Bagian Lima

32.1K 3.2K 8
                                    

“Selamat pagi Yang Mulia, saya Idris Erland Kelsie Widlich tutor pangeran Viscaria”

Seorang lelaki muda berambut hijau, bermata oren menyapaku.

Aku terkejut, selama aku masuk ke dalam tubuh Forsythia tidak ada seorang pun yang menyapa dengan sopan. Tidak ada sikap sarkas, atau mata ketakutan darinya, yang selama ini sering aku dapatkan.

Memang, aku yang bersikeras ingin mengikuti kegiatan belajar mengajar Devian. Tapi tidak sekalipun aku berekspektasi untuk mendapat sapaan dan tingkah yang sopan.

“Selamat pagi juga tuan Erland. Hari ini saya ingin memantau proses belajar Devian. Tuan keberatan?”

Izin anak merupakan hal yang paling penting, izin guru juga tidak kalah penting. Seorang guru juga memiliki hak untuk memberikan persetujuan atau menolak permintaanku. Tentu saja jika guru menolak, harus ada alasan yang masuk akal.

“Tidak, silahkan ikuti saya”

Lagi lagi aku terkesan dengan perlakuan dirinya. Profesionalitasnya bukan main. Bukan tanpa alasan jika dia dipekerjakan sebagai tutor satu satunya pangeran Kerajaan.

Mari kita ingat ingat, apa pernah nama Idris tercantum di novel? Sepertinya tidak ada. Apa itu berarti Idris bukan orang yang memiliki arti khusus dihidup Devian?

“Terimakasih”

Tuan Erland membukakan pintu untukku. Didalam ruangan, Devian sudah duduk dengan tegap menunggu gurunya datang.

“Selamat datang Yang Mulia”

Ketika melihatku datang, Devian langsung berdiri dan memberikan salam. Sesuai dengan apa yang aku baca, perilaku dan etiket Devian melebihi anak bangsawan seusianya.

“Kau sudah datang Devian?”

“Ya” masih dalam posisi hormatnya, Devian menjawabku.

Aku berjalan kearahnya dan mensejajarkan mata kami agar bisa saling menatap.

“Dengarkan tuan Erland dengan baik. Ibu akan menunggu, setelah itu kita akan bermain. Bagaimana?” aku mengelus rambut perak Devian, menyisirnya agar lebih rapi.

“Saya sangat menyukainya”

Waahh ini pertama kali aku mendengar jawaban panjang nan positif dari anak ini. Biasanya ia akan menjawab dengan satu kata dan tanpa emosi. Perkembangan yang patut diacungi jempol.

🐰🐰🐰

“Belial membantu Kaisar pertama Regulus untuk membentuk Kekaisaran Theopilus. Pada masa itu Kekaisaran masih berupa Kerajaan kecil dan belum banyak orang yang tau. Perang antar saudara yang membuat Regulus akhirnya pergi mencari Belial. Anda tau siapa Belial pangeran?”

Lelaki berambut hijau bertanya pada anak yang sedang mendengarkan dirinya berbicara.

“Belial merupakan suatu kepercayaan orang terdahulu. Mereka meyakini bahwa Belial mampu mewujudkan apapun yang diinginkan. Tidak ada yang tau bentuknya dan bagaimana cara mencarinya.”

Aku terkagum mendengar jawaban dari Devian. Ketenangannya, pemilihan kata dan bahasa yang mudah dimengerti.

“Benar. Dengan kemungkinan yang tipis Regulus mencari Belial untuk perdamaian Kerajaan. Setelah mencari selama 6 tahun, Regulus menemukan Belial dan membuat kesepakatan. Kesepakatan ini dinamakan Seifret Agreement”

Sangat aneh, mengapa karena perang saudara, Regulus mencari mati matian Belial? Bukankah dengan kurun waktu 6 tahun, Regulus bisa mencari alternatif lain?

Yaahh bisa jadi keadaan waktu itu membuat Regulus mau tidak mau mencari Belial. Ketika seseorang terpojok, bukankah segala hal bisa terlihat mungkin?

“Ada tiga isi perjanjian dan lima pasal diperjanjian pertama, empat pasal diperjanjian kedua dan tiga pasal diperjanjian ketiga. Pertama, Belial harus membantu Regulus memperkuat dan memperluas wilayah Kerajaan hingga menjadikan Theopilus sebagai Kekaisaran. Kedua, semua orang dimulai dari bangsawan hingga rakyat harus memiliki keyakinan yang teguh atas Belial. Ketiga, tidak ada putri diketurunan Regulus.”

Tidak ada putri? Ah itulah mengapa Nerva tidak memiliki saudara perempuan dan hanya ada laki laki.

“Pangeran, tugas anda kali ini adalah menghafal keseluruhan perjanjian beserta pasal pasalnya.”

“Baik guru”

Pelajaran diteruskan, aku hanya mendengar dan sesekali mengantuk.

Be a Stepmother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang