Bagian Lima Puluh Tiga

4.8K 625 6
                                    

Nerva menyelesaikan rapat dan pertemuan dengan cepat. Aku tidak bisa mendengar percakapan para bangsawan, selain karena mata tertutup membuatku risih Nerva juga sering sekali mendekat, memainkan rambut, leher atau telingaku.

Saat aku keluar dari ruangan, Fraser Kakak Forsythia berdiri seolah menunggu.

Lagi lagi tubuhku bereaksi sendiri, keringat bercucuran. Ketakutan datang begitu aku melihat mata cokelat Fraser. Apalagi setelah melihat dirinya mendekat, kakiku tidak mau digerakkan.

“Forsythia?” Nerva yang ikut berhenti, bertanya padaku.

“Ah” karena jantungku tidak bisa tenang, aku perlu mengatur nafas sebelum menjawab.

“Selamat sore Yang Mulia”

Seorang lelaki yang membuat tubuh Forsythia ketakutan begini menghampiri kami.

“Ya Duke Valerie” Nerva berkata sekenanya, tanpa berbicara lebih jauh.

Ugh, rasanya aku ingin segera pergi. Aku yang tidak bisa melihat mata cokelatnya menunduk. Aku tidak suka perasaan ini, bukan milikku tapi aku ikut merasakan.

“Forsythia”

Apa yang aku lakukan pasti tidak bisa lepas dari pandangan Nerva, haah. Dirinya mengarahkan tubuhku untuk melihatnya. Nerva melakukan ini meskipun di depan kita ada Fraser dan beberapa bangsawan yang mendengar.

“Ya, ada apa?” mengapa suaraku bergetar?

“Suaramu” tangan Nerva mengelus leherku.

“Yang Mulia saya ingin berbicara dengan adik saya sebentar.” suara tidak kenal takut itu berasal dari seorang lelaki berrambut beda warna yang melihat kami.

Tatapan tajam Nerva padanya tidak menurunkan mata cokelat yang melihat langsung ke mata hitam Nerva.

“Jangan terlalu lama” Nerva berjalan menjauh dari kami.

Tidak, jangan pergi. Aku tidak pernah tau ada saatnya aku membutuhkan Nerva dan ingin dirinya tetap berada di sisiku. Tubuhku yang ingin menarik tangan Nerva tidak bergerak setelah mendengar langkah kaki mendekat.

“Apa yang kau lakukan pada Kaisar?” suara yang dikeluarkan Fraser semakin dingin dan tajam.

Aku mendongak ke atas. Wajah Fraser terlihat sangat membenci Forsythia, wajah itu pun membuat tubuh ini semakin takut, tanganku berkeringat.

“A aku tidak paham maksudmu” aku masih berusaha menjawab, meski lagi lagi suara yang dikeluarkan bergetar.

“Kau pintar menggunakan tubuh bawahmu.”

“Apa?” diriku terkejut, tidak menyangka kalimat itu keluar dari seorang bangsawan atas seperti Fraser.

“Aku bisa mengira karena kau tidak punya kapasitas otak untuk berfikir. Satu satunya yang kau punya adalah tubuh.” dirinya hanya tersenyum main main.

Saking tidak percaya apa yang aku dengar, kali ini aku tidak bisa menjawab.

“Tapi aku tidak akan memaafkanmu jika menyusahkan Kaisar” senyumnya hilang, dirinya melihatku dengan tatapan tajam.

Beberapa detik setelahnya tidak ada yang berbicara. Aku sendiri tidak berkata karena otak ku baru menyerap apa yang baru saja ia katakan.

“Aku akan pergi, Kaisar pasti sangat menyukaimu.”

Mata Fraser yang melihat ke belakangku membuat mataku mengikuti, Nerva terlihat kesal.

“Dan ingat apa yang aku katakan” seusai berbisik, Fraser menunduk sedikit ke arah Kaisar dan pergi begitu saja.

Be a Stepmother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang