Promesse: 63

330 60 32
                                    

PROMESSE: 63

"Kamu beneran cinta gak sih sama aku?"
- Misela Ester Manggala

{Promesse🥀}

Pintu kamar perlahan terbuka menampakkan ruangan gelap tanpa cahaya di dalam nya. Laki-laki itu masih terlelap di dalam selimut tebal di atas tempat tidur membuat si gadis merasa gemas. Dia membawa kue berbentuk bulat yang berbahan dasar keju, favorit laki-laki itu, kue favorit nya juga. Perlahan dia menutup pintu kamar lalu mendekat sambil menutupi lilin agar tidak padam.

Dia tersenyum menatap wajah damai itu dan mengusap lembut pipi kesayangan nya. "Selamat ulang tahun Kak Nua sayang..." sepenggal kalimat yang ia ucapkan berhasil membuat si empu membuka mata nya secara perlahan, yang baru bangun langsung tersenyum manis menatap dirinya

Benua langsung menarik pinggang Misela untuk duduk di pinggir tempat tidur. Dia beranjak mensejajarkan posisi nya dengan Misela. Dengan bantuan dari cahaya lilin kedua nya saling pandang dengan senyuman bahagia.

"Kenapa liatin aku terus? Buat permintaan terus tiup lilin nya" Misela mencubit pipi Benua dengan gemas

Benua memejamkan mata nya entah meminta apa lalu dalam sekejap meniup lilin di atas kue itu. "Makasih sayang"

Misela tersenyum dan memberikan kue itu kepada Benua, dia berdiri untuk menghidupkan lampu dan kembali duduk di hadapan Benua.

"La..."

"Ya?"

"Mau peluk"

"Kue nya?"

"Peluk dulu"

Misela menuruti permintaan yang berulang tahun. Dia meletakkan kue nya di atas meja dan mendekati Benua membiarkan laki-laki itu memeluk dirinya mencari posisi ternyaman itu di dalam dekapan nya.

"Kamu gak marah aku peluk kamu?"

Misela tertawa, pertanyaan yang aneh. "Kenapa harus marah?"

"Kamu udah rapi, wangi, aku belum mandi La"

"Apa masalah nya?"

"Aku bau tau"

Misela mendekat untuk mencium kepala laki-laki itu. "Gak bau"

"Aku tidur nya ileran"

Misela tertawa geli, dia sungguh tau Benua itu bagaimana. Walau bangun tidur pun masih sangat tampan. "Gapapa"

Benua mendengus lalu melepaskan pelukan nya. "Aku mau cuci muka dulu. Aku mau kue nya La, potongin ya"

Setelah Benua pergi, Misela segera memotong cheesecake itu menjadi beberapa irisan lalu ia taruh di atas piring kertas yang tadi ia bawa di dalam tas, tak lupa sendok kecil yang juga ia bawa.

"La kamu tadi ketemu Ayah sama Bunda?"

"Iya, mereka dibawah lagi siapin sesuatu buat kamu sama Kak Sam"

Benua duduk di sebelah nya. "Sesuatu?"

Misela mengangguk. "Bikin kue"

Benua mengangguk paham. Dia sangat tau hal itu, Ayah dan Bunda selalu membuatkan kue ulang tahun sendiri untuk dia dan Samudera.

"La suapin"

"Manja banget Pacarku" satu suapan berhasil masuk kedalam mulut Benua

"Sini giliran aku yang suapin kamu" Benua tersenyum ketika Misela memakan suapan dari nya. "Mau lagi?"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang