PROMESSE: 73
"Kita dimana?"
- Misela Ester Manggala{Promesse🥀}
Daniel mengetuk-ngetukkan kuku nya di meja sambil menunggu hasil pengecekkan dari pihak bandara. Di sebelah nya ada Camilla yang mencoba menghubungi nomor Samudera tapi nomor itu malah tidak aktif. Sedangkan Adrian duduk dikursi sambil terus menghubungi nomor Misela yang mendadak juga tak bisa di hubungi, laki-laki berumur itu sudah tak bisa berpikir jernih apalagi mendapati kabar bahwa Samudera terjerat dalam kasus pembunuhan Benua. Dia menjadi semakin ketakutan membiarkan Misela bersama seorang penjahat seperti itu.
"Mbak pesawat nya udah mau berangkat, kalau kalian lambat kayak gini gak guna saya nunggu kalian" ketus Daniel
Perempuan itu meminta maaf. "Sebentar lagi Pak, tunggu dua menit lagi"
Terdengar erangan dari Adrian. Laki-laki itu mengacak rambut nya dan terlihat frustasi. "Bisa cepet gak sih Mbak? Sudah berapa lama kami disini kalian gak ada kemajuan. Saya bisa tuntut Bandara ini!"
Camilla mencoba menenangkan Adrian walau hati nya juga tak tenang sama sekali. "Polisi juga melakukan pencarian kita sabar sebentar lagi. Kamu yang tenang Adrian"
Adrian berdecak. "Putri aku! Misela ku! Mau dibawa kabur sama laki-laki kayak dia? Siapa yang bisa tenang Camilla?!"
Aksara, Renald dan beberapa Polisi kembali setelah mengecek di seluruh Bandara sebesar ini.
"Gimana Pa daftar nama penumpang nya? Kami udah cari di seluruh Bandara tapi gak ada jejak keberadaan mereka" Aksara sungguh khawatir, lihat saja nanti jika Samudera ditemukan Aksara akan menghajar nya tanpa ampun, berani sekali dia mengancam Papa nya menggunakan pistol dan membawa Adiknya pergi seperti ini
"Permisi Bapak...Ibu. Maaf atas keterlambatan nya. Setelah kami periksa, penumpang dengan nama Samudera Cashel Zarquelon memang memesan tiket pesawat ini. Tapi setelah kami periksa penumpang di pesawat, kursi yang dipesan itu kosong. Yang artinya dia tidak ada di penerbangan ini, pesawat juga akan berangkat kurang lebih dua menit lagi"
Darah di tubuh Aksara mendidih dibuat nya. "Dia jebak kita Pa!"
Salah satu Polisi bersuara. "Bisa saja ini pengecohan, sebenarnya tersangka ingin membawa Nona Misela ke tempat lain. Dengan mengalihkan kita ke Bandara mungkin sekarang dia sudah pergi jauh membawa Misela pergi"
"Cek semua cctv di jalan dari satu jam yang lalu. Pastikan jangan ada yang terlewat. Saya yakin Samudera masih di kota ini" kata Renald singkat lalu menjauh untuk menghubungi beberapa kenalan nya agar membantu pencarian Samudera
Adrian mengepalkan kedua tangan nya. "Pak, saya mau melaporkan Samudera atas penculikkan Putri saya" Adrian tak peduli lagi bahwa Daniel dan Camilla itu teman nya, dia hanya peduli atas keselamatan Putri nya. "Bawa kriminal itu ke hadapan saya Pak, saya tidak akan memaafkan dia"
Camilla menggenggam ponsel nya dengan kuat. Dia berbalik untuk pergi agak jauh dari orang-orang itu, air mata nya sudah mengucur deras. "Sam...kamu kenapa begini Nak?" dia sudah lelah dan kecewa karena kabar Samudera membunuh Benua, tapi melihat Samudera yang membawa Misela kabur tanpa kabar ini sudah menghancurkan kesabaran nya. "Bunda kecewa sama kamu Sam" lirihnya sambil terus mencoba menghubungi nomor Samudera walau Camilla rasa itu akan sia-sia saja
Daniel berdiri di belakang punggung itu lalu mengelus kedua pundak Camilla. "Mila..."
Camilla berbalik dan tak kuasa menahan tangisan nya lagi. Daniel langsung menarik nya masuk kedalam dekapan hangat nya dan membiarkan Camilla menangis melepas semua kesedihan dan kekecewaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]
General FictionBenua mengikat Misela kekasih nya dan Samudera saudara kembar nya dalam sebuah janji yang seharusnya tidak Benua lakukan Genre: teen fiction,marriage,obsession,murder Update: Senin, Kamis, Sabtu Start: 5 Oktober 2023 Finish: 20 April 2024 #1 aespanc...