Promesse: 08

482 102 13
                                    

PROMESSE: 08

"Perempuan mana bisa dibagi dua, Nua sayang"
- Camilla Shanaya

{Promesse🥀}

7 tahun lalu.

Camilla datang membawa nampan berisi 3 cangkir teh hangat dan piring berisikan beberapa iris bolu coklat lalu ia letakkan di atas meja. Wanita itu mengambil satu cangkir teh hangat lalu ia berikan kepada Suaminya. Daniel yang sedang menonton langsung tersenyum dan mengambil cangkir teh yang Camilla berikan padanya.

"Anak-anak teh nya di minum ya, bolu nya juga di habisin" katanya lalu duduk di sebelah Daniel

"Iya Bunda" jawab kembar kompak

Samudera sedang menulis di ipad miliknya mengerjakan soal-soal. Lalu Benua fokus dengan laptop nya sepertinya juga mengerjakan soal darisana.

"Semester pertama kayaknya sibuk banget ya?"

Benua mengangguk. "Iya Ayah, banyak banget tugas nya"

"Jaga kesehatan, sebanyak apapun tugasnya jangan sampe begadang. Harus tidur yang cukup" peringat Camilla

Benua tersenyum. "Iya Bundaku Sayang"

Camilla menggeleng heran ke arah Samudera. Kenapa Anak nya satu ini sedikit bodo amatan dan malas berbicara. "Sam? Denger Bunda gak?"

"Iya Bunda"

"Kamu loh yang kadang Bunda liat sering begadang. Lain kali jangan gitu ya?"

"Hm"

Camilla menyenggol lengan Suami nya. Mengkode sesuatu. Sepertinya dia sendiri sudah lelah memperingati Samudera. Daniel hanya tersenyum dan mengangguk-angguk. Hingga dia teringat akan sesuatu. Mungkin ini saat yang tepat.

"Sam, Nua. Ada yang mau Ayah sama Bunda omongin"

Benua segera menaruh laptop nya di atas meja. Samudera melihat sejenak lalu melanjutkan kegiatan nya. Melihat itu Benua merebut ipad Samudera dan ditaruh nya jauh-jauh hingga tidak bisa Samudera jangkau.

"Tugas gue Nua!"

"Nanti dulu Sam. Ayah mau ngomong"

Samudera menghela lalu melepaskan kacamata yang ia pakai lalu duduk manis di sebelah Benua. Melihatnya Camilla mengangkat kedua jempol tangan nya. Samudera itu memang menurut jika disuruh oleh Benua.

"Ayah mau tanya. Jujur aja gapapa. Kalian ada pacar?"

Kedua nya saling tatap lalu mengeleng berbarengan. Kedua nya terlihat bingung tumben sekali Ayah mereka bertanya hal demikian, maksudnya mengenai percintaan seperti ini.

"Baguslah kalau gitu" Daniel tersenyum lega

Camilla berdehem. "Sebenernya sih ini khusus buat Sam ya. Benua lanjut aja buat tugas nya"

"Kok cuma buat Sam? Nua enggak ya Bunda?" Benua terlihat bingung

Samudera juga bingung dan terheran-heran biasanya pasti orang tua mereka memberi hal yang sama. Jika satu di berikan ini maka satu nya akan dapat atau mereka berbagi. Ya semacam itulah.

Camilla tertawa. "Perempuan mana bisa di bagi dua, Nua sayang"

"Hah?" Samudera cengo, dia tidak bisa berpikir jernih, maksud perkataan Bunda nya itu apa

"Jadi Ayah punya temen. Temen Ayah itu punya Anak Perempuan cantik loh, memang lebih muda 3 tahun dari kamu Sam. Tapi umur cuma angka kan? Ayah mau jodohin kamu sama dia Sam. Kalian bisa pendekatan dulu, kalian bisa nentuin sendiri kapan mau nikahnya. Setelah dia kuliah juga gapapa soalnya temen Ayah itu mau anaknya kuliah dulu"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang