Bagian Empat Puluh Delapan

5K 635 7
                                    

Aku bergegas berjalan, tidak ingin menyia nyiakan kesempatan untuk bertemu. Banyak hal yang ingin aku tanyakan.

“Haah hah” aku berjalan dengan sangat cepat, hingga aku kehabisan nafas.

“Aku salut dengan indera penglihatmu”

Bagai orang yang sudah menungguku, malaikat itu duduk bersandar di pohon.

“Dengan tatapan itu, siapa pun pasti tau” aku mendekat ke arahnya.

“Jadi, kau sudah merasakan kekuatan?” begitu aku duduk, malaikat itu langsung bertanya.

“Aku tidak tau, tapi rasanya tubuhku lebih ringan, udara yang aku hirup terasa lebih sejuk”

“Itu kekuatan Ilahi”

Aku mengangguk mendengarnya, padahal banyak sekali pertanyaan yang ingin aku tanyakan tapi kenapa sekarang otakku tidak berfungsi?

“Eemm namaku…” ada jeda ketika dirinya berbicara “Nataniel”

Ketika dirinya mengucap nama itu, ada sedikit kejutan di dadaku seakan namanya memiliki kekuatan. Aku bisa melihat serbuk cahaya aneh berwarna hijau yang keluar dari bibirnya, begitu ia menyebutkan nama.

“Anak Tuhan memang berbeda.”

“Siapa? Aku?” tidak bisa dipercaya.

“Ya, orang biasa pasti sudah pingsan jika mendengar nama malaikat.”

“Apa sekuat itu?”

Mendengar nama itu memang membuat jantungku berdetak tak karuan bagai di kagetkan secara tiba tiba oleh seseorang. Tapi tidak sampai membuat pingsan.

“Kau pasti mendengar bahwa Belial memakan jiwa di dalam nama.”

“Ya aku mendengarnya.”

“Nama di dalam diri seseorang telah di berikan berkat oleh Tuhan, apalagi nama baptis. Nama yang tidak boleh asal digunakan.”

“Bukankah seharusnya nama yang di berkati Tuhan melindunginya dari Iblis?”

“Ya, namun jika keyakinan diri atas Tuhan perlahan hilang, berkat itu bisa tercemar. Belial merupakan makhluk Tuhan, jadi dia masih membutuhkan kekuatan dari Tuhan.”

“Ah jadi yang anda maksud, Belial tidak bisa langsung menerima kekuatan Tuhan jadi dirinya membuat rakyat Kekaisaran beriman padanya lalu memakan nama mereka?”

“Pintar, nama manusia memiliki kekuatan, apalagi nama malaikat.”

Aku mengangguk, itulah mengapa ia bilang kalau orang lain bisa saja pingsan. Tapi aku memang memiliki kekuatan Ilahi? Aku menatap telapak tangan kananku.

“Forsy, kau tau apa warna favorit Tuhan?” Karena malaikat itu memanggil, aku pun melihat wajahnya dan menggeleng. “Hijau”

“Apakah kau pernah melihat orang lain memiliki warna mata hijau?”

Eemm aku mengingat ingat. Jika ia bertanya mengenai manusia dan bukan malaikat di depanku “Tidak ada, aku tidak pernah bertemu.”

“Netra hijau adalah tanda bahwa kau anak Tuhan”

Tapi

“Apa warna hijau di beberapa tempat dibenci?”

“Karena Belial, secara tidak langsung rakyat Kekaisaran begitu eemm mungkin saja di beberapa tempat juga. Mengapa kau bertanya?”

“Tidak, aku jadi teringat seseorang di mimpi. Dirinya memiliki rambut berwarna hijau, ketika aku bilang aku suka warna hijau dirinya tidak percaya. Seakan karena warna itu, dirinya sering di ejek.”

Be a Stepmother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang