Chapter 25 : Aku Pikir Aku Perlu Istirahat, Aku Merasa Sekarat

11 8 0
                                    

"Aku merasa sekarat."

Nora merosot di atas meja segera setelah ia memasuki ruang ganti. Ia dapat merasakan Flora sedang menghela napas di atasnya, tetapi ia tidak punya tenaga untuk mengangkat wajahnya.

Sudah agak lama semenjak ia dan Elias menjadi kekasih sementara.

Serangan Elias yang tiada henti itu menguras tenaganya. Rasanya sudah lama sekali ketika mendapati pertemuan yang aneh itu, pertunangannya dibatalkan di depan umum, yang mana sama sekali tidak diketahuinya.

Setahap demi setahap, mereka menjadi teman dan kemudian berubah menjadi kekasih sementara seperti keadaan mereka saat ini. Tetapi semenjak itu, Elias terus menyerangnya dengan ciuman setiap kali ia punya kesempatan.

Akhirnya, setelah negosiasi yang melelahkan, mereka setuju kalau ciumannya akan terbatas pada tiga kali sehari, dan kecuali pada bibir.

Sejak awal, Nora hampir tidak punya pengalaman dalam cinta. Padahal, Elias adalah seorang pemuda gagah yang dikagumi oleh semua orang. Di satu pihak, ia merasa sangat tersanjung, tetapi di waktu yang sama, ia merasa terkuras dan lelah.

Ia benar-benar ingin Elias untuk menghentikan ciuman-ciuman itu. Ia mencoba memberi pentunjuk padanya beberapa kali, tetapi takut akan reaksinya, Nora tidak bisa melakukan banyak hal. Kalau ia tidak berhati-hati dengan kata-katanya, Elias mungkin akan kembali menciumnya tanpa terkendali, sehingga Nora mencoba untuk menyelidiki masalah ini dengan hati-hati.

Pada akhirnya, ia terus dicium tiga kali sehari, membuat Nora benar-benar lelah.

"Mau air?"

"Terima kasih."

Flora memberikannya segelas air dan setelah menghabiskannya sekali teguk, tenggorokan Nora terasa lembab dan ia mulai tenang.

"Kau mungkin belum menyadarinya, tetapi kalian sudah ... kau tahu."

Nora tahu dari wajah Flora bahwa ia merasa heran, tetapi tidak bisa benar-benar memahami apa yang sedang dibicarakannya.

"Bagaimana kalau kau menyerah saja dan menjadi pasangan kekasih?"

"Apakah menjadi kekasih sama dengan menyerah?"

Maksudku, saat itu tentang memutuskan sesuatu seperti itu, bukankah semestinya dikarenakan hal itu membuatmu bahagia atau sesuatu?

Yah, aku tidak berpengalaman dalam hal ini, tetapi itulah menurutku.

"Tidakkah menurutmu aneh jika kalian terus menjadi kekasih sementara?"

"Aku ... rasa begitu."

Memikirkan tentang itu, cukup aneh untuk menjalin hubungan sementara sebagai kekasih, tetapi itu adalah yang Nora putuskan, jadi, tidak ada yang dapat dilakukannya tentang itu. Namun, memutuskan entah apakah untuk menyerah atau tidak, sepenuhnya merupakan masalah yang berbeda. Terutama, ia takut kalau segala sesuatunya akan lepas kendali apabila ia tidak bisa memberikan Elias penjelasan yang tepat.

"Jika kau tidak menyukai Elias dan kau tidak memberitahunya lebih cepat, kau akan kehilangan kesempatan untuk menikah."

"Aku tahu."

Nora sudah lama melewati apa yang disebut dengan usia pernikahan. Jika keadaan terus berlanjut, ia akan segera dipromosikan, dari putri seorang Baron, menjadi putri perawan tua Baron yang malang.

Sudah pasti, tidak akan ada yang mau menikahi seseorang seperti Nora, yang tidak punya fitur untuk menebusnya.

Untuk mengurangi beban adik lelakinya, Perre, yang akan meneruskan keluarga mereka, Nora tidak punya pilihan selain menikahi orang biasa, pedagang kaya raya. Biarpun begitu, tak diragukan lagi, ia memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menikah sekarang daripada nanti.

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang