PROMESSE: 30
"Maaf Misela"
- Aksara Rainer Manggala{Promesse🥀}
"Papa lagi banyak pikiran"
Suara itu menginterupsi Misela yang duduk di pinggir ranjang sedang mengecek suhu tubuh Adrian yang meninggi. Misela melirik Adrian yang tertidur lalu mengalihkan pandangan nya kepada Aksara.
Aksara kini duduk di sebelah nya dan menggenggam jemari Adrian. "Ada masalah yang buat Papa jadi kayak gini"
"Masalah apa Kak?"
"Tolong jangan marah ke Papa kalau lo udah denger cerita ini"
Misela tersenyum tipis. "Aku sayang Papa Kak, aku gak bakal marah ke Papa walau Papa jahatin aku sekalipun"
Keduanya sama-sama hening. Rasanya ini pertama kali mereka mengobrol berdua tanpa Aksara yang mengencangkan urat leher. Tenang dan hangat. Misela percaya, Kakak nya itu orang yang baik. Hanya saja entah pikiran apa yang merusak kepala nya.
Aksara mulai menceritakan hal itu. Dimana Adrian dijebak oleh Sekretaris nya yang bernama Soraya. Lalu kini Soraya meminta pertanggung jawaban atas Putri yang dilahirkan nya. Aksara juga memberi tau bahwa Adrian jatuh sakit karna terus-terusan memikirkan hal ini. Mereka memang ingin mengajak Misela bertemu Soraya dan Putri nya namun karna Adrian sakit jadi hal itu di undur.
Misela tak bergeming. Ia masih mencerna perlahan ucapan yang keluar dari mulut Aksara. Berarti dia memiliki Saudari Tiri yang umurnya sedikit di bawah Aksara. Tapi kenapa hati kecilnya berkata, itu tidak mungkin Anak dari Papa.
"Sudah tes DNA?"
Aksara mengangguk.
"Hasilnya gimana?"
"Cocok. Itulah yang bikin Papa tambah drop dan sakit sekarang"
"Yang ngurus tes nya siapa?"
"Papa, tapi yang ambilnya wanita itu"
Misela menggigit bibir bawahnya. "Tapi--"
"Gue tetep gak yakin itu anak Papa" tegas Aksara menatapnya penuh percaya diri
Aksara menunduk, dia juga sudah lelah mengurusi hal ini. Sejujurnya dia tidak menyukai Wanita itu dan Putri nya. Mereka terlihat tidak menunjukkan sisi baik sedikitpun. Aksara merasa mereka memiliki niat terselubung.
"Rencana nya gue mau ulang tes DNA itu sama Papa kalau Papa udah sehat. Nanti gue yang bakal urus semua nya tanpa kelewat sedikitpun. Dia itu manipulatif, gak menutup kemungkinan dia juga manipulasi DNA itu"
"Siapa nama nya tadi Kak?"
"Sora, Soraya"
Misela menghela nafas gusar, dia berbalik ke arah Adrian dan menarik tangan Adrian untuk di genggam nya. Dia mengusap punggung tangan itu dan mencium nya. "Papa yang sehat ya? Misel bakal bantu Kak Aksa buat cari tau masalah ini"
Misela menaruh sekotak kue di atas meja. "Aku beliin kue-kue yang Papa suka. Kalau gak nafsu coba suruh makan itu Kak dia pasti mau"
"Lo mau pulang?"
Misela mengangguk. "Aku gak mau jadi beban pikiran Papa. Nanti kalau aku disini Papa gak bisa tenang. Lebih baik aku pulang aja, jagain Papa ya Kak" dia tersenyum
Senyuman itu. Mengingatkan nya pada senyuman Mama yang terakhir kali ia liat sudah sangat lama sekali. Kenapa Aksara baru menyadari jika Mama selalu ada di dekat nya selama ini. Kalau Mama sering mempedulikan nya, kalau Mama sering tersenyum melihatnya, kalau Mama selalu menjaga dirinya. Mama selalu hadir namun di dalam wujud Misela, Adiknya. Aksara merasa matanya memanas begitu Misela keluar dari kamar Adrian. Aksara merasa sesak, kenapa dia harus membenci Misela yang tidak melakukan kesalahan apapun, kenapa dia harus berperilaku buruk kepada Adiknya. Kenapa dia tidak pernah menyayangi Adiknya selama ini. Kenapa dia mempercayai perkataan wanita asing yang mencoba menghasut dirinya kala itu. Mengapa ia seperti ini?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promesse || Jaemin-Ningning-Jeno [END]
General FictionBenua mengikat Misela kekasih nya dan Samudera saudara kembar nya dalam sebuah janji yang seharusnya tidak Benua lakukan Genre: teen fiction,marriage,obsession,murder Update: Senin, Kamis, Sabtu Start: 5 Oktober 2023 Finish: 20 April 2024 #1 aespanc...