Promesse: 41

408 75 7
                                    

PROMESSE: 41

"Papa bilang ini penting, makanya harus ikut"
- Misela Ester Manggala

{Promesse🥀}

"Dek, berkas nya udah di cek semua?" tanya Aksara yang baru memasuki ruang kerja Misela

Misela membalas dengan anggukan. "Sudah Kak. Rapat nya sebentar lagi kan?"

"Iya, bareng Kakak aja"

"Klien nya udah pada dateng?"

"Katanya udah sampe lobby, ayo buruan, gak enak kalau telat"

Misela membuntuti Aksara saat memasuki ruang rapat. Dia dan Aksara segera mengambil posisi dimana tempat duduk mereka berada di sebelah kiri dan kanan Adrian. Hari ini ada rapat kerja sama dengan rekan baru untuk rencana pembangunan sebuah resort mewah yang akan dibangun di tanah milik Perusahaan Manggala.

Mereka berdiri ketika satu persatu orang-orang dari Perusahaan yang akan bekerja sama dengan mereka masuk ke dalam ruangan sebagai bentuk hormat dan penyambutan. Hingga menyisakan satu kursi yang masih kosong.

Seseorang bersuara. "Maaf sebelumnya Pak Adrian, tadi Tuan ada telpon mendadak sehingga harus dijawab terlebih dahulu kemungkinan agak telat"

Papa memaklumi nya. "Tidak masalah" dia tersenyum ramah

"Bisa dimulai saja Pak?" saran orang tadi

Sebelum Adrian bersuara kembali seorang laki-laki dengan setelan jas berwarna hitam memasuki ruangan. Misela sempat mematung melihat orang itu. Kebetulan semacam apa ini?.

"Maaf saya sedikit telat, ada panggilan mendadak" laki-laki itu duduk di kursi yang tersisa. mata nya juga menangkap keberadaan Misela disana dan tersenyum sejenak sebelum mengalihkan pandangan nya ke orang-orang disekitar nya. "Sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri. Saya Kaleno Clarel Rahandika, Putra kedua dari David Rahandika. Karena Kakak saya Kaidan sedang ada urusan di luar kota secara mendadak, saya yang akan menggantikan dia untuk menghadiri rapat ini. Mohon kerja sama nya" akhir nya dengan senyuman hangat

Suara tepukan tangan memenuhi ruangan itu. Satu-persatu dari Perusahaan Rahandika memperkenalkan diri mereka masing-masing. Di ikuti orang-orang dari Perusahaan Manggala. Selanjutnya mereka mengadakan rapat sekitar 2 jam membahas kerja sama mereka.

Setelah rapat selesai dan orang-orang sudah bubar, Kaleno menghampiri Aksara dan memeluknya. Mereka sudah kenal sejak Sekolah Menengah Atas dulu, lalu Kaleno bersalaman dengan Adrian.

"Kale ini Adek kelas Aksa dulu Pa di sekolah" tutur Aksara

"Oh ya? Kebetulan sekali ya"

"Hahaha iya Om" pandangan Kaleno beralih pada Misela dan kembali lagi menatap Adrian, "Saya teman nya Benua juga Om, jadi saya sudah kenal sama Misela"

Adrian menggelengkan kepala nya. "Kok gak di sapa Kaleno nya? Kayak gak kenal aja"

Misela menggaruk kepala nya. Bukan dia tidak ingin menyapa tapi bingung mau bagaimana. "Kan rapat Pah" ujarnya pelan

Papa hanya tertawa dan mengusap lembut surai Misela. "Ayo kita makan siang bareng, kamu harus coba menu di kantor ini Kale. Ada waktu kan?"

"Ada Om, silahkan Om duluan saja"

Dia membiarkan Adrian dan Aksara berjalan terlebih dahulu. Lalu ia bersama Misela berjalan di belakang mereka.

"Kak, gimana keadaan Tante Riana?"

"Mama sudah keluar rumah sakit dua hari lalu, kesehatan nya udah membaik"

"Syukurlah"

"Kata Mama kalau ada waktu main ke rumah. Mau ngobrol katanya"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang