Chapter 8 : Pertunangan yang Rumit

47 9 0
                                    

Segera setelah Elias pergi, seorang pria bangsawan berambut cokelat keabu-abuan lainnya memasuki restoran.

Tepat ketika ia bertanya-tanya mengapa pria itu kembali, Nora menyadari bahwa, meskipun rambutnya sama, warna matanya berbeda.

Segera setelah Allan melihat Nora, ia menggesturkan agar ia kemari. Walaupun merepotkan, Nora memutuskan untuk menghampirinya. Karena ia datang untuk makan di restoran dengan layak, ia adalah seorang tamu yang Nora syukuri.

"Aku baru saja melihat Elias keluar. Apakah kalian berdua bertengkar?"

Memesan minuman keras dengan gestur yang alami, Allan tidak tampak seperti pria bangsawan angkuh yang ditemuinya pertama kali.

"Tidak, aku tidak akan menyebutnya benar-benar bertengkar."

Bagaimanapun juga, semuanya dimulai dengan taruhan mereka. Barangkali berakhir di saat ia mengatakan, "Aku rasa, tidak seharusnya kita tetap berteman."

"Kalau begitu, akankah kau menerimaku sekarang?"

"Apa?"

"Apakah kau tidak akan bertunangan sekali lagi denganku? Jika aku melamar, akankah kau memikirkan tentang itu?"

Nora tidak begitu mengerti apa maksudnya, tetapi Allan menunggu dengan sabar untuk jawabannya.

"Aku menolak karena aku tidak mau jadi istri keduamu. Aku juga menjelaskannya pada Sophia."

"Begitu." Allan menyesap minuman yang dipesannya dan menghela napas.

"Sesuai dugaan, Elias lebih baik, huh. Tidak mungkin aku. Apa karena kalian adalah kenalan lama?"

"Huh? Siapa?"

"Kau dan Elias."

Nora menggelengkan kepalanya, mengekspresikan kegagalannya untuk mengingat.

"Aku dengar bahwa ketika kalian masih kecil, kau membantu Elias, yang tersasar. Kau menyanyikannya sebuah lagu dengan sangat indah, guna menghiburnya sewaktu ia menangis dengan cemas. Apa aku salah?"

Sesuatu seperti itu sepertinya tidak pernah terjadi.

Nora kerap kali bermain di area pusat kota, sehingga mengurusi anak-anak menjadi kegiatan rutinitas sehari-hari.

"Kau memberitahunya kau akan melindunginya. Ia bilang, itu terdengar sangat membesarkan hatinya."

"Jangan khawatir, aku akan melindungimu."

Kata-kata itu membawa kembali kenangan dari ketika ia masih kecil.

Ada sebuah kejadian langka, ketika seorang anak bangsawan tersesat di dalam gang. Ia menangis, sehingga Nora pergi menghiburnya.

Itu adalah seorang anak yang tampan berambut cokelat keabu-abuan.

Omong-omong, Elias menggunakan kata-kata yang sama pada seorang anak yang tesesat.

Apakah itu adalah hal yang sama yang kukatakan?

Sebelumnya, Elias bertanya padanya, apakah Nora menyanyi untuk anak-anak dan ia bertanya-tanya bagaimana Elias mengetahuinya.

Apakah itu juga karena ia pernah mendengarkanku sebelumnya?

"Itu Elias? Tetapi, itu terjadi ketika kami masih kecil, mengejutkan, ia mengingatnya dengan baik ...."

Nora sudah melupakan tentang itu hingga sekarang.

"Kalau begitu kasusnya, bagaimana ia mengetahui itu adalah aku?"

"Ia hanya mengingat nama Nora. Maksudku, kau bahkan tidak mengingatnya ...."

"Itu karena, setiap hari, banyak anak-anak yang tersesat. Walaupun anak bangsawan jarang ...."

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang