Promesse: 34

446 89 19
                                    

PROMESSE: 34

"Jangan tinggal lebih lama untuk menerima rasa sakit yang lebih besar Misela"
- Camilla Shanaya

{Promesse🥀}

"Oh ternyata kamu di Apart nya Sam ya? Mama kirain kamu kerumah temen kamu" Wanita itu melirik Misela sejenak. "Terima kasih ya sudah berbaik hati menerima Putri Saya di Apart kalian" dia tersenyum kepada Misela, senyuman aneh yang sangat mengusik Misela

Misela hanya membalas senyum. Wanita ini, dia seperti pernah melihatnya. Tapi dimana? Kapan ia melihatnya?.

Samudera bersuara. "Maaf tante, tujuan kami bukan itu. Ada maksud lain kami kesini buat ketemu sama Tante"

"Apa Sam? Bilang aja gak usah sungkan" Wanita itu menyesap teh miliknya. "Jangan lupa diminum, Tante sudah buat susah payah loh"

"Sharaya hamil anak ku Tante. Ini kesalahan kami berdua. Saya akui ini memang kesalahan aku karna masih berhubungan dengan Putri Tante setelah aku menikah. Aku akan tanggung jawab sampai Sharaya melahirkan, tapi aku gak akan nerima anak itu. Aku sudah punya Misela, aku gak mau Raya atau anak itu mengganggu hubungan kami"

Plak...

Plak...

"TANTE!" teriak Misela karna Wanita itu menampar Samudera dengan sangat kuat. Misela melihat amarah yang besar di wajah Wanita itu

"Apa kamu bilang? Kamu menghamili anak saya?! Tapi kamu tidak menerima anak saya dan anak yang dikandungnya? Apa maksud kamu?! Kamu harus bertanggung jawab! Nikahi anak saya!"

Jantung Misela berdegub sangat cepat. Ia dapat merasakan jemari Sharaya yang di genggam nya bergetar hebat. Dia dapat melihat Samudera yang mengepalkan kedua tangan nya.

"Gak bisa Tante, aku sudah menikah--"

"SIAPA YANG MENYURUH KAMU MENGHAMILI ANAK SAYA SEDANGKAN KAMU SUDAH MENIKAH?!"

Wanita itu menarik Sharaya dengan paksa. Dia menekan kedua pipi Sharaya di antara jari jempol dan telunjuknya. "Dasar anak kurang ajar! Selalu mempermalukan saya! Seharusnya saya tidak melahirkan kamu! Anak pembawa sial!"

"Tante! Dia anak Tante! Jangan kasar sama Kak Raya!" Misela mencoba membantu Sharaya namun dirinya malah di dorong hingga jatuh mengenai meja berbahan kaca hingga lengan nya tergores panjang

"Tante jaga sikap Tante!" Samudera menghampiri Misela untuk melihat keadaan Perempuan itu. Emosi nya menggebu saat luka goresan panjang itu mengeluarkan darah yang cukup banyak. "Sel maaf. Nanti kita obatin ya?"

"Mama bisa sakiti aku! Tapi jangan sakiti Misela!" ujar Sharaya tegas, air mata nya sudah mengalir. Tarikan dirambut nya semakin perih

Wanita itu mendorong Sharaya ke arah Misela lalu menarik kerah kemeja Samudera. "Jika kamu tidak menikahi anak saya, saya akan laporkan kamu sebagai tindak pelecehan! Tinggal kamu pilih, mau menikah atau masuk penjara!"

Samudera mengeram. Dia terlihat frustasi, kepala nya berisik. Dia melihat Misela yang sudah menangis. "Ya! Baik! Aku akan nikahi Raya" perlahan cengkraman di kemeja nya melonggar

"Saya melakukan ini demi kebaikan Putri Saya. Karna kamu tau Sam? Melahirkan tanpa ada status pernikahan adalah rasa malu yang begitu besar. Seperti saya melahirkan dia" tunjuknya ke arah Sharaya

{Promesse🥀}

"Masih sakit gak?" Misela menggeleng

Mereka hanya berdua, Sharaya disuruh Mama nya untuk tetap tinggal di rumah dulu sebelum Samudera menikahi nya. Mama Sharaya menuntut agar Samudera menikahi Sharaya dalam waktu 2 hari ini. Jika tidak dia akan membawa ini ke jalur hukum.

Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang