ᮘᮘ᮪ |᮲᮲| : Harimau Putih

39 6 1
                                    

Sedikit lengah, karena auman harimau itu. Membuat Naditya kehilangan Hara. Hara pergi terlalu cepat atau bagaimana? Tidak mungkin jika dia benar-benar pergi meninggalkannya.

Mata Naditya melihat ke sekeliling berharap ia akan menemukan Hara secepat mungkin. Tapi, suara Auman kembali terdengar dengan sangat jelas. Semak-semak di sekitarnya tiba-tiba bergemerisik, burung-burung nampak berterbangan karena hal itu. Mata Naditya membelalak kaget. Spontan tapi pasti ia berusaha pergi dari sana dengan perlahan. Mengantisipasi agar, jika ada harimau. Harimau itu tidak akan mengejarnya. Ia juga tidak berani membalikkan tubuhnya. Entah mengapa ia nampak sangat was-was saat itu.

Saat menjauh dari area sana. Naditya berlari tak tentu arah. Dan benar saja seekor Harimau  berwarna putih keluar dari persembunyiannya. Ia mengejar Naditya sejadi-jadinya.

"Tolong! TOLONG!" pekik Naditya.

Tapi, entah bagaimana area itu tiba-tiba menjadi sepi. Bahkan Naditya sadar jika, ia masih berada di area camp yang terasa mustahil jika benar-benar sepi. Dan bertemu seekor Harimau adalah sebuah ketidak mungkinan. Kenapa tiba-tiba seperti ini? Bahkan kini Harimau itu nampak membuatnya menjauh dari area camp.

Naditya hendak terus berteriak. Tapi, ia pikir ini hanya akan membuat harimau itu lebih waspada terhadapnya. Jadi dia memutuskan untuk terus berlari. Dalam perjalanannya ia menemukan sebuah pohon tinggi. Ia melirik sebentar kebelakang. Dan menemukan Harimau itu nampak sudah mendekat. Ia tak membuang waktu untuk mencoba memanjat pohon itu.

Sampai tiba-tiba ia merasakan kaki kanannya yang digigit. Ia mengerang kesakitan dan terjatuh tak lama kemudian. Kepalanya mendarat di batu hingga hal itu membuatnya tak sadarkan diri. Anehnya harimau itu nampak tidak langsung menerkam Naditya. Dia malah menilik mengelilingi tubuh gadis itu.

Hingga ia berubah. Harimau itu berubah wujud menjadi Arya. Wajah Arya nampak susah untuk di tebak. Dia menilik gadis itu, kemudian matanya jatuh menatap Cincin yang di pakai gadis itu. Saat ia berjongkok berusaha menggapai cincin itu. Indra pendengarannya menangkap suara gemerisik daun yang terasa kian mendekat.

Belum sempat lelaki itu membalikkan tubuhnya, kakinya digigit oleh seekor ular daun. Arya yang emosi langsung mencekik ular daun itu. Dia sudah main-main dengan putra mahkota kerajaan Jayakarsa yang kebal terhadap racun duniawi. Tapi saat ia sudah mengeluarkan ajian dan tangannya sempat bersinar dengan warna biru. Tiba-tiba ia merasa tenaga di tubuhnya hilang. Pandangannya mengabur. Bagaimana mungkin? Pikirnya sebelum ia jatuh tak sadarkan diri di samping Naditya.

Ular itu berubah wujud menjadi lelaki yang terlihat seumuran dengan Sankara. Ia terbatuk-batuk karena serangan dari Arya. Untung saja bisanya akan aktif kalau orang itu menggunakan energi spiritualnya. Hingga Arya tidak bisa menyerangnya lebih lama.

"Ah, dia yang masang tabir ilusi ini?" gumam Aruna.

Iya, dia melihat tabir ilusi itu mulai memudar. Hingga Aruna juga nampak mendapatkan kembali energi spiritualnya. Aruna menyadari hal ini saat ia pergi beberapa saat yang lalu. Saat itu ia menemukan dirinya tidak bisa memakai energi spiritualnya untuk memecahkan tabir ilusi itu. Sampai akhirnya tabir itu menyerap energi spiritualnya. Untung saja bisanya masih menyimpan energi spiritualnya untuk menyerang siapapun yang memiliki energi spiritual yang tinggi sekalipun. Dengan racun itu mereka yang tergigit meskipun kebal racun sekalipun mereka tidak akan lepas dari bisa milik Aruna.

Aruna memang bukan spesies ular kobra. Tapi, Aruna adalah manusia ular yanng dimana ia juga memiliki energi spiritual yang tinggi. Ia juga di karuniai bisa yang dapat dibandingkan dengan bisa ular paling mematikan sekalipun. Meskipun, energi spiritualnya terhisap.

Aruna menyenderkan Naditya di pohon. Ia dengan energi spiritualnya yang kembali mencoba menyadarkan gadis itu. Sebelum ia kembali ke wujudnya sebagai ular daun dan kembali ke posisinya sebagai pemantau. Luka Naditya tidak terlalu serius, ia juga pingsan karena benturan. Dan itu mudah bagi Aruna untuk menyadarkannya kembali. Sayangnya Aruna melupakan fakta bahwa kaki Naditya juga terluka akibat gigitan Arya.

Darah Biru & Harimau PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang