Bagian Empat

33.1K 3.4K 48
                                    

Devian terlihat sangat berbeda setelah mandi dan menggunakan baju yang sesuai dengan levelnya sebagai pangeran.

“Anak siapa ini yang sangat tampan?” aku berkata sambil mengeringkan rambut peraknya.

Anak itu tidak menjawab, hanya mengintip beberapa kali melalui kaca didepannya. Telinganya memerah. Arrggghh rasanya aku ingin mengigit telinganyaaa.

Tok tok tok

Aku kira Anna yang datang tapi ternyata ada seorang pelayan yang belum pernah aku temui tapi sangat akrab diingatan Forsythia.

“Yang Mulia”

Pelayan yang baru masuk itu bernama Nia, dia pengikut sejati Forsythia. Dia sudah melayani Forsythia semenjak dirinya berada di kediaman Duke. Ia menjadi pendukung utama Forsythia, untuk menyiksa Devian.

“Ada apa Nia?”

“Ah itu”

Matanya melihat bergantian antara diriku dan ke arah Devian.

‘Apa ini bentuk penyiksaan baru?’ Nia tidak percaya apa yang diliatnya dan perubahan nonanya sekarang.   

Nia berjalan menuju depan kaca tempat dimana aku dan Devian berada, kemudian berbisik didekat telingaku.

“Yang Mulia, saya akan membawa sisir yang tajam”

Akibat perkataan Nia, wajah Devian memucat. Aku juga terkejut mendengar perkataan Nia, yang benar saja. Mudah sekali ia berkata kalimat itu didepan seorang anak. 

“Apa?”

Wajahku sepertinya memancarkan kemarahan, Nia terlihat ketakutan.

“Ja jadi Yang Mulia”

“Mulai sekarang jaga Devian dengan baik dan jangan pernah menggunakan kata kata, perilaku kasar pada Devian. Mengerti?”

Aku hanya memberikan peringatan, tidak mungkin memarahinya di depan seorang anak.

“Saya mengerti”

Tanpa sepengetahuan Forsythia, Nia menatap tajam ke arah Devian. Membawa kebencian dan seolah ‘berkata karenamu aku dimarahi’

“Pergilah” aku tidak ingin melihat wajahnya terlalu lama.

“Ta tapi saya pelayan pribadi Yang Mulia”

“Lalu? Aku bisa memanggilmu kapan pun, pergilah”

“Ya Yang Mulia”

Nia keluar dengan kemarahan yang sangat, tangannya memutih akibat tergenggam dengan sangat kuat. Ia masih ingin menyiksa anak Kaisar itu lebih lama.

Rasanya menyenangkan ketika Nia ikut menyiksa, ia merasa dirinya berada diatas Pangeran. Memiliki kekuatan atas anak satu satunya Kaisar.

Ia berjanji akan membalas apa yang ia dapatkan sekarang.

Selepas Nia pergi, aku segera memeriksa keadaan Devian. Tangannya gemetar, bibirnya pucat pasi.

Aku yang melihat itu langsung mensejajarkan kepalaku dan memegang tangan lembut nan kecil miliknya.

“Devian, aku berjanji akan melindungimu dan tidak akan membiarkan siapapun berani menyakitimu lagi” aku mengamati wajah anak itu sebelum melanjutkan. “Percayalah padaku, tidak tidak biarkan aku membuktikan bahwa ibumu ini bisa dipercaya. Baik?”

Anak bermata hitam didepannya ini tidak menjawab hanya matanya basah, menahan air mata.

Kriieett.

Sebelum bisa menenangkan Devian, seorang pelayan masuk dan ternyata itu adalah Anna.

Be a Stepmother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang