Hari itu cukup sejuk dan setelah menunggu cukup lama, festival sekolah yang dinanti akhirnya dimulai juga.Satu persatu murid mulai memasuki sekolah dan lapangan serta ruangan indoor mulai dipenuhi oleh murid yang akan menonton panggung serta lomba.
Sheana ada di indoor, ia berganti pakaian sebab harus menjadi tim cheerleader dadakan, menggantikan adik kelasnya yang tidak bisa hadir. Sedangkan Nabiru dan Abigail sekarang sudah berdiri di lapangan tak begitu jauh dengan panggung—keuntungan datang lebih awal.
Anan dan Natta menghampiri Abigail dan Nabiru lebih dulu dan memberitahukan gadis itu sesuatu.
"Kalian jangan kemana-mana, ya?" Ucap Anan kemudian.
"Iya, kalo kalian pergi sia-sia nanti latihan kita." Tambah Natta.
Nabiru mengangguk, kepalanya tak hentinya celingak-celinguk mencari sesuatu.
"Kenapa, yang?" Tanya Natta yang menotis hal itu.
"Hilmy mana?" Tanyanya kemudian. .
"Biasalah, samperin si Shea. Bentar lagi mereka balik kok."
Seperti yang Natta bilang, Hilmy benar-benar ada di indoor berdiri di antara tribun dan membawa banner yang tulisannya beda sendiri untuk menyemangati Sheana. Dan saat tim cheerleader mulai bermain, pemuda itu pun yang paling bersemangat untuk berteriak mendukung Sheana.
Gadis itu mendengarnya, tapi, ia masih fokus dengan kegiatannya. Disisi lain, ia khawatir dengan tenggorokan Hilmy yang bahkan belum memulai panggungnya.
Tak menunggu lama, akhirnya tim cheerleader selesai dan dilanjutkan oleh pertandingan basket. Gaya Hilmy itu sudah keren setelah didandani Abigail tadi, bahkan tampannya mengalahi haechan NCT.
Setelah Sheana berganti baju dan bersolek sedikit, baru lah keduanya keluar dari ruangan indoor.
Ternyata panggung sudah dimulai, diawali dengan lomba bernyanyi tentunya.
"Hil, kamu balik ke belakang sana." Hilmy tersenyum lalu menurut pada Sheana.
Melihat punggung Hilmy yang sudah berjalan menuju belakang panggung, gadis itu hendak untuk kembali ke lapangan untuk mencari Abigail dan Nabiru, namun, matanya lebih dulu melirik pada gadis lain yang ia kenal sedang duduk menyendiri.
"Ara?" Katanya sembari menelisik lagi, dan setelah yakin, gadis itu pun benar-benar menghampiri Kinara yang sibuk duduk di tribun sembari meminum jusnya.
"Ara," panggil Sheana, ia ikut duduk di samping Kinara.
"Eh, Shea,"
"Lo baik-baik aja? Pacarmu yang keren itu ke mana?" Tanya Sheana sedikit bercanda membuat Kinara terkekeh geli.
"Nggak tau, dia izin pergi sebentar, terus sampe sekarang gak balik lagi,"
"Udah berapa lama?! Bisa-bisanya dia ninggalin lo?!" Emosi Sheana saat tahu bahwa Kalingga meninggalkan Kinaraㅡyang bahkan bukan murid sekolah iniㅡbegitu saja.
Kinara kembali cekikikan, "Mungkin sekitar ... 10 menit yang lalu?" Tebak gadis itu kemudian.
"Hah, selama itu?! Sinting kali ya tuh cowok?!"
"Tes, 1 ... 2 ... 3, a, a,"
Sheana dan Kinara dengan spontan melirik ke atas panggung setelah mendengarkan suara seseorang yang mereka kenal.
"Hah? Itu si Lingga?" Tanya Sheana sembari menyipitkan matanya.
Kinara tak menjawab, ia malah tersenyum dengan pandangan matanya yang tak lepas dari Kalingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Us
FanfictionKisah melankolis para remaja sekolah menengah yang merasakan pahit, asam, manis-nya kehidupan dengan hati yang bergejolak bermekaran saat musim bersemi. Written by @lavidamys