Chapter 10 : Kalau Kau Bersikeras

30 8 0
                                    

"Nora."

Suara yang akrab, dan gema pelan bergaung.

Tidak stabil akibat pelepasan tiba-tiba pria tersebut, tangan besar menyangga Nora.

"Nora, kau baik-baik saja?"

Ketika ia mendongak, ia melihat Elias yang tampak sangat gelisah dan khawatir.

Nora hampir tidak bisa berbicara, sehingga ia mengangguk dan wajah Elias diliputi kelegaan.

"Kau adalah si pria bangsawan yang akhir-akhir ini berada di sekitar Nora!" Pria yang sepertinya sudah digebuki oleh Elias itu bangkit berdiri perlahan-lahan dari tempat dimana ia merosot.

"Seharusnya, itu adalah kalimatku. Kaulah orang yang membuntuti Nora pulang ke rumahnya dari pekerjaan paruh waktunya. Akhirnya aku tahu itu kau. Aku akan melaporkanmu pada bosmu ...."

"A—apa!"

"Viscount Temonen menghargai kesopanan, kan? Apabila ia mengetahui bahwa kau menguntit dan memaksakan dirimu pada seorang wanita, aku penasaran, akan seperti apa reaksinya?"

Kata-katanya lembut, tetapi wajahnya tidak membawa jejak kebaikan sama sekali.

Nama Viscount Temonen sepertinya berdampak pada pria itu selagi wajahnya memucat. Ia perlahan-lahan mundur, berbalik, dan melarikan diri begitu saja.

"Nora, kau tidak apa-apa? Apa kau terluka?"

Nora menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk menanyakan apa yang ingin diketahuinya.

"Yah, um, tentang Viscount yang tadi ...."

Apakah itu benar?

Kalau itulah alasan pria itu melarikan diri, bagaimana Elias mengetahui tentang itu?

"Oh dia? Ia adalah seorang pedagang yang berurusan dengan Viscount Temonen. Jika Viscount mendengar kabar soal ini, bisnisnya dengan Viscount barangkali akan merosot."

Dan jadilah ia melarikan diri?

"Tetapi, kenapa—"

"Ia sudah mengikutimu, kan? Tidak masalah kalau ia hanya memerhatikanmu, tetapi ia kelewatan kali ini."

Tepat ketika aku mengira matanya menajam karena amarah, tiba-tiba saja, ia menunduk gelisah.

Setidaknya, mereka diperkenalkan secara pribadi satu sama lain.

"Pertama-tama, itu hal gila, melamar seseorang tepat setelah pertunangannya dibatalkan di muka umum. Aku pikir, itu adalah semacam lelucon atau taruhan."

"Maafkan aku."

"Mengapa kau melakukan itu?"

Jika ia ingin mengajukan lamaran pertunangan, bukankah akan lebih baik untuk melakukannya setelah kehebohan publik soal pembatalan pertunangan itu mereda?

Mendapati pertunangannya dibatalkan di depan umum oleh orang asing dan menerima sebuah lamaran pertunangan dari seseorang dengan wajah yang sama, tidak ada seorang pun yang dalam keadaan waras, yang akan menganggapnya serius.

"Setelah Allan memutuskan pertunangannya denganmu, akan lebih banyak lamaran pernikahan yang mendatangimu, Nora. Aku cemas seseorang akan merebutmu jika aku menunggu ...." gumam Elias.

"Saat aku melihatmu bernyanyi, aku tahu kau adalah Nora yang sama, yang kutemui ketika aku masih kecil. Mulanya, aku hanya ingin berterima kasih padamu .... Tetapi, semakin aku mendengarkanmu bernyanyi, semakin kesepian pula diriku setelah itu berakhir."

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang