"Gue ke sana lima menit lagi." Abigail menutup panggilan dengan terburu-buru lalu menaruh hape- nya sembarangan di atas meja. Gadis itu merapikan pouch make up miliknya dan menaruhnya di dalam tas.Abigail kemudian menenteng tas punggungnya dan mulai berjalan cepat menuju keluar kamarnya-yang kini terlihat super berantakan.
Nabiru, Sheana, dan Abigail sepakat untuk bersiap-siap di rumah Sheana sebelum ke sekolah, dan karena ini adalah festival sekolah, mereka harus tampil cantik di depan pacar masing-masing. Bahkan waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi sekarang. Abigail sampai menggeledah isi lemarinya demi mencari baju yang akan ia pakai hari ini.
Abigail memesan ojek online ke rumah Sheana dan sampai dalam waktu 10 menit. Di lihatnya, pintu rumah Sheana sudah terbuka, artinya mereka sudah ada di dalam.
Tok.. tok...
"Shea! Biru!" Sapa Abigail pada para gadis yang sudah mulai berdandan.
Keduanya melayangkan tangannya dan memanggil Abigail untuk ikut duduk.
"Baju yang gue minta pinjam gimana, Shea?" Tanya Abigail saat baru terduduk.
Alasan lain lemari Abigail berantakan adalah; gadis itu tidak mendapatkan baju yang ia inginkan. Beruntungnya, Sheana memiliki baju itu. Abigail mau saja sih membeli baru, tapi tidak ada waktu dan karena takut makin keteteran jadi lah Abigail meminjam baju di Sheana.
"Ambil di kamar." Kata Sheana sambil memoles foundation di wajahnya. "Keputihan gak sih, Biru?" Tanya Sheana tak percaya diri dengan warna foundation- nya sendiri.
"Cantik kok, cantik." Jawab Nabiru jujur, ia sendiri pun masih fokus memoles merah pipinya.
"Terlalu oranye gak sih anjir? Baju gue warna biru." Tanya Nabiru meminta pendapat.
"Pink ini aja gak sih?" Saran Sheana menunjuk pada warna pink soft di pallete miliknya.
"Oke. Yah, hapus lagi dong." Kata Nabiru, lalu, tanpa diminta Sheana langsung mengulurkan micelar water pada gadis itu.
"Jangan dihapus lagi. Itu warnanya udah paling cocok." Tegur Sheana.
Nabiru terkekeh. "Heheh, iyaaa."
"Wih, akrab banget kakak ipar sama adik ipar." Beo Abigail yang baru saja keluar dari kamar Sheana.
Dibanding membalas cicitan dari Abigail, merekaㅡNabiru dan Sheanaㅡlebih terpanah dengan perawakan Abigail yang luar biasa cantik.
"Lo ngaku abis buat kebaikan apa selama di dunia ini?" Tanya Sheana setelah menatap terpesona oleh tampilan Abigail.
"Anjay, girl crush banget gak sih si Bigel Bigel ini?" Tambah Nabiru yang hanya semakin membuat semburat merah muda di pipi Abigail semakin terlihat.
"Udah cocok tuh jalan sama Anan."
"Bosen. Kemarin udah jalan." Abigail mengambil tempat di tengah Nabiru dan Sheana lalu mulai ikut memoles wajahnya.
"Hilmy berangkat dari kapan, Biru?" Tanya Sheana kembali membuka pembicaraan.
"Dari jam enam, mau bantuin Jeffrey sama sekalian rehersal."
"Baik banget anjir pake acara bantuin, panitia aja bukan." Kelakar Abigail kemudian.
"Cowok lo juga ada di sana kali, Bigel." Jawab Sheana membuat Abigail dengan spontan membungkam mulutnya.
"Biasalah cowok, udah biarin aja kan mau pisah juga mereka." Tutur Sheana yang kini fokus mencari bedaknya di atas meja.
"Jangan ngomongin pisah, ah, gue nih jujur sedih," ungkap Nabiru dengan wajah nelangsanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Us
FanfictionKisah melankolis para remaja sekolah menengah yang merasakan pahit, asam, manis-nya kehidupan dengan hati yang bergejolak bermekaran saat musim bersemi. Written by @lavidamys