Promesse: 12

532 105 20
                                    

PROMESSE: 12

"Kamu cuma punya aku La, cuma punya Benua"
- Benua Cashel Zarquelon

{Promesse 🥀}

7 tahun lalu.

"Pulang Sam, gue yang gantiin lo di perjodohan itu"

Itu yang Benua katakan beberapa hari lalu melalui sambungan telepon. Sejujurnya itu bukan yang Samudera inginkan, dia tidak ingin menempatkan Benua pada posisi itu. Samudera hanya ingin ia ataupun Benua mencari pasangan sesuai yang mereka inginkan bukan karena perjodohan.

Lagian kenapa ia harus menikahi seorang gadis yang tidak ia kenal dan ia cintai. Mungkin saat ini dia belum menemukan seseorang yang cocok untuknya, namun bukan karna ini orang tua nya ingin menjodohkan dirinya. Kadang Samudera berpikir, kenapa ia selalu yang pertama jadi bahan cobaan seperti ini. Dulu saat les bela diri, bahkan dia duluan yang les dibandingkan Benua, saat tau bagaimana les itu, jika les itu baik untuk anak-anaknya, kedua orang tua mereka baru mendaftarkan Benua juga.

Dulu juga dia diharuskan belajar bisnis bersama Ayah pertama kali, padahal saat itu tugas sekolah nya sangat menumpuk. Dia dimasa remaja mengalami stress akibat belajar yang full. Namun, Ayah dan Bunda selalu mengatakan "Sam kan yang pertama, jadi harus belajar pertama kali, daripada Benua" dia selalu yang pertama. Bahkan dalam segala hal, dia harus maju duluan dibandingkan Benua. Begitu pula dengan perjodohan konyol ini.

"Stop minum Sam! Gila lo! Kalau Ayah sama Bunda tau lo mabuk gini, habis riwayat lo!"

Samudera hanya terkekeh saat melihat Bara membereskan 2 botol minuman beralkohol yang sudah ia habiskan. Dengan mata sayu Samudera berdiri dan mengambil kunci mobil miliknya dengan langkah sempoyongan.

"Lo mau kemana anjing!"

"Pulang"

"Mau mati lo hah?!"

Karena kabur dari rumah Samudera meminta bantuan Bara mencari tempat tinggal sementara. Bara meminjamkan Apartemen miliknya untuk Samudera tinggali beberapa hari terakhir. Tanpa ada yang tau satu orang pun.

"Masih siang Bar, gue bakal selamat sampe rumah"

"Karena lo tolol! Lo mabuk siang hari gini! Bodoh banget lo Sam, astaga"

"Gue cuma minum sedikit"

"Sedikit pala lo! dua botol anying!"

"Gue kuat, dah gue mau pulang. Thanks, tumpangan nya" Samudera melambai

Tentu saja Bara tidak membiarkan Sepupu bodoh nya itu pulang begitu saja. Bara siap menanggung resiko kena amuk Om dan Tante serta Benua ataupun kedua Orang tua nya karena telah berbohong mengenai hilangnya Samudera. Daripada setelah ini ia harus mengurus rumah sakit karna ulah Samudera yang mabuk ini.

Setelah mengendarai mobil selama beberapa menit, mereka sampai di depan rumah Samudera. Samudera langsung keluar begitu saja meninggalkan Bara yang masih memarkirkan mobilnya karena sepertinya rumah itu kedatangan tamu.

Dengan pandangan sedikit memburam dan langkah sempoyongan Samudera mendorong pagar dan berjalan lunglai ke area rumah. Namun matanya menangkap seseorang yang duduk di dekat kolam ikan di depan rumah nya. Seorang gadis berkepang dua. Samudera mengernyit lalu mengusap matanya, sejak kapan ada gadis di rumahnya apakah Orang tua nya mempunyai anak lain diam-diam?! Tidak mungkin kan?!.

Samudera berjalan mendekat lalu parfum vanila yang ia sukai menusuk indera penciuman miliknya. Samudera seperti mengenali harum parfum ini. Seperti parfum seorang gadis yang ia temui 1 tahun lalu di sekolah nya dulu. Gadis yang sempat ia ingin cari tau namanya, namun tak sampai hingga sekarang.

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang