Promesse: 03

624 99 9
                                    

PROMESSE: 03

"Aku ingin kamu dan aku, Kak. Bukan aku dan orang lain"
- Misella Ester Manggala

{Promesse🥀}

8 tahun lalu.

"Pakde! Tolong bukain gerbang nya"

Laki-laki itu melambai tangan dan tersenyum saat Pria tua yang dia panggil tadi segera membuka kan pagar sekolah agar mobil miliknya bisa masuk ke dalam.

"Wah, Nak Benua sama Nak Samudera ngapain toh kesini?" sapa Pria tua itu, salah satu penjaga sekolah, di sekolah menengah atas swasta yang cukup terkenal ini, biasa di panggil Pakde Supri oleh anak-anak disana

"Kami rindu batagor Mbak Tuti, Pakde. Mau makan bareng? Nua traktir deh"

"Oalah, kirain ada perlu apa kesini. Makasih loh udah nawarin Pakde, lain kali aja ya Nak. Pakde baru aja selesai makan gorengan sama Mas Yoga" tunjuk Pakde pada seorang laki-laki yang duduk di pos Satpam

Benua melambaikan tangan nya menyapa ramah Yoga--Satpam kece nya sekolah itu. "Kalau gitu, Nua sama Sam masuk dulu ya Pakde. Salam ke Mas Yoga"

"Iya, buruan nanti keburu jam istirahat, gak kebagian batagor Mbak Tuti nya" peringat Pakde Supri. Jualan Mbak Tuti itu salah satu jualan yang terkenal di sekolah ini, bahkan jika tidak beruntung, tidak akan kebagian menu jualan nya yaitu batagor dan siomay

Hari ini mata kuliah mereka yang kedua di batalkan oleh Dosen. Mumpung ada waktu dan Benua merindukan makanan favorit nya itu, tidak ada salah nya kan ia dan Samudera datang ke sekolah nya dulu. Mereka baru lulus, bisa dikatakan mereka baru memasuki semester pertama di perkuliahan.

Setelah memarkirkan mobil berwarna hitam diparkiran sekolah. Benua mengambil jaket yang menutupi wajah Samudera yang duduk di sebelah kursi supir yang ia tempati. Mata Samudera langsung menatapnya kesal, karena cahaya yang silau menganggu pandangan nya.

"Gue udah turutin permintaan lo buat nyetir ya, Sam. Sesuai gantinya lo ikut turun sama gue"

Samudera hanya mendengus malas. Kebetulan saja hari ini mereka hanya menggunakan satu mobil berdua karena Samudera malas menyetir. Jika tau berakhir di kantin sekolah, lebih baik Samudera membawa mobil sendiri dan bisa langsung pulang kerumah.

"Gue gak mau batagor, kalau lo inget"

Benua tertawa. "Iya, gue pesenin siomay buat lo"

"Jangan lupa yang pedes" kata Samudera lagi

Benua hanya menganggukkan kepala nya saja. Mata nya memandangi gedung sekolah lama nya ini, sedikit rindu namun dia lebih suka datang sebagai alumni. Berbeda dengan Benua, Samudera hanya berjalan gontai dengan kepala fokus ke depan. Bagi Samudera masa-masa sekolah nya dulu sangat tidak menarik, lebih enak sekarang, semua nya bebas.

"Halo Mbak" Benua bersandar dan tersenyum ke arah perempuan yang memakai apron berwarna merah muda itu

Perempuan itu terlihat kaget. "Loh? Kalian? Udah lama gak ketemu. Apa kabar?"

"Baik Mbak" balas Benua

Samudera hanya mengangguk. Mbak Tuti mengerti, Samudera memang seperti itu. Namun kedua nya sama-sama tampan, jika dulu Samudera dan Benua memiliki fanbase di sekolah ini. Mbak Tuti salah satu anggota nya, nama instagram Mbak Tuti pasti ada di pengikut kedua fanbase manusia tampan di hadapan nya ini.

"Biasa Mbak, minum nya es teh aja. Mbak inget kan?"

"Woiya inget dong. Satu batagor banyakin kuah kacang buat Benua. Satunya lagi siomay pedes buat Samudera. Bener kan?"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang