Promesse: 46

430 69 28
                                    

PROMESSE: 46

"Terima kasih, ini dari suami aku"
- Misela Ester Manggala

{Promesse🥀}

"KAK ICELLL!!!"

Melati langsung menghambur kedalam pelukan Misela. Dia memeluk Misela begitu erat sampai Misel tertawa dibuatnya.

"Kakak kemana aja kenapa udah lama gak kesini?"

Misela menunduk, memang sudah lama dia tidak disini. Sudah lama pula dia tidak berkunjung ke rumah terakhir Benua. "Maaf ya"

"Kenapa minta maaf? Kakak gak salah, pasti Kakak banyak kerjaan ya?"

Misela mengangguk pelan. "Iya Lala" Misela duduk di salah satu kursi dan kembali menampilkan senyuman. "Tebak Kakak bawa apa?"

"Apa?!"

Misela mengeluarkan sekotak donat dari kantong plastik yang ia bawa. "Donat buat Lala"

"Wahh makasih banyak Kak icel!" Melati langsung mengambil donat dengan toping coklat di atas nya. Gadis kecil itu sangat bahagia, Misela jadi senang juga.

"Gimana sekolah Lala? Lancar?"

Melati mengangguk. "Lancar, aku udah belajar dengan baik. Kak Nua pasti bangga kalau dia ada disini"

Iya, Melati. Jika Benua ada disini mungkin dia langsung mengajak Melati jalan-jalan seharian. "Iya dia selalu bangga sama kamu"

Melati mengusap pipi Misela. "Kak icel udah bahagia?"

"Bahagia"

"Pokoknya Kakak jangan sedih lagi! Jangan nangis lagi! Kakak harus lanjutin hidup Kakak. Kak Sam baik kan?"

"Baik...dia sudah jauh lebih baik"

"Aku ikut seneng kalau Kakak dan Kak Sam hidup bahagia" senyumnya, "Aku ambil air mineral dulu ya! Kakak makan juga donat nya atau aku cemberut!"

"Iya Lala, Kakak masih kenyang. Ibu kamu mana?"

"Ibu lagi anter pesenan Kak. Padahal dia rindu sama Kakak, dia pasti sedih kalau tau Kakak dateng tapi dia gak sempet ketemu" Melati hilang dari pandangan nya

Misela mengedarkan pandangan nya ke seisi toko bunga. Beberapa ada yang berubah, toko Bunga ini semakin berkembang. Misela turut berbahagia. Satu hal yang Misela sukai dari toko bunga ini ialah karna dulu Benua lah yang memberikan bantuan agar toko bunga ini dapat di kembangkan. Menambah fasilitas dan dibangun dengan pondasi kokoh. Benua tidak ingin uang nya dikembalikan, walaupun keluarga Melati memaksa. Laki-laji yang sudah berada di sisi Tuhan itu adalah laki-laki terbaik di dalam hidupnya.

Mawar merah selalu menarik perhatian nya, Perempuan itu berjongkok di dekat kumpulan mawar merah dan menyentuh kelopak merah pekat pada bunga itu. "Hari ini aku mau bawain kamu mawar yang banyak Kak"

"Kak icel ini air mineral nya" kata Melati dengan mengangkat dua botol air mineral dan diletakkan nya di atas meja kecil. Gadis yang masih memakai seragam sekolah itu menghampiri Misela dan ikut berjongkok di sebelah Misela

"Kakak mau ke tempat Kak Nua ya?"

"Iya, udah lama Kakak gak kesana. Lala mau ikut?"

"Mauuu! Mau banget! Tapi...siapa yang jaga toko? Ibu belum pulang"

Misela melihat jam di pergelangan tangan nya. Jadwal pemeriksaan nya juga masih lama. Tidak apa-apa menunggu disini sebentar. Rencana Misela, dia tadi ingin berkunjung ke Pemakaman Benua lalu memeriksa kehamilan nya dirumah sakit.

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang