Promesse: 53

379 77 20
                                    

PROMESSE: 53

"Saya Suami nya. Dia Istri saya. Mau saya tunjukkan bukti?"
- Samudera Cashel Zarquelon

{Promesse🥀}

"Pokoknya hari ini aku mau kasih tau Samudera tentang Anak ini. Aku mau siapin dinner sederhana di kamar, terus foto USG nya jadi hadiah buat dia. Gimana Kak? Bagus gak?"

Melihat Misela tersenyum bahagia, dia juga ikut berbahagia. "Bagus. Terus keluarga lo yang lain mau lo kasih tau kapan?"

"Eum...besok aja gak sih? Aku sama Sam kerumah Papa, kasih tau Papa sama Kak Aksa. Setelahnya kerumah Ayah sama Bunda buat kasih tau mereka"

Hari ini Kaleno menjemput Misela di kantor. Mereka berencana untuk mengecek kandungan Misela untuk bulan kedua. Sekaligus kali terakhir, Kaleno menemani Perempuan itu sebelum Samudera yang menemani untuk selanjutnya.

Saat membuka kan pintu mobil untuk Misela, ia sedikit berdehem. "Sel..."

"Iya?"

"Mama mau ketemu sama lo. Kalau lo mau, gue sangat berterima kasih"

"Tante Kinan? Boleh...Tante Kinan ngajak ketemu dimana?"

"Jadwal lo masih satu jam lagi kan?"

"Iya, masih cukup kalau mau ketemu sama Mama nya Kakak"

"Oke" Kaleno menutup pintu mobil itu dan memasuki pintu pengemudi lalu menjalankan mobil dengan perlahan, mengingat Misela yang mengandung, jadi harus hati-hati

"Kita mau kemana?"

"Gereja. Kata Mama dia mau ketemu sama lo di gereja"

Kaleno menangkap wajah kebingungan Misela. Dia hanya terkekeh pelan, lucu sekali. "Katanya mau doain lo dan Anak lo itu"

"Kakak kasih tau ya?"

"Soalnya Mama curiga kenapa gue sering pergi sama lo" Kaleno sedikit berbisik, "Mama itu nyuruh orang buat mata-matain gue"

"Ih serius?"

"Iya, Mama itu mau jodohin gue sama Anak temen nya. Tapi dia ngecek dulu gue lagi deket sama siapa. Saat dia tau gue sering ketemuan sama lo dia langsung marah. Tau gak kenapa?"

"Ha? Tante Kinan marah?" jujur Misela sudah takut

"Katanya gue mau jadi perebut istri orang. Padahal ya enggak! Mama mau pukulin gue waktu itu terus gak bolehin gue keluar rumah. Dia ngadu sama keluarga gue kalau gue udah melenceng dari ajaran keluarga. Pokoknya heboh banget"

Misela tertawa geli, ekspresi wajah Kaleno saat bercerita sangat ekspresif. Bahkan Kaleno juga mencontohkan gaya Mama nya saat memukuli dirinya kala itu.

"Lucu ya gue digituin?!"

"Lucu! Aku kebayang muka Kakak" dia tertawa lagi. Kaleno hanya mendengus, bahkan Misela saja membully dia

"Kak, kamu bilang gimana pas Mama kamu tau kamu nemenin aku ngecek kandungan?"

"Gue bilang, Sam minta tolong ke gue karna dia gak bisa. Mama langsung percaya aja karna gue sama Sam udah lama temenan"

"Oh gitu"

Begitu sampai di salah satu Gereja, Misela memperhatikan bangunan itu dengan seksama. "Aku gak pernah loh kesini. Karna jauh sama rumah. Rumah Kak Kale disekitar sini ya?"

Kaleno hanya tersenyum lalu turun dan membuka kan pintu untuk Misela. "Mama itu habis kunjungin makam Papa"

Misela mengerjap bingung. Bukan nya Papa nya Kaleno itu masih hidup. "Kak--bukan nya?"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang