Promesse: 64

310 61 25
                                    

PROMESSE: 64

"Setelah kamu melahirkan, kamu maunya gimana Raya?"
- Camilla Shanaya

{Promesse🥀}

"Misela ini kenapa Desi? Anak ku kenapa?"

Dokter Desi menghela pelan mendengar pertanyaan dari Adrian. Kedatangan Misela yang tiba-tiba saja sudah membuat dirinya panik, di tambah lagi pertanyaan beruntun dari keluarga Misela.

Camilla juga sangat khawatir mendapat kabar jika Misela di rumah sakit, siapa yang tidak terkejut mendengar nya. "Iya Dokter, Misela kenapa? Gak biasa nya dia kayak gini"

Dokter Desi melihat mereka bergantian sebelum fokus pada Samudera yang diam saja. "Saya sudah pernah bilang dari pemeriksaan sebelumnya jangan bikin Misela kepikiran akan sesuatu secara berlebihan, akibatnya dia bisa stress dan berpengaruh pada kehamilan dia. Awal-awal kehamilan, kandungan Misela itu baik-baik saja, kesehatan Misela juga sangat baik. Tapi kenapa akhir-akhir ini kesehatan nya jadi lebih buruk? Dia juga kurang istirahat. Untuk kedepan nya saya harap kalian bisa menjaga Misela dengan baik"

Dokter Desi mengalihkan pandangan nya kepada Camilla. "Ibu Camilla ya? Tadi Misela bilang mau bertemu Ibu lebih dulu. Kalau begitu saya permisi"

"Baik Dokter, terima kasih" tanpa pikir panjang Camilla langsung memasuki ruang inap sementara untuk Misela. Begitu masuk yang Camilla lihat adalah Misela yang duduk diam dengan tatapan kosong. Camilla perlahan mendekat dan duduk di pinggir brankar Misela

Mata itu menatap kedua matanya. Camilla meraih tangan Misela dan mengusap punggung tangan Menantu nya. Belum sempat Camilla berbicara, Misela memeluk dirinya dan menangis tersedu-sedu di dalam pelukan nya.

"Kamu kenapa sayang? Ada masalah apa? Cerita sama Bunda" namun Misela hanya menggeleng

Camilla mengusap punggung Misela dan mencium puncak kepala Perempuan itu. Dia diam saja hingga tangisan Misela berangsur reda dan hanya isakan kecil saja.

Kini Misela menatap dirinya. Perempuan itu tersenyum namun Camilla tau Misela hanya berusaha kuat di depan nya saja. "Aku cuma kecapekkan aja Bunda. Bunda gak usah khawatir ya? Maafin aku yang suka nangis terus"

"Berantem sama Sam?"

"Enggak Bunda. Bukan apa-apa"

"Kalau kamu capek di Apart itu, kamu pindah kerumah aja. Ada Bunda yang bantuin kamu. Nanti Bunda bilang sama Sam"

Misela terlihat berpikir tapi masih menolak nya. Sepertinya Camilla tau akar permasalahan ini dari siapa.

"Pulang darisini langsung kerumah aja, nanti Bunda yang beresin barang kamu. Kamu tinggal sama Bunda sampai kamu melahirkan, biar Bunda bisa pantau kesehatan kamu"

Akhirnya Misela mengangguk. "Iya Bunda, makasih banyak Bunda" Misela memeluk nya

"Diluar ada Papa kamu, Ayah sama Sam yang mau gantian masuk. Bunda keluar ya? Nanti Bunda kesini lagi"

"Iya Bun"

Camilla keluar dari ruangan itu. Selanjutnya Adrian dan Daniel yang menemui Misela. Samudera yang juga ingin masuk ditahan nya karena Camilla ingin berbicara.

"Sam, duduk sama Bunda dulu"

Samudera menuruti nya. "Kenapa Bun?"

Camilla tidak akan basa-basi lagi. "Pulang dari rumah sakit, Misela akan tinggal dirumah kita sampai melahirkan. Bukan permintaan dia, tapi Bunda yang maksa dia. Setelah Bunda lihat-lihat, kamu gak bisa jaga dia sampai-sampai dia sakit kayak gini. Kalau sama Bunda, Bunda bisa jamin kesehatan dia"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang