Promesse: 20

505 102 14
                                    

PROMESSE: 20

"Ada apa sama mawar merah?"
- Samudera Cashel Zarquelon

{Promesse 🥀}

"Misela?"

"Ah, Bunda. Iya Bunda kenapa?"

Camilla tersenyum. Dia duduk di sebelah Misela dan mengusap kepala gadis itu penuh kasih sayang. "Semua baik-baik saja kan?"

Misela mencengkram seprei tempat tidur kamar Samudera. "Iya Bunda, baik-baik aja" senyum nya

"Kalau udah selesai siap-siap nya ayo makan. Ayah udah nunggu dibawah"

"Iya Bunda, sebentar lagi ya. Lima menit!"

Setelah Camilla keluar. Misela menutupi wajah nya dan berusaha berpikir. Apakah ini kesalahan lagi? Semalam Kaleno dan Samudera berkelahi di jalanan, suasana kacau sekali. Untungnya tak terlalu banyak yang berlalu lalang sehingga tidak banyak yang melihat perkelahian itu. Kedua nya berhenti dengan bantuan 2 Satpam di salah satu kantor yang berada di dekat sana. Wajah kedua nya babak belur, sama-sama penuh lebam dan berdarah. Samudera sudah mengajaknya pulang namun Kaleno menyuruh dia pulang bersama Kaleno saja. Saat itu Samudera memohon padanya dengan tubuh yang sudah lemah. Namun Kaleno bilang, Misela bersama dirinya saja supaya Samudera tidak menyakiti Misela.

Misela yang terbayangi kejadian malam itu. Langsung menolak ajakan Samudera dan memilih pergi bersama Kaleno. Misela memeluk lengan Kaleno dengan hati penuh ketakutan lalu mereka meninggalkan Samudera bersama Raya disana. Kaleno bilang Misela jangan pulang ke Apartemen Samudera karna pasti Samudera akan mencari Misela pertama kali disana dan bisa saja melampiaskan semua kemarahan kepada Misela. Kaleno sempat menawarkan 2 tawaran, yang pertama Misela menginap di Apartemen nya namun Misela menolak dan lebih memilih tawaran kedua yaitu kerumah Mertua nya saja. Karna jika disini, Samudera tak akan berani menyakiti dirinya.

Misela datang kerumah Mertua nya malam-malam dengan alasan Samudera ada urusan kerja sehingga tidak pulang kerumah dan karna takut Misela sendirian di Apartemen, Samudera yang menyuruh nya kemari. Untung saja pakaian nya ada beberapa yang ditinggalkan disana, sehingga alasan yang disarankan Kaleno bisa ia ikuti, Kaleno bilang Samudera pasti akan mengiyakan jika Mertua nya bertanya pada Samudera nanti. Selain itu Kaleno juga sudah mengabari Samudera bahwa Misela ada dirumah Orang Tua nya. Agar tidak memperkeruh suasana.

"Selamat pagi Ayah, Bunda"

Daniel tersenyum senang. "Pagi Nak. Ayo di ambil makanan nya, makan yang banyak. Pokoknya Misel harus senang disini, iya kan Ma?"

"Iya dong! Kalau gini, kasih Sam tugas banyak aja Pa. Biar Misela disini terus"

Ketiga nya tertawa pelan. Saat sedang asyik makan, tiba-tiba saja beberapa asisten rumah tangga keluarga Zarquelon datang sambil membawa kue ulang tahun dan bernyanyi lagu selamat ulang tahun.

"Surprise!" ujar Camilla

Misela ikut bertepuk tangan dan bernyanyi. Matanya memanas melihat Daniel dan Camilla ikut merayakan ulang tahun nya dengan penuh kebahagiaan. Misela memotong kue berwarna cokelat itu lalu menyuapi Daniel dan Camilla bergantian, begitu pula sebaliknya.

"Tadi nya sih rencana Ayah sama Bunda mau ke Apart kalian pagi-pagi terus Surprise in kamu. Tapi siapa sangka kamu malah nginep disini" kata Daniel

"Bunda udah bilang tadi sama Sam jadi nanti kita makan siang buat rayain ulang tahun Misel ya?"

"Tapi maaf Bunda"

"Maaf kenapa?"

Misela menunduk sebentar. "Biasanya kalau siang aku gak bisa, aku mau ke Gereja terus ke Pemakaman nya Mama" dia tersenyum simpul

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang