Hilmy dan Nabiru adalah sosok anak kembar, namun, tak semua di diri mereka sama. Semuanya berbeda, bahkan ulang tahunnya saja sudah menandakan bahwa keduanya sungguh berbeda.Hilmy lebih tegas dan Nabiru lebih tegar, Hilmy lebih kuat dan Nabiru tidak. Di pandangan masing-masing mereka memiliki keunggulan tersendiri.
Namun, siapa yang sangka kalau orang tuanya tak pernah membedakan keduanya? Selama bertahun-tahun mereka hidup dibawah tekanan. Oh, pernah sekali dalam hidupnya, Hilmy merasakan ulang tahunnya sendiri dan Nabiru hampir merayakannya setelahnya.
Saat itu, Hilmy akan merayakan ulang tahunnya yang ke-7 tahun. Anak kecil yang tak tahu apa-apa dan masih belajar mengeja dan berhitung dengan benar. Anak kecil yang paling tidak mau disamakan dengan seseorang dan Hilmy saat itu sangat anti jika ulang tahunnya dirayakan bersama Nabiru. Orang tua Hilmy hanya menggelengkan kepalanya, bagaimanapun anak itu masih kecil dan polos.
Nabiru tak menangis, ia menyetujui hal itu dan entah apa yang dilakukan anak berumur 6 tahun itu malah melakukan demo di depan kamar orang tuanya.
"Ma! Bialin kakak layain ulang taun dia sendili!" Protes Nabiru kecil sambil membawa kertas HVS bergambarkan kepala iblis yang Nabiru gambar dengan tangannya sendiri. Ia memasang muka marah untuk memancarkan amarahnya sedangkan Hilmy kecil bersembunyi di balik punggung sang adik.
Mama dan papa tak bereaksi pada awalnya sampai akhirnya mereka tertawa melihat tingkah dua anak kembarnya yang sedang berakting marah tapi malah terlihat imut di mata mereka.
Dan, akibat dari perbuatan yang Nabiru lakukan, akhirnya Hilmy bisa merayakan ulang tahunnya sendiri. Ia memakai jas tuxedo dengan rambut yang dipakaikan gel agar terlihat rapi. Anak kecil itu meniup lilinnya setelah merapalkan tangannya dan berdoa, anak yang akan berumur 7 tahun merayakan pesta ulang tahunnya dengan meriah dan bahagia.
Kembali ke Hilmy yang sekarang, pemuda itu kini terduduk di bangku kamarnya sambil melihat lagi ke album kenangan, dimana dirinya yang berusia 0 hingga 7 tahun terlihat sangat bahagia. Banyak foto mama yang memeluknya erat sampai mencium pipinya. Saat membalik halaman lagi, Hilmy melihat foto ulang tahunnya yang ke-7 saat itu. Dirinya terlihat tampan dengan tuxedo dan semua yang berfoto bersamanya terlihat tersenyum cerah.
Hilmy mengeluarkan foto itu dari plastiknya dan membalik belakang lembaran foto itu, ada tulisan berantakan lebih terlihat seperti cacing yang meliuk, itu tulisan milik Nabiru kecil untuknya yang bertuliskan. 'curang, aku udah bantuin kakak buat rayain ulang tahun sendiri, tapi ulang tahunku malah gak jadi dirayain!!' dan terdapat gambaran emoticon marah yang Nabiru gambar sendiri.
Pemuda yang tengah mendudukkan dirinya nyaman itu langsung menegakkan dirinya.
"Tunggu, gue baru liat tulisan ini," ujarnya sendiri.
Ia langsung berlari menuju kamar Nabiru untuk meminta penjelasan.
Hilmy mengetuk pintu kamar Nabiru pelan lalu membukanya, padahal Nabiru belum mengizinkannya untuk masuk, tapi Hilmy tak peduli.
Pak!
Hilmy meletakkan foto bertulisan itu tepat di depan Nabiru dengan brutal,"jelasin." Katanya.
"Apanya?"
"Ini. Liat!" Hardiknya lagi.
Nabiru melihat pada foto yang Hilmy berikan lalu ber-oh-ria.
"Ohh,"
"Oh apaa!" Kesal Hilmy kemudian.
"Lo masih belum ingat?!" Hilmy mengernyitkan dahinya kala Nabiru berkata.
"Hah?"
Nabiru sekonyong-konyong langsung menoyor kepala saudaranya itu. Gadis itu langsung berdiri berpindah dari meja belajar dan duduk di tepi ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Us
FanfictionKisah melankolis para remaja sekolah menengah yang merasakan pahit, asam, manis-nya kehidupan dengan hati yang bergejolak bermekaran saat musim bersemi. Written by @lavidamys