Akhir

461 67 17
                                    

AKHIR

{Promesse🥀}

Los Angeles, California Selatan, Amerika Serikat.

Mobil hitam nya berhenti di depan gedung sekolah berwarna orange bata yang terletak di tengah kota itu. Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, tepat sekali saat ia datang jam pulang sekolah telah tiba. Dia menurunkan kaca mobil nya dan menurunkan sedikit kacamata hitam yang ia pakai. Mata nya menyipit mencari dimana jagoan nya itu berada.

Anak-anak itu sangat ramai ditambah lagi kendaraan penjemput mereka yang mendominasi area parkiran saat ini. Dia memasang kembali kacamata hitam nya dan berniat untuk mencari sendiri dimana Anak nya itu berada.

Namun saat ia menutup mobil langkah kecil itu berlari kearah nya dengan penuh semangat. Dia tersenyum dan menyambut jagoan kecil nya di dalam pelukan hangat nya.

"Halo Daddy!" dia mengangkat tangan nya meminta balasan high five pada Daddy nya itu. Dengan senang hati Daddy nya menyatukan tangan mereka dan memasangkan kacamata hitam yang dipakainya untuk Anak kecil itu

"Matahari nya panas banget, pake kacamata ini biar mata kamu gak sakit"

"Besar banget Daddy! This is yours!"

Andhra tertawa gemas, dia menekan bagian tengah kacamata yang Ansel pakai namun tak sampai satu detik, kacamata itu merosot hingga ke dagu nya.

"Daddy!" dia merengut kesal

"Sorry" Andhra mengambil kembali kacamata itu dan dipakai nya. Dia menurunkan Ansel dan membiarkan Ansel masuk ke dalam mobil

Ansel duduk di sebelah nya dan membesarkan pendingin mobil. "Kenapa pulang panas banget? I want to homeschool!"

"Hey! Yang mau sekolah disana siapa? Yang nangis-nangis minta Daddy sekolahin disana siapa? You forgot that?"

"But i'm tired!"

"Serius mau homeschool aja?"

Ansel memandangi Andhra cukup lama lalu menggeleng. "Gak jadi, kalau homeschool aku gak ada temen"

"Daddy si terserah kamu, kalau kamu mau homeschool ya gapapa"

"No! Actually--i made a problem today"

Andhra menaikkan satu alisnya. "Problem?"

"Aku makan di jam pelajaran terus Mr. Smith ngambil kotak makanan aku!"

Andhra tertawa kencang. Dia kira masalah apa. "It's okay, kenapa sedih? Daddy gak marah sama El"

"Bukan itu..."

"Terus?"

"Aku belum sempet cobain salad buah nya. How do i tell her?"

Andhra menahan senyum nya lalu mengusap lembut kepala Ansel. "Ambil kotak makan Daddy di kursi belakang, kamu cobain salad nya, jadi kalau dia tanya gimana masakan nya hari ini kamu bisa kasih rate kayak biasa"

"Serious?! Daddy my superhero!" Ansel segera mengambil kotak makan Daddy nya dan membuka nya dengan semangat. "Eum...Daddy gak makan? Aku aduin loh!"

"Daddy tadi ada rapat, jadi gak sempet makan. Tapi, Daddy selalu suka apapun makanan yang dia buat" dia tersenyum

Ansel mengerti kesibukkan Daddy nya itu. Dia pun memberikan suapan pertama kepada Andhra. "Kalau dia tau Daddy gak makan ini dia pasti marah sama Daddy. El gak mau bantuin kalau Daddy di diemin sama dia!"

Begitu lampu lalu lintas menunjukkan warna merah dia mengambil kotak makan itu dan memakan setengah nya.

"Daddy jangan habisin!"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang