Chapter 9 : Temukan Aku dan Ulurkan Tanganmu Padaku

36 9 0
                                    

"Huh?"

Apa yang baru saja dikatakan Allan?

"Seperti yang kubilang, Sophia pergi untuk memberitahukan padamu bahwa ia ingin pertunangan tersebut dibatalkan. Pada waktu itu, aku dengar, kau menolak dengan tegas dan sangat sulit didekati. Ia bilang, kau hanya akan menyetujuinya apabila pembatalannya dilakukan di depan umum."

Melihat Nora memincingkan matanya, Allan tergagap, ".... Bukankah begitu?"

"Aku tidak tahu aku bertunangan denganmu sampai pesta malam tersebut. Itu juga pertama kalinya aku bertemu Sophia."

"Tetapi, bukannya kau berbicara dengan Sophia sebelumnya?"

"Baru-baru ini, ia datang ke rumahku. Ia marah besar karena aku mengganggumu meskipun aku bukan lagi tunanganmu. Ia juga mengatakan ia tidak mau dilabeli sebagai putri Viscount selamanya. Ia mengancamku dan setelahnya pergi."

Itu sangat tidak pantas untuk dikatakan oleh seseorang yang ingin menjadi bagian dari Kediaman Marquis. Apa yang membuatnya marah?

Kebohongannya menyebabkan pertunangan Nora menjadi bahan ejekan publik.

Seharusnya, aku yang marah di sini!

Pertunangannya sudah dibatalkan, dan Allan jatuh cinta setengah mati padanya. Apa masalahnya?

"Karena aku sudah bertunangan denganmu, aku memberitahu Sophia, akan sulit untuk bertunangan dengannya. Aku ingin ia menunggu proses pembatalan. Ia merasa tidak yakin dan bersikeras agar pertunangan tersebut segera dibatalkan. Tetapi aku tidak membayangkan ia akan berbohong hanya untuk memutuskan pertunangan kita. Aku minta maaf atas masalah yang kau alami. Aku benar-benar menyesal." Allan membungkuk sungguh-sungguh.

Diam-diam ia mengambil minumannya.

"Tidak pernah ada yang memilihku. Selalu saja Elias."

"Bagaimana dengan Sophia?"

"Sophia hanya menyukai Kediaman Marquis. Seperti yang kukatakan sebelumnya, seharusnya Elias-lah yang menjadi penerus sampai ia menolak lamaran pernikahan. Setelah itulah, saat Sophia pertama kali mendekatiku. Praktis tepatnya, setelah penerus berikutnya diputuskan. Aku tahu ia tidak menyukaiku ...." Allan menggerutu sementara ia memerhatikan cairan tersebut bergulir di dalam gelasnya.

Aku tidak akan pernah menduga itu, mempertimbangkan sikap angkuhnya sebelumnya. Aku tidak tahu apakah aku harus mengasihaninya atau menyebutnya lemah.

Akan tetapi, Nora masih memiliki kesan yang lebih baik terhadapnya dibandingkan dengan si nona egois.

Ia merasa seakan ia sedang mengurusi seorang anak kecil dari area pusat kota.

"Bukankah bagus, memiliki keluarga bangsawan yang sangat kau sukai? Itu adalah sebuah keluarga yang bergengsi. Lebih percaya dirilah. Aku mungkin tidak menyukaimu, tetapi aku harap kau menjadi seorang pria terhormat yang akan mendedikasikan diri pada Sophia mulai dari sekarang."

Allan menatap kosong kepada Nora dan menghabiskan minumannya dengan sekali tegukan.

".... Aku tidak membencimu. Jadi, biarkan aku memberitahukanmu sesuatu."

Nora pikir, ia akan mengoceh lebih banyak tentang si nona merepotkan itu, tetapi Allan memberitahukannya lokasi di sebuah taman terdekat.

***

"Nora, aku baru saja teringat sesuatu." Di dalam ruang ganti, Flora tersenyum saat ia mendengar apa yang Allan katakan pada Nora.

"Apa itu?"

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang