Promesse: 60

318 57 30
                                    

PROMESSE: 60

"Aku sayang Bunda"
- Misela Ester Manggala

{Promesse🥀}

Kehamilan Sharaya sudah memasuki bulan ketujuh dan kehamilan Misela sudah memasuki bulan kelima. Tak banyak yang berubah, namun perubahan itu cukup mengganggu hati dan perasaan nya. Ia cemburu melihat Samudera yang semakin mempedulikan Sharaya, Misela tau dia yang meminta itu tetapi jika kadang ia di abaikan seperti ini dia juga tidak mau. Misela juga merasa hubungan nya dan Sharaya mulai jauh lagi, entah karena apa tetapi sejak saat ia dan Mertua nya pergi bersama. Sharaya mulai jarang berbicara dengan dirinya, Sharaya kadang mengacuhkan nya dan terkadang emosi Sharaya meledak untuk dirinya.

"Ray, ini brownis pesenan lo"

"Aaa makasih Sam!" Sharaya menyambut sekotak brownis yang Samudera bawa setelah pulang dari kantor. "Aku bawa ke kamar ya?"

"Iya"

Setelah Sharaya pergi, Misela menahan lengan Samudera. Samudera tersenyum dan mengecup kening nya. "Sayang maaf ya karna lama antri beli brownis, pas aku kesana cheesecake nya udah habis"

"Ya gapapa" Misela tersenyum tipis, walau hal ini sudah terjadi berulang kali karena Sam lebih mendahulukan keinginan Sharaya. Misela mengigit bibir nya. "Sam lain kali jangan kayak gini ya? Aku juga mau makan apa yang aku titip sama kamu"

"Iya sayang maaf ya? Ngalah dulu sama Raya, dia lagi hamil besar"

Misela menghela pelan dan Samudera segera naik ke atas untuk membersihkan tubuh nya. Misela duduk di sofa dan menatap televisi dengan layar hitam di hadapan nya. Kedua tangan nya mengusap perut nya dengan lembut. Ia menangis dalam diam. Apa yang membuat Samudera perlahan berubah seperti ini? Apa karena kejadian hari itu?.

1 bulan lalu.

Mereka bertiga menggelar tikar di atas rerumputan didekat taman kota. Hari itu ada event yang mengundang salah satu band dan beberapa penyanyi terkenal. Awalnya hanya Misela dan Sharaya saja tetapi Sharaya memohon padanya agar Samudera juga ikut bersama mereka. Atas bujukan nya Samudera ikut kala itu. Sharaya sangat bersemangat karena band yang di undang adalah band favorit nya. Dia bahkan berdiri dan meloncat-loncat saking senang nya.

Misela memperingati nya. "Kak jangan loncat-loncat gitu, nanti Baby nya sakit"

Tapi Sharaya tak menjawab ucapan nya tetapi malah sedikit menjauh dari mereka. Tiba-tiba Samudera menyahut. "Kebiasaan ya jadi gini"

"Kebiasaan?"

"Dulu kami sering pergi event kayak gini. Dia loncat-loncat gitu sampe jatuh terus luka juga gak peduli" Samudera terkekeh

Misela tertawa kecil. Namun berakhir termenung karena melihat senyuman tipis di wajah Samudera. Jauh di lubuk hati Misela dia bertanya apakah Samudera tidak pernah sedikitpun menyayangi Sharaya? Setelah hubungan berjalan 2 tahun dan menghabiskan waktu bersama? Pasti perasaan itu ada kan?.

Misela mendekat. Dia melirik Sharaya yang masih sibuk dengan musik yang dimainkan. "Sam, kamu sayang dia kan?"

Samudera langsung mengalihkan pandangan. "Enggak"

"Setelah dua tahun pacaran gak mungkin kamu gak pernah sayang sama dia?"

"Enggak Misela. Kenapa nanyain itu? Udah ya?"

Misela hanya ingin kejujuran dari Samudera. Tapi sepertinya laki-laki itu terus berbohong padanya. Samudera menggenggam tangan nya dan mengecup punggung tangan nya.

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang