Chapter 47 : Putra Marquis Juga Bergabung dalam Perang

12 7 0
                                    

"Omong-omong, aku dengar bahwa Nona Nora sakit sebelumnya, Elias. Dan itu terjadi setelah meminum anggur yang disediakan oleh Martina."

"Itu benar, Yang Mulia. Ia membukanya di hadapan Nora, dan meminumnya bersama Nora, jadi kami mengira Lady Martina juga berada dalam bahaya, itulah mengapa, aku melaporkannya pada Yang Mulia."

Nora terkejut dengan perubahan topiknya yang mendadak, tetapi mengetahui bahwa Martina aman, ia merasa lega. Ia juga merasa agak jengkel, tetapi segala yang dikatakan, semuanya benar, dan ia senang tidak ada korban lainnya.

Namun, setelah mendengarkan laporan Elias, wajah Raja Thorvard menggelap.

"Aku tidak mengira anggur kualitas seburuk itu berasal dari istana kerajaan, tetapi aku penasaran, bagaimana anggur itu bisa menyelinap masuk .... Omong-omong, aku pernah hampir diracuni dengan anggur. Itu membawa kembali kenangan."

"Aku juga berpikir demikian, Yang Mulia. Karena ada bahaya yang ditimbulkan terhadap tamu terhormat Anda, Burung Bulbul Biru Langit, atau bahkan mungkin kandidat ratu, yang paling mendesak adalah menyelidiki penyebabnya. Aku sendiri yang langsung menyelidikinya, tetapi tampaknya, racun itu ditambahkan setelahnya. Namun, itu adalah racun yang bekerja lambat yang dicampurkan dengan obat tidur, dan itu dibuat agar tidak langsung terdeteksi."

Perkataan Elias mengakibatkan kerutan terbentuk di antara alis Duke Enroth dan Duke Lindell, tetapi jelas ekspresi mereka berarti kebalikannya.

"Itu benar-benar mengerikan. Tetapi bukankah kau meminum anggur yang sama? Kalau begitu, kenapa Martina aman?"

"Itu benar, Yang Mulia. Nora telah mengkonfirmasi bahwa botolnya dibuka dan dituangkan di depannya, jadi aku berbicara secara langsung kepada si pelayan yang menuangkan anggurnya. Ia bersaksi bahwa Lady Martina sendiri yang menuangkan cairan ke dalam gelas itu."

Apakah itu berarti bahwa Martina-lah yang meracuninya?

Saat semua orang berpaling ke arah Duke Lindell, matanya melebar kaget.

"Itu tidak mungkin! Itu bohong!"

Setelah Duke Lindell berteriak membela diri, Elias perlahan mengangguk padanya dengan ekspresi yang lembut.

"Tentu saja, tidak ada alasan bagi adik perempuan Duke, yang merupakan seorang kandidat ratu, untuk melakukan hal semacam itu."

"Iya, itu benar. Itu hanya kesalahpahaman."

"Aku juga berpikir demikian."

Sewaktu Elias mengalihkan pandangannya, seorang pelayan yang membawa satu nampan berisi gelas dan anggur pun menghampiri.

"Ini adalah urusan yang cukup berat, kecurigaan terhadap Lady Martina, seorang kandidat ratu. Dan itu juga berkaitan dengan kehormatan dan integritas keluarga Duke."

Elias menuangkan anggur merah ke dalam gelas. Cairan di dalam gelasnya awalnya transparan, tetapi segera dibayangi dengan warna anggur merah yang dalam.

"Oleh sebab itu, aku ingin meminta Duke Lindell untuk menghilangkan kecurigaanku yang tidak masuk akal ini."

"Apa?"

Duke Lindell bergumam, jelas terkejut mendengar ucapan Elias, yang baru beberapa saat yang lalu membelanya dan adik perempuannya.

"Ini adalah anggur yang diminum Martina dan Nora. Jika kau meminum ini, itu membuktikan bahwa Nora tidak sakit karena anggurnya. Dan kalau begitu kasusnya, inspeksi terhadap makanan lain harus dilakukan."

"Begitu. Duke Lindell, kalau begitu minumlah. Jika ada sesuatu yang tidak beres dalam anggurmu, yang lainnya akan berada dalam bahaya. Kau harus segera mengambil tindakan. Ayo, minumlah dengan cepat."

Meskipun didesak oleh Raja Thorvard, Duke Lindell masih ragu-ragu.

"Apa yang ada di dalam ini?"

"Apa kau melihat cairan transparan di dalamnya sebelumnya? Itu adalah isi dari botol di kamar Martina."

"Apa?"

"Ia mengatakan ini adalah vitamin untuk menutrisi kulit. Melembapkan dan menjaga kulit dalam keadaan yang bagus, jangan cemas."

Elias tersenyum selagi ia menyerahkan gelas itu, tetapi Duke Lindell tidak mengulurkan tangan untuk menerimanya.

Itu mungkin bukan hanya imajinasiku, tetapi raut wajahnya lebih buruk daripada sebelumnya.

"Tidak apa-apa. Hanya seteguk saja. Biar kuberitahukan padmu, diperlukan beberapa hari bagi Nora untuk sembuh. Ia kehilangan kesadaran dan berada dalam fase koma sesaat. Itu adalah racun semacam itu. Mengandung obat tidur. Ini adalah campuran yang sangat bagus, yang tidak bisa didetoksifikasi selagi kau tertidur."

Elias memberinya senyum yang memesona. Melihat senyuman itu membuat semua gadis pingsan, Duke Lindell tersentak ketakutan.

"Ada apa, Duke Lindell? Apakah tanganmu bergetar?"

Di saat Raja Thorvard menunjuknya, gelas itu tergelincir dari tangan Duke Lindell dan pecah di lantai. Baik gelas dan anggurnya berceceran dimana-mana.

Saat beberapa pelayan bergegas untuk membersihkannya, Duke Lindel memelototi Elias sembari bersungut.

"Hentikan omong kosong konyolmu!"

Para bangsawan di sekitarnya semua mundur untuk menghindari ledakan kemarahannya, tetapi Elias tetap tersenyum.

Sementara itu, Raja Thorvard memerhatikan dengan ekspresi dingin.

"Kenapa kau tidak bisa meminumnya? Itu membuat Martina bahkan lebih mencurigakan. Baiklah, kau tidak memberi kami pilihan selain langsung menanyai Martina soal itu."

"Tetapi ...."

Wajah Duke Lindell sudah terbakar penuh kemarahan, tetapi dengan cepat jadi pucat.

Terlepas dari tekanan besar dari raja dan Duke, ia mengembuskan napas lega begitu ia melihat Elias sudah membuang anggurnya.

"Wah, itu vitamin yang mahal yang hanya bisa dipesan dari kerajaan tetangga, dan efektif untuk kecantikan kulit. Sayang sekali."

Duke Lindell adalah yang pertama bereaksi melihat anggur yang tumpah itu.

"Apa? Itulah yang ada di dalam botol yang ada di kamar Martina sebelumnya?"

"Benar, itu obat untuk kecantikan kulit. Wanita itu halus, kau tahu."

Alis Duke Lindell terangkat selagi ia menatap Elias.

"Kau, Callum .... Kau merencanakan ini, kan?"

Bahu Nora sedikit bergetar.

"Apa yang sedang kau bicarakan? Aku sudah bilang di awalnya bahwa ini adalah vitamin untuk kecantikan kulit .... Menurutmu, apa yang dimiliki Martina di dalam botol itu?"

Melihat Duke Lindell kehabisan kata-kata, Raja Thorvard menghela napas.

"Aku rasa, aku harus berbicara denganmu tentang ini, Duke Lindell. Bawa dia."

Segera setelah ia memerintahkannya, seorang ksatria muncul entah darimana dan menyeret Duke Lindell dan Rebecca keluar dari aula.

Kerumunan aristokrat semuanya tercengang melihat perubahan kejadian itu, tetapi perlahan-lahan mereka mendapatkan kembali semangat kemeriahan mereka setelah lirikan diam penuh makna dari Raja Thorvard.

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang