Promesse: 33

485 98 19
                                    

PROMESSE: 33

"Gue bikin lo repot gak sih Sel?"
- Sharaya Bianca Adonnica

{Promesse🥀}

Camilla menatap tajam laki-laki yang tertunduk di balik jeruji besi. "Siapa yang menyuruh kamu untuk melakukan hal seperti itu kepada Putra saya!" Camilla memukul-mukul jeruji besi dengan sangat kuat. Mengguncang nya sekuat tenaga dan berteriak penuh amarah. "SAYA TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU! TIDAK AKAN PERNAH!"

"Mila stop ya? Jangan bikin keributan" Daniel menenangkan Istrinya

Camilla menggeleng. "DIA HARUS JAWAB MAS! SIAPA YANG NYURUH DIA! ORANG ITU SIAPA?! PUTRA KITA MAS! NUA KITA PERGI KARNA ORANG ITU! AKU HARUS TAU DIA SIAPA! AKU HARUS TAU!"

Dengan bantuan beberapa Polisi wanita, Camilla sudah di bawa menjauh menuju ruang tunggu. Tinggal lah Daniel, Renald dan seorang Polisi yang membantu penyelidikan Renald selama ini.

"Dia masih tutup mulut, tidak mau memberi tau siapa yang membayar nya" ujar Polisi itu menatap Renald dan Daniel bergantian. "Tapi kami pastikan dia akan mengaku dalam dua puluh empat jam ini"

Daniel sudah lelah. Ada rasa di dalam hatinya dia ingin mengamuk kepada laki-laki di dalam sana. Namun, itu hanya menguras tenaga nya saja dan tidak membuahkan hasil.

"Dani, bawa Mila pulang. Jaga Istri kamu, takutnya dia stress karna ini"

"Iya Ren, terima kasih banyak. Pak terima kasih juga ya, saya tunggu informasi kedepan nya"

Polisi itu mengangguk siap. "Iya Pak, percayakan ini kepada kami. Tapi sebelum itu, apa boleh saya dan beberapa rekan saya mengecek kembali rekaman cctv di kantor Bapak? Karna kami rasa pengecekkan kala itu, kurang diteliti dengan baik"

"Tentu, kapan ingin melihatnya? Hari ini juga bisa"

"Jika Bapak mengizinkan lebih cepat lebih baik"

"Bagaimana kalau agak sore? Nanti saya akan membuat pengumuman kalau hari ini pulang dipercepat sehingga Bapak dan rekan Bapak bisa mengecek semua nya tanpa hambatan"

"Tidak apa-apa Pak. Lebih sepi lebih baik"

Daniel mengotak-atik ponsel nya selama beberapa menit. "Sampai jumpa di kantor ya Pak" Daniel tersenyum dan menjabat tangan Polisi itu

"Nanti aku ikut kesana, tapi mungkin agak telat Dani. Ada sidang" kata Renald

Daniel mengangguk. Sungguh, Renald sudah membantu keluarga nya. Daniel sangat berhutang budi. "Terserah kamu Ren, gak dateng juga gapapa, jangan repotin diri kamu lagi. Sekali lagi terima kasih banyak"

Daniel mendekat ke jeruji. Dia mengatur emosi nya agar tidak lepas kendali. "Pak, saya akan bicara dengan baik-baik. Saya sudah kehilangan Anak saya Pak. Jika Bapak masih punya hati, tolong beri tau apa yang Bapak ketahui. Terima kasih"

Daniel berbalik dan segera ke ruang tunggu untuk menemui Camilla. Istrinya harus istirahat, masalah ini cukup mengganggu Camilla dalam seminggu terakhir.

"Luka bakar"

Sahutan itu membuat langkah Daniel berhenti. Ia menoleh, laki-laki di balik jeruji besi itu berdiri dan mengangkat kepala nya. "Perantara pelaku itu memiliki luka bakar di lengan nya. Saya pernah tidak sengaja melihat luka itu. Saya tidak tau wajah nya seperti apa karna dia selalu menutupi nya dengan topi dan masker. Apalagi pelaku nya, saya benar-benar tidak tau Pak. Saya berani bersumpah, hanya itu yang saya ketahui. Maaf jika saya terlibat dalam hal ini, saya tidak tau jika dia membayar mobil saya untuk membunuh Anak Bapak. Saya takut Pak, makanya saya pergi ke luar kota"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang