Bagian Satu

64.6K 3.7K 160
                                    

Semoga kalian suka dan enjoy 👋

***

“Mie lageee mie teruuss” aku berkata sambil mencampurkan bumbu dan mie instan.

Namaku Maylafaisha ya benar, namaku tidak memiliki spasi. Aku adalah seorang wanita berumur 22 tahun, warga negara Indonesia biasa yang harus taat pada aturan negara.

Jika ingin tau tentangku orang bilang aku adalah orang yang malas, tapi menurutku tidak, aku hanya menikmati kehidupan. Tidak banyak yang aku lakukan, hanya membuka online shop, beberapa kali menjadi relawan karena diajak teman, membaca webnovel dan sudah itu saja.

“Waahh udh up”

Aku penggemar web novel dengan genre fantasi romantis, entah mengapa aku sangat menyukai novel dengan latar kerajaan. Entah sudah berapa banyak novel dengan genre itu yang aku baca.

Sambil membaca aku mengambil satu suapan besar mie dan langsung memasukkannya ke dalam mulutku.

“Eeemmm, en…”

“Uuurrkkk”

Mie yang panjang, tidak aku potong menjadi dua membuatku tersedak. Aku mengambil air, meneguknya tapi bukannya menghilang itu malah membuatnya bertambah parah.

“Uhuk uhuk”

“Huuuhh hhuuhh”

Aku merasa udara menipis, semakin lama pandanganku kabur dan menghitam.

🐰🐰🐰

Aku membuka mataku. Hal pertama yang aku lihat adalah langit langit kamar dengan dekorasi yang aneh. Kasur yang menopang pungungku juga terasa sangat berbeda.

‘Apa memang kasurku seempuk ini? Ini sangat nyaman’

Rasa nyamanku tidak berlangsung lama.

“Yang mulia?”

Seorang perempuan muda menggunakan baju pelayan ala ala zaman barat, mendekatiku. Mataku mengerjap berulang kali tidak percaya.

Apalagi setelah aku tau bahwa pelayan itu tidak menggunakan bahasa Indonesia, tapi aku memahaminya.

Aku duduk dan melihat warna rambut, tangan dan baju yang asing pada diriku. Warna rambut yang seharusnya hitam, malah menjadi warna oren dan kuning. Tanganku yang awalnya berwarna sawo matang, malah menjadi putih pucat.

“Berikan aku cermin, cepat” aku memberikan perintah pada pelayan yang ada disampingku, dirinya bingung dengan perintahku tiba tiba

“I ini” pelayan itu menyerahkan sebuah cermin dengan tangannya yang gemetar.

Seorang wanita cantik dengan mata berwarna hijau tidak terlalu besar, hidung menukik kedepan, bibir yang pas dengan wajahnya berwarna merah.

Satu hal yang membuatku was was adalah rambutnya, dua rambut berbeda warna sebelah kanan berwarna oren dan sebelah kiri berwarna pirang kekuningan.

‘Aahh sepertinya aku terlalu banyak membaca buku fantasi’

Aku menganggukkan kepala, mungkin saja ini cuma mimpi ya benar mimpi.

Aku kemudian mencubit pipiku berulang kali.

“Aaarrrggghhh sakit. Apa itu berarti ini kenyataan?”

‘Gila gila’

‘Kampret bangsat brengsek’

“Aaaarrgghh”

“Per permaisuri” pelayan itu ragu ragu mendekat.

“APA? Aku apa?”

“Ya, Permaisuri Kekaisaran Theopilus” pelayan itu bingung dengan pertanyaan tiba tiba wanita didepannya.

Be a Stepmother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang