Chapter 5 : Mencabut Pembatalan Pertunangan?!

46 9 0
                                    

"Um, kau adalah putra dari Marquis Callum, kan?"

"Jangan tanyakan apa yang sudah kau ketahui."

Pria gagah dengan mata berwarna lemon yang tampak seperti Elias itu memberikan getaran yang sangat berbeda. Inilah tepatnya sikap dari seorang tuan muda menyebalkan yang dibayangkan Nora dalam benaknya.

"Apa yang membawamu kemar? Um ...." Siapa ya, namamu?

Orang-orang tidak ingat hal yang tidak mereka minati.

Setidaknya bagi Nora, ia tidak mengingat nama si pemuda.

"Allan, Nora."

"Allan."

Bantuan pelan mendatangi Nora yang tidak bisa mengingat namanya.

"Apa kau idiot?"

Aku bukan orang idiot.

Nora yakin bahwa orang menyusahkan lainnya muncul.

Setelah memberungut pada Nora, Allan mengalihkan tatapannya pada Elias.

"Aku dengar bahwa belakangan ini kalian bersama-sama. Namun, itu berakhir hari ini."

Sementara Nora sedang merenungkan apa maksdunya, tiba-tiba saja Allan mengacungkan jarinya di depan mata Nora.

"Nora Kranz, aku mencabut pembatalan pertunangan kita."

"Sama sekali tidak. Itu akan menyusahkan."

"Apa?!"

"Pertama-tama, apa yang terjadi pada wanita yang bersamamu?"

Allan bersama dengan seorang wanita pirang cantik di pesta malam itu. Nora yakin ia akan menikahi wanita itu.

"Jangan salah sangka. Tentu saja, Sophia tetaplah istri pertamaku."

Tampaknya, namanya adalah Sophia.

Informasi tak berguna lainnya dijejalkan padanya.

"Tetapi, kau boleh bersuka cita. Aku bisa mengambilmu sebagai istri keduaku."

"Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan, jadi aku permisi dulu."

Dikatakan bahwa, bangsawan kelas atas dapat mengambil beberapa istri, tetapi sebagai seorang putri Baron yang miskin, Nora tidak familier dengan itu.

Pertama, apanya yang perlu disuka citakan?

Walaupun ada sesuatu yang membuat marah, sudah jelas tidak ada yang dapat disenangkan.

Selagi Nora segera pergi, Allan bergegas dan mengejarnya.

"Tunggu! Kau akan menjadi istri kedua dari seorang Marquis, kau tahu!" Mengejar Nora yang berjalan dengan cepat, Allan marah besar.

Akulah yang semestinya marah di sini!

Meskipun Nora berjalan secepat yang ia bisa, Allan menyusulnya dalam waktu singkat.

Bukan hanya ia mirip Elias, ia juga berkaki panjang. Tidak adil sekali!

Mereka diberkahi dengan wajah yang rupawan, kaki yang panjang, dan kekayaan. Nora akan senang apabila setidaknya ia memiliki salah satunya.

"Jika kau punya keluhan, katakan saja." Mendengar kata-kata itu, Nora berhenti berjalan.

Karena mudah bagi Allan untuk menyusulnya, ia memutuskan untuk tidak membuang-buang lebih banyak tenaganya.

"Aku hanya punya satu keluhan. Aku tidak mau dipaksa menjadi istrimu."

Meninggalkan Allan yang terperangah, Nora mulai berjalan lagi.

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang