"Dan jadilah, aku dibebaskan dari tugas pelayanku, dan kini akan menjadi pendamping Lady Andrea." Mendengar kabar terbaru Nora, dua pria tampan memesona dengan rambut cokelat keabu-abuan pun menghela napas lega.
"Itu bagus." Allan membuatnya kedengaran seolah itu adalah hal yang baik, tetapi itu tidak pas dengan Nora.
"Aku sungguh tidak keberatan melakukan pekerjaan kasar. Nyatanya, aku sudah belajar banyak tentang menjahit dari iblis menjahit."
"Kali ini menjahit? Apa sebenarnya yang kau lakukan di istana kerajaan, Nora?" Tercengang, Elias menancapkan pisaunya ke ayam panggang bumbu rempahnya.
Ia menyebutkan bahwa kualitas rempah yang datang baru-baru ini meningkat dan jadilah rasanya juga meningkat. Untuk memperoleh pujian dari putra marquis yang terhormat, makanan restoran itu pasti sangat lezat. Sepertinya, jumlah pelanggan bangsawan juga meningkat, yang sebagian besarnya dikatakan menantikan makanan juga.
"Jika kau tidak menentukan tugas pada Nora, ia akan melakukan semuanya. Lagipula, ia lebih handal daripada kebanyakan orang." Flora berkata sambil membawa bunga merah muda di tangannya dan duduk di kursi kosong.
"Flora, itu berlebihan. Itu hanya karena aku sudah melakukan segala macam kerja paruh waktu."
"Kalau kau mencari-cari di ibu kota kerajaan, kau tidak akan menemukan seorang wanita bangsawan yang bisa menggali kentang, mengecat, menjahit, mengangkut barang dan bahkan melakukan pertukangan."
"Kau bahkan sudah melakukan pertukangan ....?" Elias tampak agak kaget, dan Nora buru-buru menggelengkan kepalanya.
"Tidak, tidak juga. Aku tidak bisa melakukan banyak. Aku hanya memperbaiki beberapa kebocoran, dan membuat beberapa tong."
"Seorang wanita bangsawan biasa tidak akan bisa memperbaiki kebocoran sama sekali, kau tahu?" Allan berkomentar, mengunyah kulit ayam goreng lagi hari ini sembari memerhatikan percakapan antara Nora dan Flora.
"Kau ternyata sangat serba bisa, Nora."
"Ini bukan soal serba bisa; ini adalah hasil dari bekerja demi bertahan hidup. Aku yakin kau bisa melakukannya jika diperlukan, Allan."
"Mungkin begitu."
"Nora selalu menjadi selebritas di kota. Ia bisa melakukan segalanya, dari mengangkut yang berat hingga keterampilan ke pekerjaan rumah, dan ia memiliki etos kerja yang sangat baik. Dan karena ia katanya putri baron, kupikir akan menarik untuk mengobrol dengannya." Setelah meletakkan buket bunga di atas meja, Flora segera memesan minuman beralkohol.
Ia menahan diri minum-minum selama beberapa saat, tetapi tampaknya ia memutuskan untuk minum lagi baru-baru ini.
"Nostalgia sekali. Aku bisa terus bernyanyi di restoran ini ini, semua berkat dirimu, Flora."
"Yang kulakukan hanyalah mengundangmu setelah mendengarmu bernyanyi dengan begitu indahnya sambil mencuci baju di dekat sumur. Tetapi kau mendapatkan dukungan manajer dan pelanggan seorang diri. Semuanya berkat bakatmu, Nora."
Flora mungkin berkata demikian, tetapi ia tidak akan bisa bernyanyi sekarang jika bukan karena Flora yang duluan menjangkaunya. Bagaimanapun juga, sulit untuk masuk dan bernyanyi begitu saja, dan jika kau tidak punya koneksi, kau akan ditolak.
"Hmm, kalau begitu, aku harus berterima kasih pada Flora, juga."
"Oh, benar, Elias, kau bisa menemukan Nora melalui restoran ini."
"Itu benar. Kebetulan sekali karena Thor membawaku kemari."
"Kurasa, lebih baik mengatakan itu adalah takdir, Elias." Flora mengusulkan dengan wajah serius, dan Allan memandanginya penasaran.
"Betapa tak terduganya dirimu untuk mengatakan itu, Flora."
"Flora mungkin kelihatannya seperti ini, tetapi hatinya romantis, Allan."
"Oh ... mengejutkan sekali. Jadi, itulah mengapa, kau punya bunga-bunga ini?" Allan melirik ke buket merah muda di sebelahnya dan Flora sedikit mengerucutkan bibirnya.
"Maafkan aku karena menjadi pelayan tua, My Lord. Dan bunga-bunga ini untuk Nora. Ia akan membawanya pulang ke rumah bersamanya, jadi aku membawakannya kemari untuknya."
Nora melihat ke bunga merah muda itu lagi dan menyadari bahwa mereka adalah bunga persik.
"Apakah itu datang hari ini?"
"Mereka terus mengirimkannya belakangan ini. Benar-benar penggemar berat."
Kurasa, itu dimulai tepat setelah pesta pendirian selesai, tetapi sepertinya, frekuensinya meningkat akhir-akhir ini.
"Memang benar-benar penggemar berat. Dalam bahasa bunga, itu artinya 'aku adalah tawananmu'."
"Bunga persik cukup sulit untuk didapatkan. Kau perlu koneksi dan uang." Elias menunjukkannya dan Flora mengangguk setuju.
"Ya ampun, penyokong yang baik."
"Apakah bunga-bunga itu benar-benar seberharga itu?" Nora sudah mengira bahwa mereka langka, tetapi jika bahkan Elias saja mengatakan itu, maka itu pasti berarti mereka jauh lebih berharga daripada yang dibayangkannya.
"Lalu, bolehkah aku menjual selai yang terbuat dari kelopak bunganya? .... Atau tidak, tidak sopan menjual sesuatu yang kau terima sebagai hadiah."
"Bisakah kau membuat selai? Kau sangat terampil."
"Selainya enak dan dikemas dengan baik! Aku yakin selainya akan laris manis."
Elias mungkin memujinya dan Flora mungkin memberikannya persetujuan, tetapi itu bukan berarti ia bisa menjualnya.
"Tetapi jika itu adalah hadiah yang semahal itu, aku tidak bisa menggunakannya dengan sembarangan."
"Oh, kau sudah mencicipinya, Flora?"
"Iya, sudah. Kau belum mencobanya, Elias? Nora, kau tidak punya selai lagi?"
"Aku punya bahan-bahannya dan bisa membuat lagi, tetapi aku tidak yakin apakah itu akan sesuai dengan selera Elias."
Ia tidak membuat banyak; ia membuat hanya cukup untuk dimakan di rumah, dan sedikit untuk Flora. Oleh sebab itu, ia tidak kepikiran untuk memberikan kepada Elias. Lagian, agak sulit untuk memberikan selai buatan sendiri kepada putra marquis yang bergengsi, yang seleranya sudah terbiasa dengan hidangan kelas atas setiap harinya.
"Aku ingin mencobanya."
Nora menguatkan dirinya, merasa senang sekaligus tertekan di saat bersamaan. "Kalau begitu, aku akan membuatkannya menggunakan kelopak-kelopak ini dan membawakannya untukmu."
Setelah mengambil buketnya dan meletakkannya di kursi untuk memeriksa jumlah kelopak yang dapat digunakannya, sesuatu terlepas darinya dan melayang ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Jepang Terjemahan] Judul : My Engagement Got Broken, But I Don't Remember Getting Engaged in the First Place Penulis : Hanami Nishine Genres: Comedy, Josei, Romance Jumlah Chapter : 147 Penerjemah Bahasa Inggris : lacusky Penerjemah Bahasa In...