Chapter 73 : Tolok Ukur Nilai

11 6 0
                                    

Dan Elias berhasil menghentikannya? Tetapi lima tahun yang lalu, ia masih belum melakukan debut sosialnya.

"Apa kau mengetahui hobi mencicipi racun Elias?"

"Tidak, tetapi Allan pernah menyebutkan bahwa Elias memiliki kegemaran untuk mencicipi racun dan bahwa ia dapat mengenali berbagai macam racun. Aku tidak benar-benar tahu banyak soal itu .... Tetapi kudengar bahwa Anda juga mempelajari soal racun. Aku ingin tahu, apakah itu hal yang biasa bagi bangsawan kelas atas untuk setertarik itu pada racun?"

Mata merah muda Andrea mengerjap kaget, kemudian ia langsung tertawa terpingkal-pingkal.

"Sama sekali tidak. Racun itu berbahaya dan kebanyakan orang tidak pernah melihatnya seumur hidup. Aku hanya mulai mempelajarinya demi melindungi Thorvard .... Sekarang, mengapa Elias juga tertarik dengan hal itu, yah, lebih baik kau tanyakan sendiri padanya."

Semua bangsawan kelas atas, termasuk Viola dan Duke Lindell, menggunakan racun baru-baru ini. Jadi, Nora berasumsi bahwa semua bangsawan kelas atas tertarik dalam hal itu, tetapi sangat melegakan karena hal itu tidak terjadi.

"Thorvard sangat memercayai Elias sebagai seorang teman. Ia sebenarnya cukup ragu untuk menempatkan Nora, cinta lamanya, dalam bahaya. Tetapi ini merupakan kesempatan besar untuk menjatuhkan Duke Lindell dan ia tidak bisa melepaskannya .... Ini adalah keputusannya sebagai Raja dan juga sebagai manusia."

Andrea kemudian menoleh ke Nora, yang berdiri di sampingnya, dan menggesturkan ke kursi.

Nora paham bahwa ia ingin dirinya untuk duduk, tetapi sekarang ia adalah pendamping lady itu, jadi bukankah akan tidak sopan untuk duduk di sebelahnya?

"Hanya ada kita berdua di sini. Duduklah, Nora."

Karena ia bersikeras, akan tidak sopan bagiku untuk menolaknya.

Nora kemudian duduk di tepian kursi. Melihat itu, mulut Andrea tersenyum tipis.

"Tak peduli bagaimana aku meminta maaf padamu, itu tidak akan cukup, tetapi izinkan aku menyampaikan permintaan maafku yang terdalam." Segera setelah Nora melihat Andrea menundukkan kepalanya, ia langsung berdiri dan kursinya hampir saja terguling.

"Oh tidak, my lady, tolong angkat kepala Anda. Anda tidak perlu minta maaf."

"Aku tahu rencana Yang Mulia dan merupakan calon istrinya. Yang Mulia tidak bisa meminta maaf di depan umum dan aku pun demikian, jadi aku ingin mengambil kesempatan ini untuk mengatakannya. Aku benar-benar minta maaf, Nora."

"Yang Mulia sudah meminta maaf dan aku yang bekerja di sini adalah sebuah cara untuk menebusnya. Selain itu, aku juga diberikan kesempatan untuk menyajikan jus Kranz di pesta. Itu sudah cukup." Nora berdebat mati-matian hingga akhirnya Andrea mengangkat kepalanya dengan senyum pahit.

"Um, Lady Andrea?"

"Oh, maafkan aku. Aku hanya sedang memikirkan tentang bagaimana dirimu yang bekerja di sini sebagai cara minta maaf Raja. Aku pernah mendengar itu sebelumnya, tetapi aku masih merasa aneh."

Ia mendesak Nora untuk duduk sekali lagi dan ia menurut tanpa berdebat kali ini.

"Yang Mulia khawatir hingga menit terakhir. Elias memahami tujuannya dan akhirnya mematuhi perintahnya, tetapi kami tidak menyangka bahwa Martina akan benar-benar meracunimu ...."

Elias telah berjaga-jaga, menyiapkan penawar di ruang tunggu Andrea, tetapi ia tidak benar-benar menduga bahwa Nora akan keracunan.

Kalau mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik, ia tidak tahu apa yang mungkin terjadi pada Nora. Punggungnya pun merinding.

"Elias mungkin terampil dalam banyak hal, tetapi ia tidak dapat mengendalikan Duke Lindell, apalagi adik perempuannya. Status sosialnya membuatnya frustasi."

"Aku tidak menyangka, bahkan Elias saja bisa merasa frustasi akan status sosialnya."

Melihat Nora terkejut, Andrea menyesap tehnya dan tersenyum. "Yang Mulia sebenarnya ingin memberikan setengah dari duchy Lindell kepada Baron Kranz, kau tahu?"

"Apa?"

Duchy Lindell adalah wilayah yang luas dengan beberapa jalur penting yang mengarah ke ibu kota kerajaan. Itu tidak bisa dibandingkan dengan barony Kranz, yang skalanya bahkan tidak sampai setengah atau seperlima dari duchy.

"Tetapi Elias menghentikannya. Ia berkata, 'Pertama-tama, dengarkan apa yang harus dikatakan Nora, si korban. Ia bukanlah tipe yang mengambil apa pun yang ia bisa dan menyimpan semuanya untuk dirinya sendiri. Ia pasti akan mengatakan bahwa ia tidak memerlukan apa pun yang berlebihan. Selain itu, baron tidak serakah, dan ia adalah tipe orang yang senang selama orang-orang dan keluarganya bahagia. Jika kau memberikannya wilayah yang besar, itu akan memicu konflik dengan orang-orang di sekitarnya.' .... Jadi, pada akhirnya kau tidak mengambil wilayah itu, kan? Sayang sekali."

Ada senyum canggung di wajah Nora karena ia merasa seolah ia harus membalas senyum Andrea.

"Mungkin begitu. Tetapi aku tidak berpikir bahwa kami harus terbiasa menerima sesuatu semewah itu. Terlalu banyak bisa menghancurkanmu. Aku rasa, itulah wilayah Lindell bagi keluarga kami."

"Kurasa begitu. Kalau aku sih, aku pasti menerimanya. Tetapi bukannya aku tidak setuju juga denganmu. Aku hanya berpikir bahwa kau harus lebih menghargai nilaimu."

"Nilai?" Nora tidak begitu mengerti, jadi ia memiringkan kepalanya, merenungkannya.

Tetapi status sosialku juga tampangku sama sekali tak bernilai.

"Maksud Anda suara nyanyianku?"

Bernyanyi di pesta dansa adalah sebuah prestasi yang bergengsi bagi seorang penyanyi. Sebenarnya, meskipun ia terpilih karena kasus Duke Lindell, itu tidak akan jadi masalah di mata publik.

"Itu sebagiannya. Kerendahan hati mungkin merupakan suatu kebajikan, tetapi itu suatu kebodohan jika orang gagal memahami nilainya sendiri."

Mata merah mudanya berpaling ke Nora, yang masih belum sepenuhnya memahami makna di balik kata-kata Andrea.

"Pikirkan baik-baik. Ada lebih dari satu tolok ukur nilai, kau tahu."

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang