PROMESSE: 54
"Tapi kamu kesayangan aku nomor satu!"
- Samudera Cashel Zarquelon{Promesse🥀}
Sedari tadi Misela bolak-balik melihat pintu dan jam secara bergantian. Samudera belum pulang ke Apartemen, padahal sudah hampir tengah malam. Ia mencoba menghubungi nomor ponsel Samudera, namun nomor itu tidak aktif, sepertinya Samudera sengaja melakukan ini padanya.
Tadi di Rumah sakit, setelah Kaleno memberi penjelasan kepada Samudera. Samudera menjadi diam dan tidak berbicara sedikitpun. Samudera langsung menarik pergelangan tangan nya dan membawa dia pulang, saat sampai Apartemen, Samudera juga hanya mengantar nya sampai depan pintu lalu berkata bahwa mobil nya sudah di antarkan pulang ke Apartemen oleh suruhan Samudera.
Misela sudah berusaha untuk menjelaskan, namun sikap acuh Samudera membuat nya tidak bisa melanjutkan itu. Misela akui itu salah nya, salah ia yang bersifat kekanakan dan sering menangis. Tapi Misela sungguh takut, dia tadi takut Samudera akan mengamuk kembali. Karena pengaruh kehamilan juga dia sulit mengatur emosi sehingga sering menangis.
"Sel?" sosok Sharaya yang menuruni tangga dibalik pencahayaan yang remang membuatnya langsung berdiri, mungkin Sharaya butuh sesuatu
"Kakak butuh apa? Sini aku bantu"
Sharaya menggeleng lalu mengangkat botol minum yang ia pegang. "Cuma mau isi ini aja. Tadi kebangun mau minum tapi udah abis. Lo ngapain disini? Sam belum pulang?"
Misela menunduk memainkan jari-jari tangan nya. "Belum..."
"Kayaknya lembur Sel. Lo tidur aja sana" dia berlalu melewati Misela menuju dapur
Misela menghela pelan. Ia memijat pelipis nya karna kepala nya sedikit pening. Mata nya juga lelah, rasanya ia ingin tidur. Namun dia harus menunggu Samudera, dia harus berbicara dengan Samudera malam ini juga.
Tak lama kemudian Sharaya keluar dari dapur. Dia menghampiri Misela lagi. "Sel, gue ke atas ya? Lo tidur aja, udah malem"
"Iya Kak"
Begitu Sharaya menaiki tangga. Ponsel nya berdering, panggilan masuk dari Nivan membuat dia kebingungan. Kenapa Nivan menelepon dirinya malam-malam? Walau dia bingung, Misela langsung menjawab panggilan telepon itu.
"Halo Sel?"
"I--ya, kenapa Kak?" dahi nya mengernyit mendengar suara musik yang sangat keras dari sambungan telepon Nivan
"Sumpah Sel, lo harus kesini. Sam mabuk berat, dia ngeracau nama lo terus. Gue udah ajak dia pulang tapi dia malah mukul gue. Dia---EH ANJIR SAM!"
"Sam kenapa Kak?!"
"Buruan kesini, Sam nya lagi mukulin orang! Supir suruhan gue udah sampe di bawah, lo di anter dia aja, bahaya kalau lo sendiri. Nanti pulang nya baru pake mobil Sam. Kalau gitu gue tutup dulu"
"Iya Kak, makasih"
Setelah mematikan sambungan telepon. Pikiran Misela menjadi tambah kacau, dia sempat linglung karena sangat panik. Dia takut sesuatu terjadi pada Samudera, Namun dia segera sadar dan langsung mengganti gaun malam nya dengan dress sebetis berwarna cream lalu dipadukan dengan cardigan hitam. Misela langsung meninggalkan Apartemen dan bergegas untuk turun. Begitu menemukan orang suruhan Nivan, orang itu langsung mengantar nya ke tempat tujuan.
Sebuah club mewah di tengah kota. Misela mengeratkan cardigan nya saat melangkah masuk kedalam bangunan itu. Suara musik beradu begitu berisik, bau alkohol menyengat memasuki penciuman nya. Dia benci ke tempat seperti ini, dia benci datang kesini untuk kedua kali nya namun orang yang berbeda. Ternyata Samudera dan Benua mempunyai kesamaan yang sama. Memilih club sebagai tempat pelarian. Dulu ketika Benua dan Misela sempat bertengkar hebat saat pacaran, Benua pernah mabuk-mabukan di club, berakhir Bartender menghubungi nomor nya dan ia menjemput Benua disini. Itulah kali terakhir Benua menginjakkan kaki ke tempat seperti ini, karena Misela melarang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]
General FictionBenua mengikat Misela kekasih nya dan Samudera saudara kembar nya dalam sebuah janji yang seharusnya tidak Benua lakukan Genre: teen fiction,marriage,obsession,murder Update: Senin, Kamis, Sabtu Start: 5 Oktober 2023 Finish: 20 April 2024 #1 aespanc...