. Benar-benar bikin pusing.

Tiba-tiba ponsel Qeenan berdering. Nada deringnya beda dari nada dering yang lain. Qeenan ingat ia sengaja mengatur nada dering itu untuk satu nomor kontak. Hal itu ia lakukan karena pemilik nomor kontak tersebut adalah orang yang spesial.

Kali ini ia kembali mendengar nada dering itu. Setelah sekian lama.

Jujur saja hal itu membuat Qeenan gugup. Gugup bukan main. Meski sudah bertemu dua kali dan juga sudah makan siang bersama. Tapi, tetap saja rasa gugup selalu ada.

Nama kontaknya pun masih sama. Rara dengan emotikon hati yang tersemat. Qeenan jadi semakin gugup ketika dua pesan masuk dari nomor kontak Rara terlihat pada bar notifikasinya.

Yang pertama Qeenan lakukan adalah merubah mama kontak Rara terlebih dahulu. Emotikon hati itu sangat menganggu. Qeenan tak ingin salah fokus.

Yang kedua barulah Qeenan membuka aplikasi chatnya dan membaca chat dari Rara.

From Rara :
Halo Qeenan.
Maaf tiba-tiba ngechat lo, gue ganggu gak?

To Rara :
Halo Ra. Enggak ganggu kok.
Udah lama banget ya kita gak saling chat gini

From Rara :
Gue gak nyangka lo bakal bales chat gue

To Rara :
Sorry, gue blokir nomor lo dulu

From Rara :
Gapapa kok Qeenan, udah lewat juga.
Jadi maksud gue ngechat lo malam ini, gue minta ditemenin nyari kado buat nyokap gue yang mau ulang tahun minggu ini. Kalau lo gak sibuk sih...

Hujan di Sore Hari (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang