22. Rencana Staycation dan Baikan Sama Qeenan

44 13 16
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"

Loh Kak Fero?"

Kalimat yang terucap dengan nada kaget dari Kania, membuat Fero mendongak dari ponsel yang sedari tadi ia mainkan. Ia lagi setengah duduk di kap depan mobilnya.

Cowok itu tersenyum lalu menarik Kania untuk lebih dekat padanya dan merangkul gadis itu. "Aku kangen," ujarnya manja.

Kania masih kaget dengan kehadiran Fero yang begitu tiba-tiba tanpa kabar pagi ini dan tahu-tahu langsung memeluk Kania. Mana Fero wangi banget lagi dan Kania sama sekali belum mandi.

"Kakak lepas," Kania berusaha mendorong dada Fero untuk menjauh dan berhasil. Namun, cowok itu cemberut seraya memajukan bibirnya.

"Kenapa? Aku masih kangen tau."

"... aku belum mandi. Jangan dipeluk." Kania malu. Ia pun menunduk, menyembunyikan wajahnya.

Fero tergelak lalu mengacak rambut Kania dengan gemas. Tak lupa cowok itu mencuri kesempatan untuk mengecup pelipis Kania, sebelum Kania mengamuk dan menghujaninya pukulan di lengan.

Cowok itu hanya singgah sebentar sebab ia harus pergi syuting iklan untuk brand make up yang menjadikan Fero sebagai brand ambassadornya. Fero menghadiahi tiga paper bag besar untuk Kania.

Setelahnya cowok itu kembali mencuri pelukan dan mengecup pipi Kania sebelum benar-benar pergi.

Kali ini Kania tidak mengamuk lagi. Gadis itu hanya menatap Fero dengan tatapan yang bisa diartikan sebagai 'setelah lo peluk dan cium gue, lo dengan seenaknya pergi gitu aja?'.

Kania tetap berdiri di depan pagar hingga mobil sedan hitam Fero hilang di belokan jalan.

Sebelum benar-benar masuk ke dalam kamar kosnya, Kania bertemu dengan Fiska yang baru keluar kamar dengan pakaian rapi. Agaknya hari ini Fiska ada jadwal ujian.

"Ada ujian ya Kak pagi ini?"

Fiska mengangguk. "Lo libur ya hari ini?" Fiska balik tanya sembari mengunci pintu kamarnya.

"Iya Kak."

Setelah mengunci pintu, Fiska baru menyadari paper bag yang Kania bawa dengan bungkusan plastik nasi uduk di antaranya. "Banyak banget tentengan lo? Pagi-pagi udah shoping aja."

Kania nyengir. "Ini dari Kak Fero Kak... yakali gue shoping pagi-pagi."

Mendengar nama Fero diucap oleh Kania, Fiska terdiam. Ia teringat dengan apa yang dilihatnya di kafe saat bersama dengan Afra malam itu, yaitu Fero dengan temannya Lara. Terlihat dekat untuk hanya disebut sebagai teman.

Fiska belum memberitahu soal itu pada Kania. Sebab karna terlalu banyak urusan dengan BEM hal itu jadi terlupakan.

Namun, pas sudah teringat sekarang, Fiska jadi tak tega untuk memberitahu Kania. Dilihat dari ekspresi Kania yang senang setelah bertemu Fero dan mendapat hadiah dari cowok itu,

Hujan di Sore Hari (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang