346 - Pelantikan

217 73 5
                                    

.

.

"Saya tidak bermaksud mengatur atau menyetirmu. Sama sekali tidak.

Kamu bebas bertindak sesuai caramu. Cara seorang Adli Pratama Danadyaksa."

.

.

***

"Kami mohon kehadirannya di panggung, Bapak Adli Pratama Danadyaksa, C.E.O Danadyaksa Corp. yang baru!"

MC mengucapkannya dengan senyum semringah, dan tangan mengarah ke belakang panggung.

Adli muncul dari balik tirai. Orang-orang bertepuk tangan meriah. Adli berdiri di depan mikrofon dan tersenyum sedikit.

"Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh."

Para undangan menjawab salam Adli. Adli mengedarkan pandangan dan menyadari bahwa sebagian dari mereka melemparkan sorot mata tak percaya. Menyangsikan dirinya sebagai pengganti Yoga Pratama.

"Terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu sekalian, dalam acara pelantikan saya menggantikan posisi almarhum ayah saya sebagai C.E.O Danadyaksa Corp.

Saya tidak menyangka akan berada pada posisi ini, di usia saya yang bahkan belum mencapai dua puluh lima tahun. Saya yakin, bahkan almarhum ayah saya juga tidak menyangka ini akan terjadi. Bahwa saya akan meneruskan ayah saya, itu adalah sewajarnya, akan tetapi ayah saya pasti tak menyangka ini akan terjadi sekarang. Seandainya harus memilih, menjadi C.E.O Danadyaksa Corp. sekarang, atau tetap menjadi anak magang tapi ayah saya tetap hidup, tentunya saya akan memilih tetap menjadi anak magang, asalkan ayah saya tetap hidup hingga saat ini. Akan tetapi, saya tidak diberi pilihan itu. Ayah saya pergi begitu mendadak, dan saya harus menerima kenyataan itu. Saya dan keluarga saya."

Erika berkaca-kaca matanya, sebelum air matanya menetes. Haya yang duduk di samping Erika, menggenggam tangan Erika.

"Saya bahkan belum menyelesaikan program magang saya di kantor ini. Mungkin banyak di antara kalian yang ragu pada saya. Saya memakluminya. Saya sendiri masih harus banyak belajar, terutama dengan rekan-rekan direksi. Maka saya mohon kesediaannya untuk bersabar, sambil menunggu saya layak disebut pengganti posisi ayah saya yang telah meninggalkan nama harum di hati keluarga, teman-teman dan banyak rekan-rekan bisnisnya.

Saya tidak berani menjanjikan bahwa Danadyaksa Corp. akan menjadi lebih baik di bawah kepemimpinan saya, tapi saya berjanji akan melakukan yang terbaik, dengan izin Allah.

Mohon do'anya, kepada semua yang hadir malam ini. Semoga perusahaan kita dapat menjadi tempat kita mengerjakan berbagai kebaikan, serta dapat menjadi sumber penghidupan yang bersih bagi kita semua."

Orang-orang mengaminkan.

"Silakan menikmati hidangan kami. Kurang lebihnya, mohon dimaafkan. Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh," ucap Adli menutup pidato singkatnya, sebelum ia kembali ke balik layar.

Sahutan salam terdengar, bersamaan dengan suara tepuk tangan. Lampu di sekeliling panggung, kini menjadi lebih terang, dan musik latar pop jazz yang lembut, terdengar melalui pengeras suara di langit-langit. Orang-orang berdiri dari kursi mereka dan mengantri untuk mengambil menu makan malam di buffet.

Sup tom yam, capcay seafood, udang bakar, ikan gurame bumbu pesmol, steak salmon saus krim, ayam bakar madu, zuppa soup dan menu-menu menggiurkan lainnya. Bahkan di ujung salah satu sisi meja buffet, ada menu-menu yang bisa disantap oleh vegetarian, seperti sapo tahu, gado-gado, plecing kangkung, pepes tahu, sate jamur dan lainnya. Dan semua menu itu, dimasak oleh para chef restoran milik Danadyaksa Corp. Salah satu cabang bisnis Danadyaksa Corp. Malah, bisnis pertama yang dirintis Dana, sebelum restoran itu membuka cabang puluhan hingga ratusan kini, dan Danadyaksa Corp. kemudian terlibat dalam jual beli saham, lalu bisnis jual beli tanah, lalu bisnis properti, dari perumahan sederhana hingga villa dan rumah-rumah mewah. Danadyaksa Corp. bahkan memiliki divisi yang terdiri dari para arsitek in house, untuk bekerja sama dengan arsitek dan kontraktor rekanan. Madrasah milik Raesha dan almarhum Ilyasa, dibangun dengan kontraktor rekanan Danadyaksa Corp.

ANXI EXTENDEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang