Promesse: 29

502 92 15
                                    

PROMESSE: 29

"Aku dan Camilla percayakan ini sama kamu, Renald"
- Daniel Zarquelon

{Promesse🥀}

"AYAHH! BUNDAA!"

Begitu masuk ke dalam rumah Misela langsung memeluk kedua Mertua nya. Perempuan itu terlihat begitu bahagia, Camilla dan Daniel saja sampai tertawa karna tingkah laku nya yang selalu menggemaskan seperti biasanya.

"Aku kangen kaliann, aku bawain Ayah sama Bunda sesuatu loh! Mau liat gak?" Misela menarik pergelangan tangan Daniel dan Camilla untuk duduk di sofa dan dia mengeluarkan beberapa cenderamata yang terlihat ala Prancis klasik dan juga sangat indah

"Ayah sama Bunda suka gak?"

Camilla tersenyum lalu mengecup kening Misela. "Suka banget, makasih ya Sayang"

Daniel mengusap puncak kepala Misela dan mengangguk. "Ayah sama Bunda selalu suka pemberian Putri kami. Jadi gimana dua minggu di Paris nya? Coba Rate!"

Misela terlihat berpikir. Samudera yang melihat nya hanya tertawa lalu berjalan ke dapur untuk mengambil minuman kaleng di dalam kulkas.

"Seribuuu persepuluhh! Pokoknya dua minggu ini seruu banget! Coba Ayah sama Bunda ikutan, pasti lebih seru!"

Misela bercerita panjang lebar dari awal mereka tiba di Paris lalu pergi ke Menara Eiffel lalu tiba dirumah pemberian Benua. Mereka diam dirumah beberapa hari karna cuaca memburuk, lalu ke tempat wisata lainnya. Hingga cerita mereka di peberbangan pulang tadi.

Camilla mengusap punggung tangan Misela. "Jadi gimana? Udah mutusin mau tinggal disana?"

Misela terdiam. Sejujurnya dia belum memikirkan hal itu. Menurut dirinya juga dia dan Samudera harus mendiskusikan nya lagi.

Melihat Misela yang diam saja. Daniel menatap Istrinya. Mengisyaratkan jangan mengatakan hal ini dulu.

"Tapi kayaknya enggak deh. Aku mau disini aja" Misela menatap kedua nya bergantian. "Disana banyak banget kenangan Kak Nua, aku takut kalau aku tinggal disana aku gak bisa ngerelain apa yang sudah aku usahain selama ini. Ngeliat bangunan nya aja aku udah keinget Kak Nua, aku gak bakal kuat tinggal disana lama-lama. Tapi aku janji aku bakal setiap tahun kesana buat ngeliat rumah nya"

Camilla yang mulai menitikan air mata izin ke dapur ingin membuat camilan. Tinggalah Misela dan Daniel berdua saja.

"Misela?" panggil nya sedikit menurunkan nada bicara

"Iya Ayah?"

"Apa Samudera selalu memperlakukan kamu dengan baik?"

"Kak Sam selalu baik Ayah"

"Kalau dia terlalu emosional sama kamu, tolong di maafin ya Sayang? Tapi Ayah yakin, Sam gak akan berani nyakitin kamu, karna dia sayang sama kamu"

Misela menatap lekat mata Daniel sedikit lama. Dia jadi teringat dengan ucapan Bi Sarah kala itu, kenapa Bi Sarah dan Ayah Daniel menanyakan hal yang sama. Apakah memang ada sesuatu hal yang disembunyikan dari dirinya.

"Apa ada sesuatu yang Ayah---"

"Gak ada Misela, Ayah cuma mau mastiin aja"

Misela menganggukan kepala nya seolah memahami ucapan Daniel. Padahal jauh di lubuk hati nya, sesuatu masih mengganjal.

"Hey ngomongin apa ini?" Samudera duduk di sebelah Misela dan memberikan sebotol yoghurt rasa strawberry untuk Misela

"Makasih Kak"

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang