Nerva segera mendekat ke Forsythia, mencoba menengkan wanita ini.
“Ada apa Forsy? Kau baik baik saja?”
walau ia tau apa yang terjadi, tetap ia harus menanyakan hal dasar ini.“Nerva”
Kaki Forsy yang lemah membuatnya tidak bisa lagi berdiri. Nerva ikut terduduk sambil memegang lengan atas Forsy.
“Katakan padaku” lelaki ini berusaha berkata dengan lembut.
“Ah benar, Celine. Nerva tolong bantu Celine, ada seseorang huuuhhh”
Keterkejutan yang dimiliki Forsy sepertinya besar, hingga tidak bisa berkata lebih jauh. Nerva menarik bibirnya ke atas, membentuk senyuman. Kalau ketakutan Forsy sebesar ini, akan sangat mudah membuatnya selalu bersama Nerva. Tapi sekarang, dirinya harus mengikuti permintaan wanita ini lebih dulu.
“Penjaga, pergi ke kamar Permaisuri”
Untuk orang-orang itu, dua penjaga kamar Kaisar saja sudah cukup.“Terimakasih” setelah mengucapkan itu, Forsy langsung tidak sadarkan diri.
“Haaahh aku akan membuatmu sadar, bahwa hanya aku yang kau butuhkan” tangan besar mengelus kemudian mengecup pucuk kepala wanita yang terbaring tidak berdaya di pelukannya.
Lelaki berambut platinum ini memindahkan Forsy ke tempat tidur, lalu mengambil pedang dan keluar.
Kamar Forsythia lebih berantakan dari apa yang diperkirakan Nerva. Ia melihat seorang wanita terbaring di tengah-tengah tiga mayat lelaki.“Saat kami datang, keadaannya sudah seperti ini Yang Mulia.” seorang penjaga melapor apa yang terjadi.
"Kalian bisa pergi"
Yaahh karena dirinya yang memberikan perintah pada Celine untuk menjaga Permaisuri pasti Nerva tau bagaimana kemampuannya. Penjaga yang datang pun hanya untuk menenangkan Forsythia. Tapi ia tidak menyangka Celine bisa selamat.
Nerva berjalan mendekati Celine dan melipat salah satu kakinya.
“Ya-yang Mulia?” suara tertatih Celine terdengar.
“Sudah seharusnya kau sekarat demi melindungi Forsythia” tidak ada yang bisa di baca dari ekspresi Nerva.
Nerva mengambil pedang dan menusuk tepat ke jantung Celine. Darah mengalir dan memercik ke beberapa tempat. Nafas berat Celine sekarang sudah tidak terdengar.
“David”
“Ya, Yang Mulia”
Kepala pelayan yang berdiri di balik pintu masuk saat di panggil.
“Bersihkan dan lakukan pemakaman Celine besok”
“Baik. Yang Mulia”
Sebelum kembali ke kamarnya, Nerva lebih dulu membersihkan diri. Ia tidak ingin bertemu dengan Forsythia seperti ini. Seusai mandi, ia berbaring di samping wanita berambut beda warna. Mulai mencium segala hal, rambut, dahi, kedua mata, pipi terutama bibir.
Setelah itu tangannya meraba seluruh wajah Forsythia tidak ketinggalan mata hitam yang sangat menyukai apa yang di lakukan tangannya. Terakhir, ia memegang leher, menutup kedua matanya Nerva menikmati setiap detak yang dihasilkan wanita miliknya ini.
“Jangan salahkan aku Forsythia, kau yang mulai mengingkari janji” mata hitam yang sudah terbuka, memperhatikan setiap sudut wajah Forsy.
🌹🌹🌹
Aku terbangun dengan perasaan berat. Semalam.
“Haahh”
“Forsy”
KAMU SEDANG MEMBACA
Be a Stepmother
RandomWarning, Red flag ML! Maylafaisha meninggal karena keselek mie dan ketika dirinya membuka mata BAAM! ia menjadi ibu tiri dari novel yang ia baca bernama Forsythia Harbell Valerie. Jika kehidupannya kali ini penuh kekayaan dan memiliki hidup yang pa...