ANXI EXTENDED

236 - Birmingham

.

.

"And so He created you, in binaries."

.

.

***

Yunan berjalan menaiki mimbar. Suara gumaman audiens perlahan memelan, sebelum diam sempurna saat Yunan mendekatkan mic ke arah bibirnya.

"And so He created you, in binaries," (Dan Dia menciptakanmu dalam gender yang berbeda) ucap Yunan yang kemudian membuat riuh kembali di ruang teater itu. Olivia yang menanyakan perihal LGBT, kini hilang senyumnya.

Yunan membalas tatapan Olivia, dengan sorot mata serius, tanpa bermaksud menantang.

"And He also created the animals, in binaries," (Dan Dia juga menciptakan hewan-hewan, dalam gender yang berbeda), imbuh Yunan, sebelum ia lanjutkan penjelasannya dalam bahasa Inggris.

"Dan hal ini diperjelas dalam Qur'an surat Yasiin ayat 36. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

Jadi, Tuhan menciptakan segalanya dalam gender yang berbeda (binary). Jadi siapa yang non-binary (tidak memiliki gender)? Ini adalah hal yang sangat menarik, karena ada orang yang ingin disebut tidak memiliki gender. Dengan kata lain, mereka ingin disebut Tuhan. Kamu tidak bisa disebut tidak memiliki gender. Allah menciptakanmu dengan kondisi memiliki gender. Kamu tidak bisa keluar dari kondisi itu, betapa kerasnya pun kamu berusaha."

Peserta pertemuan hening. Olivia melipat tangannya, dengan ekspresi tidak suka. Dia agak kecewa sebenarnya. Disangkanya Syeikh Yunan berbeda, tidak seperti ulama-ulama yang kolot itu. Lebih liberal dan terbuka. Nyatanya sama saja.

"Antara pria, atau wanita, atau musykil. Disebutkan khuntsa dalam Qur'an. Khuntsa adalah kondisi dimana seseorang terlahir dalam dua alat kelamin, atau ada juga yang terlahir tanpa alat kelamin. Namun dalam penyebutannya, khuntsa kemudian salah diartikan sebagai banci yang didefinisikan sebagai laki-laki yang gemar berpakaian seperti wanita, atau sebaliknya, wanita yang gemas berpakaian seperti laki-laki. Padahal jelas berbeda. Rasulullah dalam hadits melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, dan wanita yang berpenampilan seperti laki-laki. (1)

Secara medis, khuntsa bisa dibuktikan. Misalnya, ada seseorang yang memiliki rahim, tapi bagian luarnya memiliki penis, atau memiliki keduanya, penis dan vagina. Dan sebaliknya, ada yang bagian dalamnya laki-laki, tapi memiliki vagina juga. Para ulama fikih berpendapat, jika seseorang mengeluarkan mani dan berkemungkinan bisa menghamili wanita, atau keluar kencing dari penis, maka ia dihukumi laki-laki. Jika seorang khuntsa haid atau hamil, maka ia dihukumi wanita. Kedua jenis khuntsa ini, dinamakan khuntsa ghairu musykil.

Sementara ada jenis khuntsa musykil, yang cara menghukumi gendernya dilihat dari mana ia mengeluarkan kencing. Jika masih tidak jelas juga, maka dilihat dari ciri fisiknya saat akil baligh. Jika tumbuh jakun, kumis, janggut dll, maka ia dihukumi laki-laki. Jika tumbuh payudara, maka dihukumi wanita."

Audiens terdiam mendengar paparan itu. Tak banyak orang tahu, kalau sungguh ada manusia yang memiliki dua alat kelamin.

"Ada pendapat yang cukup unik yang datang dari Imam Tahanui, mengenai hal ini. Saya tidak paham dari mana beliau mengambil kesimpulan ini. Dalam kitab beliau yang berjudul Mustarahat, beliau menulis bahwa homoseksual adalah bawaan lahir, atau sesuatu keadaan yang terjadi karena kebiasaan. Lalu beliau juga mengatakan bahwa homoseksual juga bisa terjadi karena hubungan dengan orang tua, atau kecenderungan seksual orang tua seseorang. Beliau juga berkata bahwa, ada seseorang yang hanya tertarik dengan satu gender tertentu saja, dan ada yang tertarik dengan dua gender sekaligus. Jadi beliau mengidentifikasi biseksual, 250 tahun yang lalu. Lalu beliau mengatakan juga sesuatu yang menurut saya sangat tidak biasa. Beliau bilang, ada orang-orang yang secara fisik adalah laki-laki, tapi di dalamnya adalah seorang wanita, sehingga orang-orang ini merasa seolah-olah mereka berada di tubuh yang salah, yang mana itu adalah sebuah penderitaan yang sangat besar."