Promesse: 11

495 122 10
                                    

PROMESSE: 11

"Lo udah gila Sel!"
- Samudera Cashel Zarquelon

{Promesse🥀}

kok gak ada notif ? wtpd kenapa sih? vote nya juga dikit banget :(  yang part kemarin

Satu kata yang bisa Misela ucapkan ketika masuk kamar adalah--GILA. Oh bisa-bisa nya seluruh barang-barang dikamarnya ini berpindah di sudut ruangan. Apa yang Sharaya lakukan pada kamar nya ini. Misela mematung melihat beberapa hanger bajunya di gantung di luar, lalu alat-alat rias nya di taruh di sebuah kotak dan Misela tidak menemukan lagi satu pun alat rias nya di meja rias.

Keterlaluan.

Bahkan pigura kecil foto dia dan Benua berpindah di pojok ruangan, seolah barang itu barang tersingkirkan. Apakah Sharaya tidak mengerti sopan santun? Misela bergegas mengambil semua barang nya dan ditaruh nya di atas meja kecil dan menghela napas.

Misela tak masalah jika bed cover dan gorden kamar nya diganti oleh Sharaya menjadi warna biru. Misela tidak masalah sama sekali tapi kenapa barang-barang nya disingkirkan seperti ini, Sharaya juga tidak bertanya dulu kepada nya.

"Aduh Sel, maaf banget gue lupa bilang sama lo. Soalnya gue baru belanja tadi, barang gue gak muat makanya gue pindahin barang lo. Berhubung gue merasa kurang nyaman sama kamar ini, tadi gue panggil pihak Apart buat ganti nya. Gapapa kan?"

Misela melihat Perempuan yang bersandar di pintu dengan raut wajah sok merasa bersalah. Senyuman sinis terukir di wajah itu, Sharaya sudah menunjukkan sifat yang sebenarnya. "Lagian ini Apart cowo gue, jadi terserah gue dong mau ngapain ya gak? Sam aja gak marah, masa lo marah?"

"Iya, gapapa"

Misela membuka lemari dan mencoba memasukkan baju miliknya yang ditaruh diluar oleh Sharaya. Tapi dia urungkan karna lemari itu dipenuhi oleh pakaian Sharaya. Bahkan pakaian miliknya ada yang di lipat asal di bawah.

"Kak, kalau gak muat seharusnya beberapa pakaian Kakak itu Kakak lipat juga. Pakaian aku juga ada yang perlu digantung" ujarnya pelan

"Kalau kusut lo mau setrika?"

"Kalau pakaian aku yang kusut Kakak mau setrika?"

Kedua nya saling menatap tajam. Misela segera memalingkan wajahnya dan menutup kembali lemari itu. Dia melipat dengan rapi sisa pakaian miliknya yang dikeluarkan Sharaya tadi.

"Oh iya tadi gue liat parfume di meja rias lo. Gue mau dong, dulu gue mau beli itu tapi gak kebagian. Boleh ya?"

"Ya"

Melihat kotak berwarna coklat itu berada di atas lemari, Misela segera mengambil dan membuka nya. Bola matanya bergetar, dimana isi kotak ini.

"Kak dimana isinya?"

"Bunga mati itu?"

"Dimana bunga nya!"

"Gue kira lo kelupaan makanya disana jadi gue buang. Lagian udah mati gitu apa guna nya sih?"

Misela membanting kotak itu di depan Sharaya dan langsung mendorong bahu Perempuan itu hingga menabrak dinding di sampingnya.

"Kenapa dibuang?! Apa hak kamu nyentuh barang aku!"

Plak...

Sharaya menampar Misela. "Sialan! Berani lo neriakin gue kayak gitu anjing!"

Misela tidak mempedulikan rasa perih di pipinya, dia menekan kedua bahu Sharaya dan menatap nya tajam dengan mata memerah. "DIMANA BUNGA ITU!"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang