Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]

Promesse: 72

PROMESSE: 72

"Bantu gue bunuh Benua"
- X

{Promesse🥀}

Langkah kaki mereka berjalan dengan tempo cepat menyusuri lorong Rumah sakit yang sangat panjang. Satu kamar yang mereka tuju adalah kamar inap VVIP yang berada di ujung sana. Kabar yang baru mereka dapatkan setelah berhenti melakukan penyelidikkan selama berbulan-bulan kini membuat mereka memiliki secercah harapan untuk melanjutkan penyelidikan mereka.

Daniel, Camilla dan Renald di iringi 5 orang polisi yang memakai jaket hitam untuk menyembunyikan identitas mereka serta tidak membuat kegaduhan di dalam Rumah sakit ini.

"Apa Regar bisa jawab semua pertanyaan yang mau kita tanyain?" ujar Camilla pesimis

Renald mengangguk pasti. "Alvin sudah beri tau aku katanya Regar bersedia mengakui kesalahan nya dan mengungkap siapa orang itu ke kita semua" jauh di lubuk hati Renald dia sangat khawatir, dia mencurigai seseorang yang tersimpan di benak nya

Semoga saja tebakan nya salah.

Mereka sudah berdiri di depan pintu ruang inap Regar. Beberapa bulan lalu saat kasus penembakan Regar menjadi topik panas di media sosial, keluarga Sonata langsung mengakhiri berita tersebut dengan mengatakan bahwa Regar mengalami koma setelah melakukan operasi. Padahal yang terjadi sebenarnya, Regar baik-baik saja setelah operasi itu namun demi keamanan Regar, keluarga nya membawa Regar ke luar negeri untuk melakukan pemulihan. Efek operasi itu juga membuat sedikit gangguan di otak Regar sehingga memerlukan perawatan yang sangat intensif.

Kasus Regar memang terendam seiring bertambahnya waktu, namun masih banyak cuitan di media sosial mengenai Pelaku penyerangan Regar yang sama sekali belum terungkap padahal Regar adalah anggota keluarga terpandang, kenapa keluarga Sonata tidak menindak lanjuti itu? Tentu saja hal ini berkaitan dengan perjanjian yang dilakukan oleh Alvin dan Daniel. Atas bujukan dan saran dari Renald, kedua keluarga itu bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan mereka masing-masing dengan bersatu mengungkap Pelaku itu.

Keluarga Zarquelon akan mendapat keadilan atas kasus pembunuhan Benua yang masih menjadi misteri sedangkan Keluarga Sonata akan menghukum berat pelaku penyerangan Regar yang hampir menewaskan Putra mereka itu. Walau awalnya kedua orang tua Regar tidak percaya bahwa Regar bersangkut paut dengan kasus meninggalnya Benua dan tidak ingin bekerja sama. Tapi setelah bukti-bukti yang memojokkan Regar, mau tidak mau mereka menyetujui itu. Kini Regar sudah pulih walau kondisi nya masih tergolong lemah, mereka menjadwalkan penerbangan pribadi agar tidak menjadi sorotan media. Mereka juga memilih Rumah sakit dan ruang inap yang sangat menjaga privasi Pasien nya agar bisa melakukan pertemuan hari ini.

Yang mereka dapati saat masuk kedalam ruang inap itu adalah Regar yang berbaring di atas brankar dengan Alvin dan Emma di kedua sisi nya. Mereka bersalaman terlebih dahulu lalu memulai interogasi dengan sapaan ringan.

Renald berdehem untuk memulai pembicaraan di situasi yang tegang ini. "Gimana keadaan kamu Regar?"

"Baik..." balas nya kecil, laki-laki itu menunduk dan terlihat ketakutan. "Om...Tante..."

Walau di dalam hati nya Camilla sangat marah mengetahui Regar juga terlibat tetapi bagaimana pun juga Regar sudah berniat memberi kesaksian untuk mereka. Camilla menarik kursi dan duduk di sebelah Emma. Dia meraih tangan Regar dan tersenyum. "Jangan takut Regar. Om sama Tante memang kecewa dan sangat marah sama kamu tapi di balik itu Om sama Tante juga sangat berterima kasih karena kamu sudah mau jujur"

Emma sudah menitikan air mata, dia mengusap bahu Camilla. "Maafin Regar ya, dia akan menanggung hukuman nya Mila"

Salah satu Polisi memulai interogasi setelah meminta izin kepada mereka semua. "Saudara Regar. Apa benar anda terlibat dalam kasus pembunuhan Benua?"