Chapter 6 : Burung Bulbul Biru Langit

41 9 0
                                    

(T/N: Burung Bulbul adalah burung yang bernyanyi pada malam hari, biasanya bulunya berwarna keabu-abuan dan kecokelat-cokelatan, zaman dahulu hidup di Iran.)

Nora bekerja paruh waktu sebagai seorang penyanyi di tempat teman ayahnya, Baron Kocco. Dari sudut pandang Kediaman Marquis, itu adalah sebuah restoran untuk rakyat jelata, tetapi jika kau adalah seorang rakyat jelata, harganya agak sedikit mahal.

Restorannya bernuansa konsisten dan biasanya dipesan untuk perayaan, hari jadi, atau bahkan hanya untuk memanjakan diri. Ada pula sebuah pertunjukan piano yang dapat dinikmati semua orang. Kadang-kadang, instrumen lainnya juga dimainkan untuk menghidupkan suasana.

Menyanyi merupakan bagian diri Nora. Ia menyanyikan musik yang akrab bagi semua orang, seperti lagu anak-anak, atau lagu-lagu yang diajarkan oleh ayahnya. Diaransemen oleh seorang pianis profesional, lagunya sesuai dengan nuansa restoran.

Pianis yang disebut adalah Flora Kocco, putri Baron Kocco dan sahabat Nora.

"Tumben kau telat hari ini, Nora."

Di dalam sebuah ruangan kecil yang mereka jadikan sebagai ruang ganti, Flora sedang bermain-main dengan sebuah piano mainan. Flora memiliki status yang sama sebagai putri seorang Baron, namun, tidak seperti Nora, ia punya uang, sumber daya, dan juga diberkahi dengan wajah yang rupawan.

Ia juga merupakan seorang pianis yang hebat sehingga ia lumayan populer.

"Aku mengalami masalah."

"Ya ampun, apakah berhubungan dengan kasus dari Kediaman Marquis Callum lagi?"

Kasus yang dimaksudnya sudah jelas adalah pembatalan pertunangan dan lamaran di pesta malam itu. Nora datang ke pesta atas undangan Flora, sehingga ia menyaksikan semuanya yang terjadi dalam jarak dekat.

"Ada dua orang hari ini. Terlalu menyusahkan, jadi aku kemari untuk melarikan diri. Tolong pastikan kalau kau merekomendasikan mereka, hidangan-hidangan yang mahal ...." Pengeluaran seperti itu mungkin tidak ada artinya bagi seseorang yang berasal dari Kediaman Marquis tetapi itu akan membuatnya merasa agak lebih baik.

"Ini bukan pertama kalinya kau membawa seseorang kemari. Jangan pedulikan mereka."

"Tidak ada lagi yang bisa kuperbuat sehingga aku membawa mereka kemari. Jika itu terserah padaku, aku pasti akan menyuruh mereka untuk cepat pulang."

Apabila mereka berhasil diberikan uang kompensasi, ia bisa berhenti. Walaupun Nora lebih suka jika ia tidak akan terlibat lebih jauh dengan mereka.

".... Sebenarnya, apa yang mereka inginkan? Aku tidak begitu yakin apakah itu sebuah pertaruhan atau bukan, tetapi itu akan hebat jika mereka tidak melibatkanku di dalamnya."

"Apakah mereka benar-benar mengatakan itu adalah sebuah taruhan?"

"Bertaruh apakah aku akan menerima lamaran tepat setelah pembatalan pertunangan, apakah kau kira mereka akan mengakuinya?"

"Maka, kau tidak benar-benar memahami situasinya." Ada nada geli dalam suara Flora sementara ia mengisi ulang cangkir air minum Nora.

"Apa maksudmu?"

"Bisa saja ia mengajukan lamaran pertunangan itu karena ia benar-benar menyukaimu."

Nora menggelengkan kepalanya dan menghela napas.

"Aku tahu seberapa besar kau mencintai kisah-kisah romantis, tetapi ini adalah kenyataan, Flora. Mengapa putra seorang Marquis, mengajukan sebuah lamaran pertunangan kepada putri seorang Baron miskin?"

Itu akan lain jika Nora punya penampilan yang memukau, tetapi mempertimbangkan keadaannya saat ini, Kediaman Marquis tidak akan mendapat keuntungan apa-apa.

(JP) MEGB,BIDRGEITFP [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang