Bagian Tiga Puluh Empat

8.9K 1.1K 27
                                    

Maaf banget baru update dan g sesuai jadwal 🥲

Yaahh selamat membaca 👋

***

Aku berganti gaun lain untuk acara festival bangsawan, kali ini aku bisa membawa Devian. Malam harinya aku berencana keluar untuk menikmati festival yang diadakan untuk rakyat, tentu saja sambil membawa Devian juga. 

“Kau sangat tampan Devian”

Dirinya memakai jubah luaran yang tidak biasa ia pakai, menambah gagah dan imut secara bersamaan.

“Ibu juga sangat cantik, aku sampai tidak bisa berkata kata”

Wah manis sekali caranya bicara ah pasti Devian akan menjadi rebutan para perempuan kalau begini.

“Ayo kita pakai topeng” aku mengambil dua topeng yang diberikan Zea padaku.

Ada beberapa hal yang membedakan antara festival bangsawan dan festival untuk rakyat. Bagi bangsawan, mereka bisa melihat festival dari aula istimewa, aula itu hanya dibuka ketika waktu festival diadakan, tak lupa jamuan makanan agar mereka tidak kelaparan, aku mengadakan pesta topeng pertama di Kekaisaran Theopilus.

Pesta topeng aku adakan hanya sebagai fashion, bukan sebagaimana topeng digunakan agar tidak ada yang kenal si pemakai.

Satu hal paling aku tunggu tunggu dan aku persiapkan matang matang, ramuan pengubah mata dan rambut. Mereka bisa memilih, apakah akan mengubah atau tidak.

Semoga semoga, festival selama dua hari ini akan berhasil.

“Waah, kemana mata hitam cantik anakku?” ingin sedikit menurunkan rasa gugup, aku mengatakan lelucon ringan pada Devian.

“Hahaha Ibuuu” Devian berteriak sambil tertawa.

“Yang Mulia waktunya sudah tiba” Zea menghentikan apa yang aku lakukan.

Aku tersenyum, mengarahkan telapak tanganku pada Devian untuk dirinya genggam.

“YANG MULIA PERMAISURI FORSYTHIA HAREBELL VALERIE DAN PANGERAN KEKAISARAN DEVIAN VISCARIA DEMETRIUS ANTONIUS MEMASUKI RUANGAN”

Ini pertama kalinya aku masuk tanpa pendamping. Sorot mata orang orang yang menggunakan topeng lebih tajam dari pagi tadi. Aku tidak boleh takut, ini acaraku.

“Kemari Forsythia” Untungnya, Nerva datang dan memberikan tangannya.

Tanganku digenggam Nerva dan tangan kiriku ada Devian. Ah bukankah ini seperti keluarga harmonis? Aku tersenyum, tidak menyangka bisa menemukan keluarga di sini. Fokusku teralihkan pada Nerva, meski memakai topeng ketampanan dan sosoknya sebagai Kaisar tidak turun.

Nerva menunduk sedikit, berbisik. “Banyak yang menyukai idemu menggunakan topeng” aku lalu memusatkan diriku pada sekitar, orang orang tertawa sambil sesekali menyentuh topeng yang mereka gunakan. “Aku senang mereka menyukainya” ingin berbisik, aku berjinjit.

Ramuan pengubah rambut dan mata akan tersedia pada malam hari. Mereka bisa memilih akan menggunakannya atau tidak. Perbedaan kesenian antara bangsawan dan rakyat, pada bangsawan mereka bisa memilih jam dimana kesenian diadakan. Mirip seperti bioskop di kehidupanku sebagai Mayla dulu.

Tentu saja jika hanya bisa memilih para bangsawan tidak akan ada yang hadir karena mereka tidak tau kualitas dari salah satu kesenian, itu sebabnya diakhir kesenian akan ada doorprize. Diundangan untuk para bangsawan, aku menulis satu surat lagi isinya jam kesenian beserta doorprize yang menanti.

Barang barang yang tersedia sudah pasti barang langka dan tidak ada di pasaran. Orang orang yang memiliki uang dan kekuasaan sangat menyukai barang eksklusif dimana hanya ia satu satunya pemilik. Acara siang ini hanya perjamuan biasa.

Be a Stepmother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang