Promesse: 15

566 108 21
                                    

PROMESSE: 15

"Ayo jadi jalang gue, gue bayar sebanyak yang lo mau"
- Samudera Cashel Zarquelon

{Promesse 🥀}

warning⚠️

Misela menyusuri lorong menuju Apartemen Samudera dengan perasaan tidak enak. Entah karna udara dingin dan suasana malam yang cukup mencekam ataukah ada sesuatu yang menunggu nya disana. Jika dikatakan, ini sudah cukup malam, karna saat Kaleno mengantarnya pulang tadi jalanan macet parah sehingga ia baru sampai sekarang.

Tadinya Kaleno ingin mengantarnya sampai masuk ke unit Apartemen, namun dia menolaknya. Tidak enak dilihat satpam dan orang-orang di sekitar mereka. Misela mengeratkan pegangan nya pada tas yang dia pegang. Tangan nya juga menyeret koper kecil berisi pakaian miliknya. Seminggu tidak berada disini membuat Misela sedikit merasakan perbedaan. Unit Apartemen ini seperti sunyi dan sepi sekali.

Bara juga tadi baru mengirim nya pesan bahwa Samudera sudah tidak masuk kantor selama satu minggu ini. Dengan bantuan Bara itu bisa di atasi. Bara baru memberi tau nya jika Samudera tidak keluar Apartemen selama seminggu ini. Kenapa Bara baru memberi tau nya? Karena Bara tidak ingin Misela cepat pulang dan bertemu Samudera secepat itu.

Misela juga tidak mendapat kabar dari Samudera, Samudera tidak pernah menganggap dirinya ada. Buktinya dia tidak menelpon atau sekedar mengirimkan pesan padanya. Misela juga tidak tau apakah Perempuan yang menjadi akar masalah ini terjadi masih ada di dalam atau tidak, Bara tidak memberi tau nya soal itu.

Dengan rok hitam sedikit di atas lutut dipadukan sweater oversize berwarna coklat tua serta rambut yang di gerai membuat tubuh mungil itu juga hampir tak terlihat berjalan di lorong Apartemen. Misela berjalan begitu pelan hingga pada akhirnya berdiri di depan pintu Apartemen Samudera. Misela mengeluarkan kartu tanda masuk lalu di tempelkan nya di tempat yang seharusnya, beberapa detik setelahnya pintu terbuka secara perlahan membuat Apartemen gelap itu terekam di kepala nya.

Misela melangkah masuk, pintu tertutup. Dia mengigit bibir bawahnya melihat keadaan Apartemen yang kacau balau, sunyi dan gelap. Apa yang terjadi sebenarnya? Lalu Samudera dimana? Apakah tidak ada orang disini?.

Misela meninggalkan koper nya di depan pintu dan berjalan menuju ruang televisi untuk mengecek apakah ada orang atau tidak. Cahaya bulan yang masuk sedikit melalui celah ventilasi membantu Misela menelusuri ruangan itu. Sampai di ruang televisi keadaan nya juga sama, lebih parahnya layar televisi itu pecah dengan puing-puing kaca yang berjatuhan. Misela menutup mulutnya dengan telapak tangan, dia ingin menekan saklar lampu namun sepasang tangan melingkar di pinggang nya dan suara serak itu membuatnya merinding.

"Udah pulang hm?"

Bau alkohol menyeruak seiring orang itu mendusel di leher belakang nya. Misela merasa membeku kala itu juga. "Kak Sam---"

Misela membalikkan tubuhnya dan berusaha mendorong bahu Samudera namun malah sebaliknya, tubuhnya malah di dorong ke dinding belakang nya hingga tubuh kedua nya benar-benar menempel. Hidung misela menyentuh dagu Samudera membuat nafas tidak teratur itu dapat dirasakan oleh Samudera.

 Hidung misela menyentuh dagu Samudera membuat nafas tidak teratur itu dapat dirasakan oleh Samudera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang