Bagian Tiga Puluh

12.3K 1.2K 11
                                    

Pertama kali Idris melihat Forsythia saat perjamuan disalah satu rumah bangsawan. Malam itu, Idris yang tidak ingin berada didalam ruangan, membuka salah satu balkon tidak menyangka akan ada seorang wanita. Idris kemudian cepat cepat menutup pintu, tapi sebelum itu, suara wanita menghentikannya.

“Anda ingin beristirahat? Tidak apa apa, masuk saja” Lelaki berambut hijau bingung, tidak etis rasanya seorang lelaki dan wanita berduaan ditempat sepi seperti ini.

“Kenapa? Masuk saja” akibat perkataan wanita itu, Idris akhirnya masuk.

Tidak ada percakapan, Idris sesekali menyesap minuman yang ia bawa. Wanita dengan rambut beda warna disampingnya hanya menatap pemandangan yang ada dibawah.

“Tuan, rambut anda mirip tanaman dibawah” mata hijau wanita itu masih melihat kebawah.

Idris cukup sering mendengar orang orang mengejek tentang rambut hijaunya. Ia kira, wanita bernetra sama dengan rambutnya berfikir berbeda tentangnya, oleh sebab itu wanita bersurai beda warna bisa menyuruh Idris masuk meski dengan warna rambut yang aneh.

Tidak ada tulisan atau anggapan bahwa warna hijau itu buruk, namun orang yang memiliki warna rambut hijau seperti Idris sering sekali mendapat ejekan. Entah yang mengatakan rambutnya mirip makanan hewan ternak atau tumbuhan, seperti yang dikatakan wanita tadi.

“Saya iri”

Kepala Idris spontan melihat kearah wanita yang berkata. Mata hijaunya bertemu mata oren Idris. Lelaki ini mempertanyakan apakah telinganya berfungsi dengan baik atau tidak. Kemungkinan sangat kecil kalau wanita yang ia tidak tau namanya ini, iri. Tapi anehnya, Idris tidak menemukan kebohongan dimata hijaunya yang jernih.

“Anda sedang mengejek saya Nona” mata Idris kembali ke depan.

“Yah tidak apa apa jika Anda menganggap begitu. Tapi, saya suka warna hijau. Warna yang menenangkan.” Sambil berkata, mata hijaunya menatap Idris. Membuat lelaki ini mengiyakan langsung bahwa hijau menenangkan.

“Menurut Anda tuan, mengapa disekitar kita banyak warna hijau?” Wanita itu mengubah tubuhnya, menghadap sepenuhnya pada Idris. “Mengapa?” Idris merasa tertarik.

“Warna hijau sangat bagus untuk mental kita. Mental kuat membuat fisik kuat.” Senyum indah wanita itu membuat hati Idris tergerak. Baru kali ini, ia mendengar hal baik tentang warna rambutnya.

“Haah, dari mana Anda mendengar pernyataan konyol begitu?”

Wanita beda warna mengangkat bahu “Tidak tau, tapi saya sudah merasakannya hahaha. Saya merasa senang hanya dengan melihatnya”

Tatapan wanita itu berada dirambut hijau milik Idris, ditatap dengan intens membuat rasa malu perlahan hadir.

“Eeemm kalau boleh tau Nona, siapa nama Anda?” Idris sangat ingin tau namanya.

“May…”

Tok tok tok

Jawaban wanita bernetra hijau terhenti karena ketukan dari luar dan begitulah pertemuan pertama mereka berakhir. Idris pulang tanpa bisa tau siapa nama wanita itu.

Hari demi hari berlalu, namun Idris belum bisa melupakan sosok wanita yang ia temui beberapa waktu yang lalu. Perbedaannya kali ini, ia tau nama wanita berambut beda warna. Namanya Forsythia Harebell Valerie, putri bungsu Duke Valerie.

Padahal perjamuan itu ada di kediaman Duke, Idris tidak terlalu suka pergi ke tempat dansa atau tempat yang penuh dengan bangsawan. Namun, waktu itu ayah dan kakaknya tidak bisa pergi jadi ia harus mewakili keluarganya.

Hubungan pernikahan tidak ada dalam kamus Idris, karena lelaki ini takut jika ada anaknya yang mewarisi rambut hijaunya kehidupan mengerikan akan dijalani anaknya.

Be a Stepmother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang