Bagian Enam Puluh Lima

2.8K 268 12
                                    

Aku terbangun karena merasa bahwa rambutku dimainkan.

“Eeemm Nerva?” aku yang baru saja bangun harus menunggu beberapa saat hingga akhirnya terdasar, tadi malam aku bersama Devian bukan Nerva. Tapi mengapa sekarang ada Nerva di sini?

“Kenapa kau berbohong padaku?”

Nada dingin Nerva membuatku terkejut dan suara itu juga membuatku sadar sepenuhnya.

“Berbohong?”

Ah apa maksud Nerva perkataanku kalau aku akan berada di kamar sebelum dirinya datang? Menurutku itu bukan sesuatu yang besar, tapi mengapa Nerva terlihat sangat marah.

“Aku tidak pernah mengizinkanmu untuk pergi terlalu lama Forsy.”

“Tapi aku hanya bertemu Devian” rasa kantukku hilang seketika.

“Kau yang mengatakan padaku, akan kembali lebih cepat”

Tangannya mulai mengusap bagian bagian wajahku, entah karena usapannya atau caranya bicara, jantungku berdetak dengan rasa takut.

“Sudah lama aku tidak bertemu Devian, lagi pula ki..”

“Forsythia, tidak ada alasan. Kenyataan bahwa kau berbohong padaku tidak akan berubah”

Tenggorokanku tercekat, hal hal yang ingin aku sampaikan terhenti. Mendadak hawa dingin membuatku susah untuk bernafas.

“Kau harus dihukum”

“Apa? Nerva…. mengapa?”

Tangaku gemetar, perkataan Nerva mengingatkanku pada perilaku Devian di novel. Memang, sudah sangat lama semenjak terakhir aku membaca tapi aku berusaha keras untuk tidak melupakan satu hal pun. Aku tidak mau obsesi Devian tiba tiba muncul atau berimbas ke orang lain.

Kalau perkataannya sekarang berubah menjadi tindakan, perbuatannya itu akan mirip dengan Devian, anak itu tanpa alasan menghukum Salvia dengan menyuruh wanita itu masuk ke dalam sangkar besar dalam beberapa hari.

Salvia yang sudah di manipulasi sedemikian rupa hingga akhirnya ia merasa bersalah, masuk. Perkataan Devian bahwa ia akan segera mengeluarkan Salvia, tidak pernah ia tepati. 

Tapi kenapa sekarang malah? Tanpa sadar tubuhku menjauh dari tubuh lelaki ini.

Nerva terkejut dengan perubahan Forsythia. Tatapan dan perilaku ketakutan itu, Nerva tidak ingin melihatnya. Ia juga tidak ingin terlalu memanjakan wanita ini. Jangan sampai apa yang ia lihat waktu itu akan terjadi padanya. Jadi kali ini dia akan mundur dulu.

Tangan besarnya melingkar di pingang kecil Forsythia. Ia menaruh dagunya di atas kepala wanita ini, walau begitu dirinya masih saja gemetar.

“Hahaha aku hanya bercanda, maaf” Nerva mengubah kepalanya mencium kening Forsythia, menenangkan wanita ini.

“Aku minta maaf, aku tidak tau kau akan bereaksi seperti ini.” karena tidak ada jawaban dan perubahan pada wajah Forsy, Nerva kembali bersuara kali ini sambil mengelus pipi dan menatap mata hijaunya.

“Jangan pernah lagi lagi, mengatakan hal menyeramkan begitu.”

Akhirnya wajah Forsythia mulai berubah.

“Tentu saja” Nerva menarik tubuh mungil Forsythia ke dalam pelukannya.

‘Tapi, walau begitu kau tetap harus menebusnya Forsy’ tidak mungkin mengatakannya secara gamblang, Nerva tersenyum.

🌹🌹🌹

Awalnya aku tidak diperbolehkan keluar barang sebentar oleh Nerva tapi karena aku tidak mengiyakan atau menolak, aku tetap pergi menemui Devian. Toh aku tidak memiliki kewajiban untuk menaati perintah yang ia berikan. Walaupun jujur saja, aku tidak bisa melupakan perkataan Nerva semalam. Aku menggeleng, pasti aku hanya terlalu sensitive, Nerva pasti memang hanya bercanda.

Be a Stepmother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang