Promesse: 50

388 71 8
                                    

Promesse: 50

"Apapun buat Misela aku bolehin"
- Samudera Cashel Zarquelon

{Promesse🥀}

"Hai!" Kaleno menepuk kedua bahu nya dari arah belakang

Misela yang bermain ponsel langsung terkejut dibuatnya. "Kak Kale apasiii kagetin orang aja!"

Kaleno tertawa lalu duduk di kursi sebelah Misela. "Gimana kabar lo?"

"Sehat, Kakak gimana?"

"Baik" Kaleno melirik sedikit ke arah perut Misela. "Bayi nya sehat?"

Misela tersenyum sembari mengusap perutnya. "Sehattt, siapa dong Bunda nya? Kan aku!"

"Syukurlah" senyumnya

"Kakak abis ketemu Papa?"

"Iya, rencana nya mau liat perkembangan resort nya lagi. Dengan kata lain, mau kesana" Kaleno mengetuk-ngetuk meja kerja ruangan itu. "Tadi Om Adri mau ngajak lo lagi. Tapi gue langsung nyari saran biar lo gak ikut"

"Kakak bilang apa?"

"Gue bilang disana cuma pengecekkan proyek aja, bahaya kalau lo ikut, karna banyak alat berat"

"Oh gitu...makasih ya Kak Kale"

"Ya..."

"Maaf nih, Sam udah lo kasih tau belum?"

Misela menggeleng, jawaban itu membuat Kaleno langsung menegakkan kepala nya. "Belum? Serius? Ini udah masuk bulan ke dua kandungan lo kan?"

Misela hanya diam. Pikiran nya benar-benar bingung dan berkecamuk. Sebenarnya saran Kaleno itu tidak ada salahnya.

"Daripada lo stress mikirin saran gue itu lebih baik lo nemenin gue sarapan dulu. Tadi belum sempet sarapan. Lo gak sibuk kan?"

"Kebetulan enggak sibuk, Kakak mau makan dimana? Di seberang ada cafe sih, menu sarapan sama kopi nya enak. Mau disana?"

"Gak, nanti lo kenapa-napa kalau nyebrang"

"Ya kan hati-hati Kak Kale, lagian aku sama Kakak kan?"

"Gak ada tempat lain apa?"

"Kurang tau juga sih, apa mau yang di dalam kantor aja?"

"Disini aja deh, biar lo gak repot"

"Ayo turun" ajaknya

Mereka turun bersamaan melalui lift, kedua nya sibuk bercerita dan sesekali tertawa karena topik random yang mereka bahas. Awalnya Misela itu tak ingin dekat dengan Kaleno karena ketakutan Benua kala itu, tapi semakin kesini, Kaleno itu orang yang sangat baik. Jadi tidak ada alasan yang membuat Misela menjauhi laki-laki itu.

"Lo sering ngidam gak si?" tanya nya dengan volume suara kecil

Misela menggeleng. "Gak terlalu, bukan ngidam yang aneh-aneh gitu. Palingan cuma mangga, jalan-jalan kemana gitu. Atau belum aja ya?"

"Kali karna lo masih awal-awal. Atau Anak lo itu Anak yang baik makanya gamau repotin Bunda nya" balas Kaleno asal, sejujurnya dia juga tidak tau apapun mengenai kehamilan

"Aku dipanggil Bunda cocok gak Kak?"

"Bunda? Hm? Bunda Misela? Bunda Misel? Lucu sih, cocok sama lo"

"Kann lucu, aku suka di panggil Bunda. Kayak Bunda Camilla"

"Eh, mertua lo juga belum tau?"

Misela menunduk. "Belum, aku jahat banget ya?"

"Makanya buruan kasih tau. Pasti Om Dani sama Tante Mila seneng banget dapet Cucu"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang