PROMESSE: 45
"Sel, aku perhatiin kamu manja ya akhir-akhir ini?"
- Samudera Cashel Zarquelon{Promesse🥀}
"Kak, kamu ganti parfum?"
Samudera menggeleng. "Enggak, kenapa Sel?"
Misela tersadar, walau kepala nya pusing dia tidak boleh bertingkah aneh di depan Samudera. Padahal Misela tidak masalah dengan parfum Samudera, tapi kenapa hari ini menciumnya saja kepala Misela terasa pusing.
Samudera menarik pinggang Misela sehingga Perempuan itu mendekat ke arah nya. Misela juga menaruh kedua tangan nya di pundak Samudera. "Sel, kalau kamu gak bolehin aku ikut nemenin kalian, aku gak akan ikut"
Misela tersenyum. "Kenapa aku harus ngelarang Kakak?"
Samudera cemberut kembali. "Kakak? Kan aku-kamu"
"Aku nyaman nya panggil Kakak aja"
"Coba panggil nama aku"
"Heum...Samudera?"
"Sam ajaa"
"Sam?"
"Nah gitu, panggil gitu aja"
"Kayak gak sopan"
Samudera mendengus. "Gak sopan kenapa?"
"Kakak kan lebih tua, kalau aku panggil nama, kesan nya kayak gak sopan"
"Jadi aku udah tua hm? Kamu itu siapa? Istri aku kan? Ya gak masalah Sayang" Samudera mencuri satu kecupan di bibir Misela. "Ngerti?"
"Iya Sam"
"Lagi...lagi!"
Misela mendorong pelan bahu Samudera dan meraih shoulder bag berwarna hitam di atas meja rias miliknya. "Ayo buruan, nanti Dokter Desi nya nungguin kita"
"Masih setengah jam lagi Misel...deket juga Rumah sakit nya"
"Kalau macet gimana?"
"Ya gak akan macet"
"Nurut aku Samm"
Samudera tersenyum lebar dia luluh dan menurut layaknya seorang Anak kepada Ibunya. Mereka segera turun ke ruang televisi dimana Sharaya yang sudah siap, sedang menonton televisi.
Perjalanan berlangsung tenang, Misela menyuruh Samudera agar membawa mobil dengan perlahan saja. Sebenarnya ini alasan Misela untuk mengajak pergi lebih awal, dia tidak mau guncangan mobil mempengaruhi kandungan Sharaya. Pokoknya selama Sharaya berada di dalam pengawasan dirinya, semua akan aman.
"Sel, coba liat ini" Sharaya yang duduk di kursi belakang sedikit memajukan tubuhnya agar bisa menunjukkan kepada Misela pemandangan sunset yang begitu indah dari layar ponsel miliknya
"Indah banget. Kakak mau?"
Sharaya berdecak. Selalu saja begitu. "Gue tuh mau ajak lo liat sunset, bukan ngidam atau semacemnya. Sekarang gue nanya, lo mau gak?"
"Mauu"
"Sam hari ini liat sunset ya!" bujuk Sharaya
Samudera langsung mengangguk. "Boleh. Gini aja, pulang dari rumah sakit kita makan siang. Habis makan siang kita nonton aja gimana? Shopping sebentar terus beli makanan buat nemenin liat sunset?" rencana itu tiba-tiba tersusun rapi di kepala nya
Misela dan Sharaya menjawab dengan kompak, "SETUJU!"
Begitu sampai dirumah sakit mereka langsung menunggu di ruang tunggu. Awalnya hanya mereka namun beberapa menit kemudian beberapa Ibu hamil mulai berdatangan. Ada yang perutnya sudah membesar, ada yang belum terlihat dan ada juga yang sebentar lagi sepertinya akan melahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]
General FictionBenua mengikat Misela kekasih nya dan Samudera saudara kembar nya dalam sebuah janji yang seharusnya tidak Benua lakukan Genre: teen fiction,marriage,obsession,murder Update: Senin, Kamis, Sabtu Start: 5 Oktober 2023 Finish: 20 April 2024 #1 aespanc...